Bukti Ilmiah Surat Al-Fil, Arab Saudi Kaya Minyak karena Banyak Gajah
loading...
A
A
A
Mencermati sudut demi sudut National Museum di Riyadh memang cukup menambah banyak pengetahuan. Terutama mengenai gambaran pra sejarah yang terjadi di Arab Saudi.
Termasuk gambaran di mana kebudayaan Arab Saudi kuno justru banyak terpengaruh oleh perkembangan dari peradaban lain. Siapa sangka Arab Saudi jaman pra sejarah justru pernah membuat sebuah bangunan istana yang mirip dengan di Petra, Yordania.
Bagaimana dengan masa-masa jahiliyah? National Museum juga tidak lupa memberikan gambaran mengenai kondisi tersebut.
Hanya saja mereka menggambarkannya dengan membuat sebuah lorong yang gelap. Ya, benar-benar gelap seolah menggambarkan masa jahiliyah yang kerap dibilang sebagai masa-masa kebodohan. Saking bodohnya masa tersebut seperti masa-masa gelap buat semua orang Arab Saudi.
Tentunya setelah masa jahiliyah hadir masa Keislaman yang dibawa oleh Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam. Masa di mana wilayah Arab Saudi mengalami era keemasan.
![Bukti Ilmiah Surat Al-Fil, Arab Saudi Kaya Minyak karena Banyak Gajah]()
Tentunya National Museum menangkap masa-masa tersebut dengan nuansa yang terang. Berbagai koleksi dihadirkan untuk mewakili masa keeamasan ini seperti Al Quran berusia 500 tahun, mural keramik, dan masih banyak lagi dari tahun-tahun awal Islam.
"Koleksi yang ada di sini merupakan milik kami dan sebagian ada yang merupakan pinjaman dari museum-museum lain yang ada di dunia," kata Ali.
Keberadaan koleksi dan National Museum di Riyadh itu tentu sangat penting buat masyarakat Arab Saudi dan dunia. Ternyata perjalanan sejarah di Arab Saudi melewati masa-masa yang sangat panjang dan penuh cerita. Tidak melulu cerita masa-masa jahiliyah dan keislaman yang lebih banyak didengar dan dibaca oleh banyak orang hingga sekarang.
Termasuk gambaran di mana kebudayaan Arab Saudi kuno justru banyak terpengaruh oleh perkembangan dari peradaban lain. Siapa sangka Arab Saudi jaman pra sejarah justru pernah membuat sebuah bangunan istana yang mirip dengan di Petra, Yordania.
Bagaimana dengan masa-masa jahiliyah? National Museum juga tidak lupa memberikan gambaran mengenai kondisi tersebut.
Hanya saja mereka menggambarkannya dengan membuat sebuah lorong yang gelap. Ya, benar-benar gelap seolah menggambarkan masa jahiliyah yang kerap dibilang sebagai masa-masa kebodohan. Saking bodohnya masa tersebut seperti masa-masa gelap buat semua orang Arab Saudi.
Tentunya setelah masa jahiliyah hadir masa Keislaman yang dibawa oleh Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam. Masa di mana wilayah Arab Saudi mengalami era keemasan.
Tentunya National Museum menangkap masa-masa tersebut dengan nuansa yang terang. Berbagai koleksi dihadirkan untuk mewakili masa keeamasan ini seperti Al Quran berusia 500 tahun, mural keramik, dan masih banyak lagi dari tahun-tahun awal Islam.
"Koleksi yang ada di sini merupakan milik kami dan sebagian ada yang merupakan pinjaman dari museum-museum lain yang ada di dunia," kata Ali.
Keberadaan koleksi dan National Museum di Riyadh itu tentu sangat penting buat masyarakat Arab Saudi dan dunia. Ternyata perjalanan sejarah di Arab Saudi melewati masa-masa yang sangat panjang dan penuh cerita. Tidak melulu cerita masa-masa jahiliyah dan keislaman yang lebih banyak didengar dan dibaca oleh banyak orang hingga sekarang.
Explore More