Misteri Benda Alien yang Ditemukan di Laut Papua Dibongkar, Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Benda misterius yang diklaim milik Alien yang ditemukan di laut Papua mulai terungkap kebenarannya. Penelitian ilmuwan University of Chicago, Amerika Serikat justru menyimpulkan bahwa fragmen yang berbentuk bola itu bukanlah milik alien .
Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (16/11/2023), Patricio A Gallardo, fisikawan dari University of Chicago mengatakan teori yang dikemukakan oleh Avi Loeb, peneliti dari Harvard yang menemukan fragmen tersebut, tidak benar. Dugaan Avi Loeb bahwa fragmen tersebut adalah benda milik alien perlu diragukan kebenarannya.
Menurut Patricio Gallardo, fragmen berbentuk bola itu itu memiliki unsur-unsur yang ada di Bumi yakni berilium, lantanum, dan uranium. Unsur-unsur itu bukanlah hal yang asing.
Berilium misalnya merupakan bahan pada paling ringan kedua dalam tabel periodik. Unsur itu dihasilkan oleh reksi hebat yang disebut spalasi yang melibatkan sinar kosmik berenergi tinggi.
“Kandungan nikel, berilium, lantanum, dan uranium dalam konteks antropogenik ditemukan konsisten dengan abu batu bara," jelas Patricio Gallardo dalam makalahnya yang dulaporkan ke Research Notes of the AAS.
Dia bahkan sangat yakin bahwa fragmen tersebut hanyalah sebuah produk limbah pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap.
Di tempat yang berbeda Profesor Chris Lintott, ahli Astrofisika dari Oxford Univeristy mengatakan klaim Avi Loeb bahwa material itu milik alien sangat tidak masuk akal. “Tidak ada bukti meyakinkan bahwa apa yang ditemukan adalah materi antarbintang,” ujarnya.
Dia mengatakan saat ini fenomena benda-benda langit yang jatuh ke Bumi bukanlah hal yang asing. Bahkan sudah banyak orang yan mempelajari benda-benda angkasa itu.
“Kita bahkan telah melihat beberapa objek antarbintang melewati Tata Surya. Dalam beberapa tahun terakhir tapi ini bukan cara untuk melakukannya dan yang pasti itu bukan benda milik alien," ucapnya.
Diketahui hingga kini Avi Loeb memang belum juga membuktikan klaim bahwa benda bulat yang ditemukan di laut Papua itu adalah barang alien. Sebelumnya dia mengaku penelitian terhadap fragmen tersebut masih terus dilakukan.
Hanya saja penelitian benda-benda asing itu tidak akan mudah dan perlu biaya. Sebab, benda-benda tersebut bukanlah benda-benda normal yang biasa ditemukan di Bumi.
Dia mengatakan saat ini butuh dana sebesar USD1,5 juta atau sekitar Rp22,5 miliar untuk memulihkan fragmen-fragmen alien itu seperti semula. Dana itu hanya akan digunakan untuk merestorasi kembali fragmen alien.
Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (16/11/2023), Patricio A Gallardo, fisikawan dari University of Chicago mengatakan teori yang dikemukakan oleh Avi Loeb, peneliti dari Harvard yang menemukan fragmen tersebut, tidak benar. Dugaan Avi Loeb bahwa fragmen tersebut adalah benda milik alien perlu diragukan kebenarannya.
Menurut Patricio Gallardo, fragmen berbentuk bola itu itu memiliki unsur-unsur yang ada di Bumi yakni berilium, lantanum, dan uranium. Unsur-unsur itu bukanlah hal yang asing.
Berilium misalnya merupakan bahan pada paling ringan kedua dalam tabel periodik. Unsur itu dihasilkan oleh reksi hebat yang disebut spalasi yang melibatkan sinar kosmik berenergi tinggi.
“Kandungan nikel, berilium, lantanum, dan uranium dalam konteks antropogenik ditemukan konsisten dengan abu batu bara," jelas Patricio Gallardo dalam makalahnya yang dulaporkan ke Research Notes of the AAS.
Dia bahkan sangat yakin bahwa fragmen tersebut hanyalah sebuah produk limbah pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap.
Di tempat yang berbeda Profesor Chris Lintott, ahli Astrofisika dari Oxford Univeristy mengatakan klaim Avi Loeb bahwa material itu milik alien sangat tidak masuk akal. “Tidak ada bukti meyakinkan bahwa apa yang ditemukan adalah materi antarbintang,” ujarnya.
Dia mengatakan saat ini fenomena benda-benda langit yang jatuh ke Bumi bukanlah hal yang asing. Bahkan sudah banyak orang yan mempelajari benda-benda angkasa itu.
“Kita bahkan telah melihat beberapa objek antarbintang melewati Tata Surya. Dalam beberapa tahun terakhir tapi ini bukan cara untuk melakukannya dan yang pasti itu bukan benda milik alien," ucapnya.
Diketahui hingga kini Avi Loeb memang belum juga membuktikan klaim bahwa benda bulat yang ditemukan di laut Papua itu adalah barang alien. Sebelumnya dia mengaku penelitian terhadap fragmen tersebut masih terus dilakukan.
Hanya saja penelitian benda-benda asing itu tidak akan mudah dan perlu biaya. Sebab, benda-benda tersebut bukanlah benda-benda normal yang biasa ditemukan di Bumi.
Dia mengatakan saat ini butuh dana sebesar USD1,5 juta atau sekitar Rp22,5 miliar untuk memulihkan fragmen-fragmen alien itu seperti semula. Dana itu hanya akan digunakan untuk merestorasi kembali fragmen alien.
(wib)