Hiu Megamouth Super Langka Keluarga Megalodon Ditemukan Terdampar di Pantai
loading...
A
A
A
MANILA - Seekor hiu Megamouth hamil yang langka ditemukan terdampar di pantai Pulau Siargao di Filipina. Kerabat dekat Hiu Megalodon, spesies ini memiliki panjang sekitar 14 kaki dan diperkirakan berusia sekitar 10 tahun.
Seperti dilansir dri IFL Science Kamis (7/12/2023), hiu Megamouth adalah salah satu spesies hiu paling langka di dunia. Mereka hanya ditemukan di perairan tropis dan subtropis, dan sangat jarang terlihat di permukaan.
Hiu Megamouth adalah filter feeder, yang berarti mereka memakan plankton dan hewan kecil lainnya. Mereka memiliki mulut besar yang berbentuk bulan sabit, yang membantu mereka menyaring makanan dari air.
Penyebab kematian hiu Megamouth tersebut tidak diketahui. Namun, para ahli percaya bahwa hiu itu mungkin terdampar karena sakit atau cedera. Hiu itu dibawa ke museum setempat untuk dipelajari lebih lanjut.
Penemuan hiu megamouth ini adalah peristiwa penting bagi komunitas ilmiah. Ini adalah salah satu dari hanya beberapa hiu megamouth hamil yang pernah ditemukan.
Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang spesies yang langka dan misterius ini.
Hiu Megamouth termasuk salah satu spesies yang jarang terlihat di seluruh lautan di dunia. Itu sebabnya, selalu dilakukan konfirmasi atas kemunculan spesies ikan hiu mulut besar ini dalam keadaan hidup atau mati di sejumlah negara.
Di Indonesia tercatat beberapa laporan kemunculan hiu mulut besar (Megachasma pelagios) seperti di perairan Sulawesi Utara, Aceh dan Nusa Tenggara Timur.
Catatan pertama kemunculan ikan hiu mulut besar di Indonesia berada di perairan Sulawesi Utara. Mengutip Museum Sejarah Alam Florida di laman Floridamuseum.ufl.edu, tercatat hiu Megamouth terlihat di perairan Pulau Nain pada 30 Agustus 1998 pukul 10.00 pagi. Kemudian tanggal 13 Maret 2004 di Pulau Weh.
Seperti dilansir dri IFL Science Kamis (7/12/2023), hiu Megamouth adalah salah satu spesies hiu paling langka di dunia. Mereka hanya ditemukan di perairan tropis dan subtropis, dan sangat jarang terlihat di permukaan.
Hiu Megamouth adalah filter feeder, yang berarti mereka memakan plankton dan hewan kecil lainnya. Mereka memiliki mulut besar yang berbentuk bulan sabit, yang membantu mereka menyaring makanan dari air.
Penyebab kematian hiu Megamouth tersebut tidak diketahui. Namun, para ahli percaya bahwa hiu itu mungkin terdampar karena sakit atau cedera. Hiu itu dibawa ke museum setempat untuk dipelajari lebih lanjut.
Penemuan hiu megamouth ini adalah peristiwa penting bagi komunitas ilmiah. Ini adalah salah satu dari hanya beberapa hiu megamouth hamil yang pernah ditemukan.
Penemuan ini dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang spesies yang langka dan misterius ini.
Hiu Megamouth termasuk salah satu spesies yang jarang terlihat di seluruh lautan di dunia. Itu sebabnya, selalu dilakukan konfirmasi atas kemunculan spesies ikan hiu mulut besar ini dalam keadaan hidup atau mati di sejumlah negara.
Di Indonesia tercatat beberapa laporan kemunculan hiu mulut besar (Megachasma pelagios) seperti di perairan Sulawesi Utara, Aceh dan Nusa Tenggara Timur.
Catatan pertama kemunculan ikan hiu mulut besar di Indonesia berada di perairan Sulawesi Utara. Mengutip Museum Sejarah Alam Florida di laman Floridamuseum.ufl.edu, tercatat hiu Megamouth terlihat di perairan Pulau Nain pada 30 Agustus 1998 pukul 10.00 pagi. Kemudian tanggal 13 Maret 2004 di Pulau Weh.
(wbs)