Objek Misterius Terdeteksi di Galaksi Katai, Mengorbit Mengelilingi Bintang
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Objek misterius di luar angkasa kembali ditemukan para ilmuwan. Kali ini berbentuk lempengan memanjang dan berputar di orbit mengelilingi bintang yang jauh di galaksi katai.
Objek aneh tersebut terlihat di Awan Magellan Besar, sebuah galaksi katai yang berjarak sekitar 179.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Temuan ini sontak membuat terkejut para ilmuwan.
Apa yang membuatnya begitu spektakuler adalah bahwa objek lempengan ini belum pernah ditemukan sebelumnya. Temuan kali ini adalah yang pertama kalinya terjadi di luar galaksi kita.
"Saya tidak percaya bahwa kami telah mendeteksi piringan akresi ekstragalaksi pertama. Itu adalah momen yang istimewa,” kata astronom Anna McLeod dari Universitas Durham Inggris, dikutip dari Science Alert, Senin (4/12/2023).
Bintang lahir dari gumpalan padat awan molekul gas dan debu yang menggantung di ruang antarbintang. Ketika gumpalan tumbuh cukup padat, akan runtuh karena gravitasi, berputar dan mulai menarik lebih banyak materi dari awan di sekitarnya.
Namun, materi ini tidak hanya jatuh ke protobintang melainkan tersusun menjadi piringan di sekitar ekuator bintang, dan jatuh dalam aliran yang lebih terkendali dan stabil. Ini seperti air yang mengalir ke saluran pembuangan.
Setelah bintang selesai terbentuk, sisa-sisa piringan tersebut tetap berada di sana, menggumpal untuk membentuk semua elemen sistem planet lainnya, planet, asteroid dan meteor, komet, debu. Itu sebabnya planet-planet di Tata Surya kurang lebih mengorbit Matahari pada bidang datar.
Para peneliti ingin mengetahui apakah dapat melihat piringan tersebut di jantung pembentukan bintang yang berdebu, sehingga menggunakan ALMA untuk mencari tanda-tanda rotasi. ALMA atau Atacama Large Millimeter/submillimeter Array, sebuah teleskop radio canggih yang telah mencitrakan beberapa piringan serupa di seluruh Bima Sakti.
Menariknya, data ALMA menunjukkan tanda-tanda jelas adanya rotasi ini. Analisis tim mengungkapkan bahwa bintang tersebut masih sangat muda dan masif, masih mencari makan dari piringan di sekitarnya.
“Kita berada di era kemajuan teknologi yang pesat dalam hal fasilitas astronomi. Mampu mempelajari bagaimana bintang terbentuk pada jarak yang sangat jauh dan di galaksi yang berbeda sangatlah menarik," tutup McLeod.
Objek aneh tersebut terlihat di Awan Magellan Besar, sebuah galaksi katai yang berjarak sekitar 179.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Temuan ini sontak membuat terkejut para ilmuwan.
Apa yang membuatnya begitu spektakuler adalah bahwa objek lempengan ini belum pernah ditemukan sebelumnya. Temuan kali ini adalah yang pertama kalinya terjadi di luar galaksi kita.
"Saya tidak percaya bahwa kami telah mendeteksi piringan akresi ekstragalaksi pertama. Itu adalah momen yang istimewa,” kata astronom Anna McLeod dari Universitas Durham Inggris, dikutip dari Science Alert, Senin (4/12/2023).
Bintang lahir dari gumpalan padat awan molekul gas dan debu yang menggantung di ruang antarbintang. Ketika gumpalan tumbuh cukup padat, akan runtuh karena gravitasi, berputar dan mulai menarik lebih banyak materi dari awan di sekitarnya.
Namun, materi ini tidak hanya jatuh ke protobintang melainkan tersusun menjadi piringan di sekitar ekuator bintang, dan jatuh dalam aliran yang lebih terkendali dan stabil. Ini seperti air yang mengalir ke saluran pembuangan.
Setelah bintang selesai terbentuk, sisa-sisa piringan tersebut tetap berada di sana, menggumpal untuk membentuk semua elemen sistem planet lainnya, planet, asteroid dan meteor, komet, debu. Itu sebabnya planet-planet di Tata Surya kurang lebih mengorbit Matahari pada bidang datar.
Para peneliti ingin mengetahui apakah dapat melihat piringan tersebut di jantung pembentukan bintang yang berdebu, sehingga menggunakan ALMA untuk mencari tanda-tanda rotasi. ALMA atau Atacama Large Millimeter/submillimeter Array, sebuah teleskop radio canggih yang telah mencitrakan beberapa piringan serupa di seluruh Bima Sakti.
Menariknya, data ALMA menunjukkan tanda-tanda jelas adanya rotasi ini. Analisis tim mengungkapkan bahwa bintang tersebut masih sangat muda dan masif, masih mencari makan dari piringan di sekitarnya.
“Kita berada di era kemajuan teknologi yang pesat dalam hal fasilitas astronomi. Mampu mempelajari bagaimana bintang terbentuk pada jarak yang sangat jauh dan di galaksi yang berbeda sangatlah menarik," tutup McLeod.
(wib)