Seberat 4 Ekor Paus Biru, Ini Roket Artemis 2 untuk Kirim Astronot NASA ke Bulan

Senin, 06 November 2023 - 16:08 WIB
loading...
Seberat 4 Ekor Paus...
NASA memamerkan roket kembar pendorong misi Artemis 2 untuk mengirimkan astronot ke Bulan pada tahun 2024. Foto/NASA/Space
A A A
FLORIDA - NASA memamerkan roket kembar pendorong misi Artemis 2 untuk mengirimkan astronot ke Bulan pada tahun 2024. Setiap roket padat buatan Northrop Grumman memiliki berat 1,6 juta pon atau 720.000 kg, yang setara dengan empat ekor paus biru.

NASA melalui rekaman video timelapse menunjukkan proses pembuatan roket kembar berukuran besar untuk misi Artemis 2 . Roket booster besar itu tiba di Kennedy Space Center (KSC) NASA dengan kereta api pada awal Oktober, setelah pembangunan di Utah.

Tim di KSC saat ini berfokus pada perakitan bagian-bagian dari setiap rakitan booster di bagian belakang. Ini merupakan bagian yang mengarahkan booster saat terbang selama peluncuran.



“Di sini, segmen motor belakang kiri dan kanan dipadukan dengan bagian belakang, yang akan diikuti dengan pemasangan kerucut belakang,” tulis pejabat NASA pada 3 November dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter dikutip SINDOnews dari laman Space, Senin (6/11/2023).

Seperti yang ditunjukkan dalam video timelapse baru, proses pemindahan benda-benda besar ini di sekitar pabrik KSC bukanlah hal yang mudah. Setiap bagian memiliki berat sekitar 150 ton atau 150.000 kg, dan tingginya yang menjulang memerlukan ketelitian.

Segmen roket dua tahap ini tingginya antara 8 hingga 10 meter, bergantung pada posisi booster. Para teknisi dengan hati-hati memindahkan setiap segmen booster menggunakan dua derek berbobot 200 ton di fasilitas tersebut.

“Setelah teknisi menempatkan derek di kedua sisi segmen (penguat), mereka memutarnya (segmen) dari horizontal ke vertikal, dan memindahkannya ke tempat penumpukan,” kata manajer booster Heather Gillette dalam siaran langsung Facebook pada bulan Oktober.



Setiap booster akan mencakup lima segmen, setelah dirakit sepenuhnya. Desainnya, , didasarkan pada booster program pesawat ulang-alik, namun sedikit lebih tinggi untuk mendukung SLS yang lebih besar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3320 seconds (0.1#10.140)