Penjelasan Bakteri Mycoplasma, Diduga Penyebab Penyakit Pernapasan Anak Misterius di China
loading...
A
A
A
BEIJING - Kasus penyakit pernapasan pada anak di China terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Diketahui penyebabnya adalah bakteri mycoplasma. Apa itu?
Bakteri mycoplasma adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan yang dapat disembuhkan oleh kebanyakan orang tanpa antibiotik.
Namun, paparan bakteri mycoplasma terkadang dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius, yang dapat menyebabkan pasien perlu mendapatkan perawatan intensif.
“Bakteri ini juga merupakan penyebab dari pneumonia atipikal atau 'walking' pneumonia," terang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dikutip dari Business Insider, Selasa (28/11).
Pneumonia sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan saluran udara membengkak, kantung udara di paru-paru terisi lendir dan cairan lain, serta menyebabkan pasien demam tinggi dan batuk berlendir.
Namun, jika diklasifikasikan sebagai penyakit atipikal, pasien mungkin merasa cukup sehat untuk berjalan-jalan dan melakukan tugas sehari-hari dan tidak menyadari bahwa dirinya sedang sakit pneumonia atipikal.
"Mereka mungkin merasa hanya sedang sakit pilek atau flu tapi lebih parah dari biasanya, dan gejala meliputi sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri atau ketidaknyamanan dada, demam ringan, batuk, bersin, dan sakit kepala," ungkap pusat medis.
Penyebaran Bakteri Mycoplasma
Bagaimana bakteri mycoplasma menyebar dari satu orang ke orang lain? Bakteri mycoplasma menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin dan melepaskan tetesan kecil yang mengandung bakteri ke udara.
CDC mengungkapkan, orang bisa tertular mycoplasma jika mereka menghirup tetesan tersebut.
Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, di atas 65 tahun, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah kelompok rentan terkena pneumonia akibat bakteri mycoplasma.
Sementara itu, kondisi di China telah disorot Badan Kesehatan Dunia (WHO). Mereka mencatat tren kenaikan kasus penyakit pernapasan pada anak di China dimulai sejak Oktober 2023. Lalu, lonjakan drastis terjadi pada 13 November.
"Tidak jelas apakah laporan pneumonia anak terkait dengan peningkatan penyakit pernapasan secara keseluruhan, atau itu kejadian terpisah," jelas WHO, dikutip dari Business Insider, Selasa (28/11).
Pemerintah China sendiri mengaitkan lonjakan kasus tersebut dengan pencabutan pembatasan Covid-19, termasuk juga beredarnya patogen penyebab penyakit seperti influenza, mycoplasma pneumoniae, virus pernapasan syncytial (RSV), maupun SARS-CoV2 sebagai penyebab Covid-19.
Apa yang terjadi di China pun menyita perhatian para ahli di Australia. Ya, sekelompok ahli biosekuriti dari UNSW Sydney, Australia, khawatir kenaikan kasus ini dapat memicu pandemi baru.
"Tidak ada indikasi bahwa situasi di China saat ini merupakan pandemi baru, tapi kami harus selalu mengidentifikasi dan memperhatikan kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis," ungkap peneliti Australia.
"Sistem peringatan dini memberi kami peluang terbaik untuk mencegah pandemi berikutnya,"tambahmereka.
Bakteri mycoplasma adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan yang dapat disembuhkan oleh kebanyakan orang tanpa antibiotik.
Namun, paparan bakteri mycoplasma terkadang dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius, yang dapat menyebabkan pasien perlu mendapatkan perawatan intensif.
“Bakteri ini juga merupakan penyebab dari pneumonia atipikal atau 'walking' pneumonia," terang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dikutip dari Business Insider, Selasa (28/11).
Pneumonia sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan saluran udara membengkak, kantung udara di paru-paru terisi lendir dan cairan lain, serta menyebabkan pasien demam tinggi dan batuk berlendir.
Namun, jika diklasifikasikan sebagai penyakit atipikal, pasien mungkin merasa cukup sehat untuk berjalan-jalan dan melakukan tugas sehari-hari dan tidak menyadari bahwa dirinya sedang sakit pneumonia atipikal.
"Mereka mungkin merasa hanya sedang sakit pilek atau flu tapi lebih parah dari biasanya, dan gejala meliputi sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri atau ketidaknyamanan dada, demam ringan, batuk, bersin, dan sakit kepala," ungkap pusat medis.
Penyebaran Bakteri Mycoplasma
Bagaimana bakteri mycoplasma menyebar dari satu orang ke orang lain? Bakteri mycoplasma menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin dan melepaskan tetesan kecil yang mengandung bakteri ke udara.CDC mengungkapkan, orang bisa tertular mycoplasma jika mereka menghirup tetesan tersebut.
Mereka yang berusia di bawah 2 tahun, di atas 65 tahun, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah kelompok rentan terkena pneumonia akibat bakteri mycoplasma.
Sementara itu, kondisi di China telah disorot Badan Kesehatan Dunia (WHO). Mereka mencatat tren kenaikan kasus penyakit pernapasan pada anak di China dimulai sejak Oktober 2023. Lalu, lonjakan drastis terjadi pada 13 November.
"Tidak jelas apakah laporan pneumonia anak terkait dengan peningkatan penyakit pernapasan secara keseluruhan, atau itu kejadian terpisah," jelas WHO, dikutip dari Business Insider, Selasa (28/11).
Pemerintah China sendiri mengaitkan lonjakan kasus tersebut dengan pencabutan pembatasan Covid-19, termasuk juga beredarnya patogen penyebab penyakit seperti influenza, mycoplasma pneumoniae, virus pernapasan syncytial (RSV), maupun SARS-CoV2 sebagai penyebab Covid-19.
Baca Juga
Apa yang terjadi di China pun menyita perhatian para ahli di Australia. Ya, sekelompok ahli biosekuriti dari UNSW Sydney, Australia, khawatir kenaikan kasus ini dapat memicu pandemi baru.
"Tidak ada indikasi bahwa situasi di China saat ini merupakan pandemi baru, tapi kami harus selalu mengidentifikasi dan memperhatikan kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis," ungkap peneliti Australia.
"Sistem peringatan dini memberi kami peluang terbaik untuk mencegah pandemi berikutnya,"tambahmereka.
(dan)