Fenomena Langka, Ilmuwan Temukan 2 Lubang Hitam Saling Mengorbit Tanpa Bertabrakan
loading...
A
A
A
LONDON - Fenomena langka ditemukan ilmuwan mendapatkan dua lubang hitam saling mengorbit satu sama lain tanpa bertabrakan. Fakta ini bertentangan dengan anggapan konvensional, dua lubang hitam yang berdekatan akan saling bertabrakan dalam penggabungan dahsyat selama ribuan tahun.
Dalam sebuah studi baru, fisikawan menemukan bahwa secara teoritis dua lubang hitam mungkin berada pada jarak tetap satu sama lain. Keadaan ini berkat tarikan gravitasi timbal balik yang diimbangi dengan kecepatan perluasan alam semesta.
“Dilihat dari kejauhan, sepasang lubang hitam yang daya tariknya diimbangi oleh ekspansi kosmik akan terlihat seperti satu lubang hitam,” kata rekan penulis studi Oscar Dias, fisikawan Universitas Southampton di Inggris, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (26/10/2023).
Tim ilmuwan melaporkan temuan ini pada 25 September di jurnal Physical Review Letters. Mereka menunjukkan bahwa dua lubang hitam dapat diseimbangkan, meskipun teori konvensional memperkirakan sebaliknya.
Salah satu asumsi utama dalam teorema tersebut adalah bahwa wilayah di sekitar pasangan lubang hitam adalah kosong. Namun, menurut model standar kosmologi, energi gelap menyebabkan alam semesta mengembang dengan kecepatan yang dipercepat.
Energi gelap ini terkadang dianggap setara dengan konstanta kosmologis yang membingungkan dalam teori relativitas umum. Dalam studi barunya, Días dan rekannya menunjukkan bahwa dua lubang hitam dapat diposisikan sedemikian rupa sehingga tarikan gravitasi timbal baliknya diimbangi oleh percepatan akibat konstanta kosmologis.
“Jika lubang hitam ini diatur dengan cara yang tepat, maka mereka berada dalam keseimbangan yang tidak stabil, seperti pena yang seimbang pada ujungnya. Gangguan apa pun akan merusak keseimbangan sempurna ini,” kata Toby Wiseman, profesor fisika teoretis di Imperial College London.
Fisikawan mengatakan keseimbangan yang goyah bisa menjadi lebih stabil ketika lubang hitam berputar. Misalnya, tarikan gravitasi dua lubang hitam identik yang berputar berlawanan arah dapat diseimbangkan oleh putarannya, meskipun kemungkinan ini belum dapat dibuktikan.
Penelitian ini hanya mempertimbangkan sepasang lubang hitam statis, jadi penelitian lanjutan harus membahas seberapa stabil lubang hitam yang berputar. “Teori kami terbukti untuk sepasang lubang hitam statis, tapi kami yakin teori ini juga bisa diterapkan pada lubang hitam yang berputar,” kata Jorge Santos, profesor fisika teoretis di Universitas Cambridge di Inggris.
Dalam sebuah studi baru, fisikawan menemukan bahwa secara teoritis dua lubang hitam mungkin berada pada jarak tetap satu sama lain. Keadaan ini berkat tarikan gravitasi timbal balik yang diimbangi dengan kecepatan perluasan alam semesta.
“Dilihat dari kejauhan, sepasang lubang hitam yang daya tariknya diimbangi oleh ekspansi kosmik akan terlihat seperti satu lubang hitam,” kata rekan penulis studi Oscar Dias, fisikawan Universitas Southampton di Inggris, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (26/10/2023).
Tim ilmuwan melaporkan temuan ini pada 25 September di jurnal Physical Review Letters. Mereka menunjukkan bahwa dua lubang hitam dapat diseimbangkan, meskipun teori konvensional memperkirakan sebaliknya.
Salah satu asumsi utama dalam teorema tersebut adalah bahwa wilayah di sekitar pasangan lubang hitam adalah kosong. Namun, menurut model standar kosmologi, energi gelap menyebabkan alam semesta mengembang dengan kecepatan yang dipercepat.
Energi gelap ini terkadang dianggap setara dengan konstanta kosmologis yang membingungkan dalam teori relativitas umum. Dalam studi barunya, Días dan rekannya menunjukkan bahwa dua lubang hitam dapat diposisikan sedemikian rupa sehingga tarikan gravitasi timbal baliknya diimbangi oleh percepatan akibat konstanta kosmologis.
“Jika lubang hitam ini diatur dengan cara yang tepat, maka mereka berada dalam keseimbangan yang tidak stabil, seperti pena yang seimbang pada ujungnya. Gangguan apa pun akan merusak keseimbangan sempurna ini,” kata Toby Wiseman, profesor fisika teoretis di Imperial College London.
Fisikawan mengatakan keseimbangan yang goyah bisa menjadi lebih stabil ketika lubang hitam berputar. Misalnya, tarikan gravitasi dua lubang hitam identik yang berputar berlawanan arah dapat diseimbangkan oleh putarannya, meskipun kemungkinan ini belum dapat dibuktikan.
Penelitian ini hanya mempertimbangkan sepasang lubang hitam statis, jadi penelitian lanjutan harus membahas seberapa stabil lubang hitam yang berputar. “Teori kami terbukti untuk sepasang lubang hitam statis, tapi kami yakin teori ini juga bisa diterapkan pada lubang hitam yang berputar,” kata Jorge Santos, profesor fisika teoretis di Universitas Cambridge di Inggris.
(wib)