Leonid 2023: Badai Meteor Spektakuler dengan Bola Api Panjang dan Warna-warni
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hujan meteor Leonid bakal terjadi pada 17-18 November 2023 menurut NASA. Apa menariknya?
Leonid adalah hujan meteor yang berasal dari puing-puing komet 55P/Tempel-Tuttle. Komet tersebut mengorbit matahari setiap 33 tahun. Ketika komet mendekati matahari, puing-puingnya terlempar ke luar angkasa.
Puing-puing ini kemudian memasuki atmosfer Bumi dan terlihat sebagai meteor. Hujan meteor Leonid mencapai puncaknya pada 17-18 November 2023. Pada puncaknya, hujan meteor ini dapat menghasilkan hingga 15 meteor per jam. Meteor-meteor dari hujan meteor Leonid biasanya berwarna kuning kehijauan. Beberapa juga berwarna-warni.
Meteor Leonid juga dianggap paling cepat, karena menghujam langit dengan kecepatan 70 km/detik.
Leonid juga dikenal dengan bola api dan “earth gazer”. Bola api adalah ledakan cahaya dan warna yang lebih besar yang bertahan lebih lama dari rata-rata rentetan meteor karena berasal dari partikel komet yang lebih besar.
Earth-grazer sendiri merupakan meteor yang melesat lebih dekat ke cakrawala, seringkali dengan ekor yang panjang dan berwarna-warni. Setiap 33 tahun sekali, Leonid menyuguhkan badai meteor di Bumi, yang menghasilkan ratusan hingga ribuan bintang jatuh per jam.
Salah satu badai serupa terjadi pada 1966 ketika Leonid menghujani ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit. Badai meteor Leonid terakhir terjadi pada tahun 2002.
2. Bawalah kursi atau tikar untuk bersantai.
3. Gunakan kamera untuk memotret meteor.
4. Jika Anda ingin menyaksikan hujan meteor Leonid, pastikan Anda sudah mengetahui lokasi terbaik untuk melihatnya. Anda juga bisa menggunakan aplikasi cuaca untuk mengetahui kondisi langitdilokasiAnda.
Leonid adalah hujan meteor yang berasal dari puing-puing komet 55P/Tempel-Tuttle. Komet tersebut mengorbit matahari setiap 33 tahun. Ketika komet mendekati matahari, puing-puingnya terlempar ke luar angkasa.
Puing-puing ini kemudian memasuki atmosfer Bumi dan terlihat sebagai meteor. Hujan meteor Leonid mencapai puncaknya pada 17-18 November 2023. Pada puncaknya, hujan meteor ini dapat menghasilkan hingga 15 meteor per jam. Meteor-meteor dari hujan meteor Leonid biasanya berwarna kuning kehijauan. Beberapa juga berwarna-warni.
Meteor Leonid juga dianggap paling cepat, karena menghujam langit dengan kecepatan 70 km/detik.
Leonid juga dikenal dengan bola api dan “earth gazer”. Bola api adalah ledakan cahaya dan warna yang lebih besar yang bertahan lebih lama dari rata-rata rentetan meteor karena berasal dari partikel komet yang lebih besar.
Earth-grazer sendiri merupakan meteor yang melesat lebih dekat ke cakrawala, seringkali dengan ekor yang panjang dan berwarna-warni. Setiap 33 tahun sekali, Leonid menyuguhkan badai meteor di Bumi, yang menghasilkan ratusan hingga ribuan bintang jatuh per jam.
Salah satu badai serupa terjadi pada 1966 ketika Leonid menghujani ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit. Badai meteor Leonid terakhir terjadi pada tahun 2002.
Dapat Diamati di Seluruh Dunia
Hujan meteor Leonid adalah salah satu hujan meteor paling spektakuler. Hujan meteor ini dapat diamati dari seluruh dunia. Tetapi lokasi terbaik untuk menyaksikannya adalah di daerah pedesaan yang jauh dari polusi cahaya.Berikut adalah beberapa tips untuk menyaksikan hujan meteor Leonid:
1. Cari tempat yang gelap dan jauh dari polusi cahaya.2. Bawalah kursi atau tikar untuk bersantai.
3. Gunakan kamera untuk memotret meteor.
4. Jika Anda ingin menyaksikan hujan meteor Leonid, pastikan Anda sudah mengetahui lokasi terbaik untuk melihatnya. Anda juga bisa menggunakan aplikasi cuaca untuk mengetahui kondisi langitdilokasiAnda.
(dan)