Benda Langit yang Jatuh ke Papua Nugini Diduga Kuat Milik Alien
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fenomena meteorit jatuh ke Bumi acapkali dinilai sesuatu yang wajar terjadi di alam semesta. Namun, pakar UFO terkemuka di Inggris terobsesi menguak bola meteorit misterius diduga dari tempat alien berada.
Sang pakar Nick Pope menggambarkan bukti lebih lanjut mengenai material antarbintang yang jatuh ke Bumi sebagai penemuan yang luar biasa dan berpotensi memenangkan Hadiah Nobel. Nama Pope sebelumnya populer karena menjalankan proyek UFO pemerintah Inggris. Ia menemukan sejumlah temuan ' alien-alien ' di Harvard.
Ahli lainnya, seorang profesor pemburu UFO Avi Loeb menyatakan bahwa benda langit berupa bola kecil yang ditemukan dari meteorit berasal dari luar tata surya. Selama dua minggu pada bulan Juni, Profesor Loeb memimpin tim ilmuwan dalam ekspedisi di Samudra Pasifik untuk menemukan bola yang terbentuk ketika meteorit IM1 melewati atmosfer bumi dan jatuh ke laut pada 8 Januari 2014.
Ratusan bola dikumpulkan dari lokasi di perairan Papua Nugini dan dianalisis bersama bahan kontrol untuk menentukan apakah bahan tersebut berasal dari Bumi. Namun, kelimpahan berilium (Be), lantanum (La), dan uranium (U) yang langka, bernama BeLaU menunjukkan bahwa bola tersebut bukan berasal dari Bumi.
Penelitian Profesor Loeb belum ditinjau oleh rekan sejawat, namun ia menulis di blognya: ‘Berita yang luar biasa! Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para ilmuwan menganalisis material dari objek berukuran meter yang berasal dari luar tata surya. Tahun lalu, Komando Luar Angkasa AS, bagian dari Departemen Pertahanan, mengonfirmasi bahwa IM1 berasal dari antarbintang karena 'hiperboliknya yang tidak terikat', yang berarti ia tidak mengorbit mengelilingi Matahari, melainkan sekadar melintas," tulis Loeb.
Dilansir dari MSN, pemerintah maupun Profesor Loeb belum memastikan apakah IM1 berasal dari alam atau tidak. Saat membahas susunan bola, sang profesor berkata bahwa kemungkinan bahwa pola kelimpahan yang tidak biasa ini, dengan kelimpahan uranium hampir 1.000 kali lebih banyak daripada nilai standar tata surya.
Berbicara kepada Metro.co.uk setelah temuan ini dirilis, Pope percaya diri mengatakan bahwa fakta memperlihatkan hasil yang tidak wajar diperoleh di (area) yang melintasi jalur penghitungan IM1. Begitu pula komposisi bola yang tidak biasa.
Hal ini terdengar seperti penemuan yang berpotensi memenangkan Hadiah Nobel, meskipun analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah bahan tersebut alami atau buatan, serta membuktikan bahwa ada peradaban lain di luar sana.
“Meskipun kita harus menunggu tinjauan sejawat, tampaknya ini adalah penemuan yang berpotensi mengubah dunia dan memberi kita gambaran sekilas tentang seperti apa planet di luar tata surya kita," kata Profesor Loeb.
Lihat Juga: Daftar 14 Negara Menentang Diakhirinya Pendudukan Israel atas Palestina, Kebanyakan Negara Kecil
Sang pakar Nick Pope menggambarkan bukti lebih lanjut mengenai material antarbintang yang jatuh ke Bumi sebagai penemuan yang luar biasa dan berpotensi memenangkan Hadiah Nobel. Nama Pope sebelumnya populer karena menjalankan proyek UFO pemerintah Inggris. Ia menemukan sejumlah temuan ' alien-alien ' di Harvard.
Ahli lainnya, seorang profesor pemburu UFO Avi Loeb menyatakan bahwa benda langit berupa bola kecil yang ditemukan dari meteorit berasal dari luar tata surya. Selama dua minggu pada bulan Juni, Profesor Loeb memimpin tim ilmuwan dalam ekspedisi di Samudra Pasifik untuk menemukan bola yang terbentuk ketika meteorit IM1 melewati atmosfer bumi dan jatuh ke laut pada 8 Januari 2014.
Ratusan bola dikumpulkan dari lokasi di perairan Papua Nugini dan dianalisis bersama bahan kontrol untuk menentukan apakah bahan tersebut berasal dari Bumi. Namun, kelimpahan berilium (Be), lantanum (La), dan uranium (U) yang langka, bernama BeLaU menunjukkan bahwa bola tersebut bukan berasal dari Bumi.
Penelitian Profesor Loeb belum ditinjau oleh rekan sejawat, namun ia menulis di blognya: ‘Berita yang luar biasa! Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para ilmuwan menganalisis material dari objek berukuran meter yang berasal dari luar tata surya. Tahun lalu, Komando Luar Angkasa AS, bagian dari Departemen Pertahanan, mengonfirmasi bahwa IM1 berasal dari antarbintang karena 'hiperboliknya yang tidak terikat', yang berarti ia tidak mengorbit mengelilingi Matahari, melainkan sekadar melintas," tulis Loeb.
Dilansir dari MSN, pemerintah maupun Profesor Loeb belum memastikan apakah IM1 berasal dari alam atau tidak. Saat membahas susunan bola, sang profesor berkata bahwa kemungkinan bahwa pola kelimpahan yang tidak biasa ini, dengan kelimpahan uranium hampir 1.000 kali lebih banyak daripada nilai standar tata surya.
Berbicara kepada Metro.co.uk setelah temuan ini dirilis, Pope percaya diri mengatakan bahwa fakta memperlihatkan hasil yang tidak wajar diperoleh di (area) yang melintasi jalur penghitungan IM1. Begitu pula komposisi bola yang tidak biasa.
Hal ini terdengar seperti penemuan yang berpotensi memenangkan Hadiah Nobel, meskipun analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah bahan tersebut alami atau buatan, serta membuktikan bahwa ada peradaban lain di luar sana.
“Meskipun kita harus menunggu tinjauan sejawat, tampaknya ini adalah penemuan yang berpotensi mengubah dunia dan memberi kita gambaran sekilas tentang seperti apa planet di luar tata surya kita," kata Profesor Loeb.
Lihat Juga: Daftar 14 Negara Menentang Diakhirinya Pendudukan Israel atas Palestina, Kebanyakan Negara Kecil
(msf)