Akurasi Senjata Sesuai Target Koordinat, Ahli PBB Sebut Palestina Hadapi Genosida
loading...
A
A
A
GAZA - Israel terlibat dalam kampanye sistematis kejahatan kemanusiaan di Gaza, kata para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam peringatan yang diterbitkan.
Berdasarkan pernyataan para pemimpin politik Israel dan sekutunya seiring dengan aksi militer di Gaza, selain meningkatnya penangkapan dan pembunuhan terhadap warga di Tepi Barat, terdapat risiko genosida (pembersihan etnis) terhadap rakyat Palestina, kata pernyataan tersebut. ahli yang tergabung dalam badan Prosedur Khusus di bawah naungan Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Seperti dilansir situs berita RT, menurut mereka, Israel melanggar hukum kemanusiaan dan pidana internasional dengan memblokir pasokan air minum, obat-obatan, dan makanan ke Gaza, padahal Dewan Keamanan PBB berulang kali mengutuk tindakan yang menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Sementara itu, kata mereka, perusakan rumah dan infrastruktur umum secara terencana dan terus menerus merupakan contoh kejahatan 'domicide'.
Kelompok ahli tersebut merujuk pada serangan udara di Rumah Sakit Arab Al-Ahli Selasa lalu yang menewaskan lebih dari 470 warga sipil dan menyebabkan ratusan korban terkubur di bawah reruntuhan sebagai serangan yang 'tirani', bersamaan dengan serangan terhadap sekolah yang dikelola oleh badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA). di kamp pengungsi al-Maghazi pada hari yang sama.
Serangan terhadap sekolah UNRWA menyebabkan sedikitnya enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut mereka, Israel sadar sepenuhnya bahwa keduanya adalah fasilitas umum setelah dua kali mengancam akan menyerang Rumah Sakit Al Ahli Arab jika warganya tidak beraktivitas.
Israel juga menerima koordinat lokasi sekolah tersebut dari UNRWA setiap hari sebagai pengingat bahwa itu adalah infrastruktur publik.
Dua kamp pengungsi lainnya yang penuh sesak juga diserang pada hari Selasa, bahkan ketika jumlah warga Palestina yang meninggalkan tanah air mereka di Gaza meningkat menjadi satu juta.
Berdasarkan pernyataan para pemimpin politik Israel dan sekutunya seiring dengan aksi militer di Gaza, selain meningkatnya penangkapan dan pembunuhan terhadap warga di Tepi Barat, terdapat risiko genosida (pembersihan etnis) terhadap rakyat Palestina, kata pernyataan tersebut. ahli yang tergabung dalam badan Prosedur Khusus di bawah naungan Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Seperti dilansir situs berita RT, menurut mereka, Israel melanggar hukum kemanusiaan dan pidana internasional dengan memblokir pasokan air minum, obat-obatan, dan makanan ke Gaza, padahal Dewan Keamanan PBB berulang kali mengutuk tindakan yang menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Sementara itu, kata mereka, perusakan rumah dan infrastruktur umum secara terencana dan terus menerus merupakan contoh kejahatan 'domicide'.
Kelompok ahli tersebut merujuk pada serangan udara di Rumah Sakit Arab Al-Ahli Selasa lalu yang menewaskan lebih dari 470 warga sipil dan menyebabkan ratusan korban terkubur di bawah reruntuhan sebagai serangan yang 'tirani', bersamaan dengan serangan terhadap sekolah yang dikelola oleh badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA). di kamp pengungsi al-Maghazi pada hari yang sama.
Serangan terhadap sekolah UNRWA menyebabkan sedikitnya enam orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut mereka, Israel sadar sepenuhnya bahwa keduanya adalah fasilitas umum setelah dua kali mengancam akan menyerang Rumah Sakit Al Ahli Arab jika warganya tidak beraktivitas.
Israel juga menerima koordinat lokasi sekolah tersebut dari UNRWA setiap hari sebagai pengingat bahwa itu adalah infrastruktur publik.
Dua kamp pengungsi lainnya yang penuh sesak juga diserang pada hari Selasa, bahkan ketika jumlah warga Palestina yang meninggalkan tanah air mereka di Gaza meningkat menjadi satu juta.