Kehebatan Peluncur Granat Hizbullah, Tembus Iron Dome Mini Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Militer Israel telah memasang sistem perlindungan aktif bernama Trophy di tank-tank Merkava yang diterjunkan di jalur Gaza dan wilayah lainnya, setelah operasi Badai Al Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dalam operasi Badai Al Aqsa sejumlah tank Merkava dan fasilitas militer lainnya milik Israel luluh lantak dihantam rudal-rudal Hamas. Belajar dari pengalaman itu Israel kemudian memasang system perlindungan Trophy.
Sistem ini bekerja seperti Iron Dome mini yang dipasang di tank dan mencegah rudal atau peledak lainnya yang ditembakkan mencapai sasaran dengan cara diledakkan terlebih dahulu. Sistem deteksi dini dan penghancur senjata musuh ini terbukti efektif melindungi para tantara Israel yang berlindung di dalam tank.
Namun, hal ini tidak berlangsung lama lantaran kehadiran inovasi terbaru oleh Hizbullah. Mereka menghadirkan peluncur ganda granat anti-tank RPG-7 yang sudah dimodifikasi untuk mengatasi sistem pertahanan aktif Trophy, yang digunakan pada tank Merkava.
Hizbullah merupakan faksi politik Syiah di Lebanon. Mereka memiliki sekitar 20.000 pejuang milisi, dengan akses ke senjata anti-tank modern seperti rudal pandu anti-tank Dehlavieh (tiruan dari Rusia 9M133-1 Kornet-E), dan roket-roket jenis lainnya.
Dilansir dari Essanews, Senin (13/11/2023), pengalaman sebelumnya menunjukkan peluncur RPG-7 yang menembakkan hulu ledak tandem, baik granat PG-7VR buatan Iran atau granat Yasin produksi lokal di Gaza, telah terbukti tidak efektif melawan tank Merkava Israel yang dilengkapi sistem Trophy.
Untuk itu, para pejuang Hizbullah mengembangkan modifikasi khusus untuk dua peluncur granat RPG-7. Selama serangan pada target, dua granat diluncurkan hampir secara bersamaan, dengan yang kedua sedikit tertunda. Tujuannya adalah memastikan setidaknya satu granat anti-tank menembus pertahanan dan idealnya mengenai sisi armor tank.
Sistem Trophy Israel menggunakan radar untuk mengidentifikasi objek yang mengancam dan melepaskan penetrator MEFP (Multiple Explosively Formed Penetrator) untuk menetralkannya. Secara teoritis, jika rudal kedua diluncurkan segera setelah rudal pertama dieliminasi, mungkin dapat tersembunyi dalam ledakan yang dihasilkan oleh pecahan dan serpihan dari rudal sebelumnya. Akibatnya, rudal akan lolos dari deteksi radar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa jeda waktu untuk tindakan semacam itu sangat singkat, dan tidak dapat dicapai hanya dengan dua RPG-7. Setidaknya, solusi yang dikendalikan secara mekanis akan diperlukan untuk sinkronisasi yang tepat.
Dalam operasi Badai Al Aqsa sejumlah tank Merkava dan fasilitas militer lainnya milik Israel luluh lantak dihantam rudal-rudal Hamas. Belajar dari pengalaman itu Israel kemudian memasang system perlindungan Trophy.
Sistem ini bekerja seperti Iron Dome mini yang dipasang di tank dan mencegah rudal atau peledak lainnya yang ditembakkan mencapai sasaran dengan cara diledakkan terlebih dahulu. Sistem deteksi dini dan penghancur senjata musuh ini terbukti efektif melindungi para tantara Israel yang berlindung di dalam tank.
Namun, hal ini tidak berlangsung lama lantaran kehadiran inovasi terbaru oleh Hizbullah. Mereka menghadirkan peluncur ganda granat anti-tank RPG-7 yang sudah dimodifikasi untuk mengatasi sistem pertahanan aktif Trophy, yang digunakan pada tank Merkava.
Hizbullah merupakan faksi politik Syiah di Lebanon. Mereka memiliki sekitar 20.000 pejuang milisi, dengan akses ke senjata anti-tank modern seperti rudal pandu anti-tank Dehlavieh (tiruan dari Rusia 9M133-1 Kornet-E), dan roket-roket jenis lainnya.
Dilansir dari Essanews, Senin (13/11/2023), pengalaman sebelumnya menunjukkan peluncur RPG-7 yang menembakkan hulu ledak tandem, baik granat PG-7VR buatan Iran atau granat Yasin produksi lokal di Gaza, telah terbukti tidak efektif melawan tank Merkava Israel yang dilengkapi sistem Trophy.
Untuk itu, para pejuang Hizbullah mengembangkan modifikasi khusus untuk dua peluncur granat RPG-7. Selama serangan pada target, dua granat diluncurkan hampir secara bersamaan, dengan yang kedua sedikit tertunda. Tujuannya adalah memastikan setidaknya satu granat anti-tank menembus pertahanan dan idealnya mengenai sisi armor tank.
Sistem Trophy Israel menggunakan radar untuk mengidentifikasi objek yang mengancam dan melepaskan penetrator MEFP (Multiple Explosively Formed Penetrator) untuk menetralkannya. Secara teoritis, jika rudal kedua diluncurkan segera setelah rudal pertama dieliminasi, mungkin dapat tersembunyi dalam ledakan yang dihasilkan oleh pecahan dan serpihan dari rudal sebelumnya. Akibatnya, rudal akan lolos dari deteksi radar.
Namun, penting untuk dicatat bahwa jeda waktu untuk tindakan semacam itu sangat singkat, dan tidak dapat dicapai hanya dengan dua RPG-7. Setidaknya, solusi yang dikendalikan secara mekanis akan diperlukan untuk sinkronisasi yang tepat.
(msf)