Ilmuwan Ungkap Bakteri E. coli Bisa Mengingat dan Mewariskan Kenangan
loading...
A
A
A
Kadar zat besi yang rendah dikaitkan dengan perkembangbiakan yang lebih cepat dan efisien, sedangkan kadar zat besi yang lebih tinggi menyebabkan gaya hidup yang lebih menetap. Di antara sel E. coli generasi pertama, hal ini tampaknya merupakan respons intuitif.
Namun setelah hanya mengalami satu peristiwa pengerumunan, sel-sel yang mengalami kadar zat besi rendah di kemudian hari menjadi lebih cepat dan lebih efisien dalam pengerumunan dibandingkan sebelumnya.
Terlebih lagi, memori besi ini diteruskan ke setidaknya empat generasi sel anak berturut-turut, yang terbentuk dari sel induk yang membelah menjadi dua sel baru. Pada sel anak generasi ketujuh, memori zat besi tersebut secara alami hilang.
Para penulis di balik penelitian ini belum mengidentifikasi mekanisme molekuler di balik sistem memori potensial atau kemampuan pewarisannya, namun hubungan yang kuat antara zat besi intraseluler dan perilaku gerombolan antargenerasi menunjukkan bahwa ada tingkat pengondisian yang terus-menerus yang berperan.
Namun setelah hanya mengalami satu peristiwa pengerumunan, sel-sel yang mengalami kadar zat besi rendah di kemudian hari menjadi lebih cepat dan lebih efisien dalam pengerumunan dibandingkan sebelumnya.
Terlebih lagi, memori besi ini diteruskan ke setidaknya empat generasi sel anak berturut-turut, yang terbentuk dari sel induk yang membelah menjadi dua sel baru. Pada sel anak generasi ketujuh, memori zat besi tersebut secara alami hilang.
Para penulis di balik penelitian ini belum mengidentifikasi mekanisme molekuler di balik sistem memori potensial atau kemampuan pewarisannya, namun hubungan yang kuat antara zat besi intraseluler dan perilaku gerombolan antargenerasi menunjukkan bahwa ada tingkat pengondisian yang terus-menerus yang berperan.
(wbs)