Gerhana Unik akibat Asteroid Bakal Terjadi Pekan Depan

Sabtu, 09 Desember 2023 - 23:56 WIB
loading...
Gerhana Unik akibat...
Bintang Betelgeuse akan menghilang ketika asteroid Leona melintas dan menciptakan gerhana unik. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Gerhana langka yang dapat disaksikan oleh jutaan orang dengan mata telanjang akan terjadi pada Senin malam hingga Selasa dini hari mendatang.

Bukan gerhana bulan, melainkan gerhana akibat asteroid melintas di depan bintang terbesar dan paling terang di langit malam, Betelgeuse. Betelgeuse akan sejenak menghilang ketika asteroid Leona melintas di depannya dan menciptakan gerhana unik.

Dilansir dari AP, Sabtu (9/12/2023), gerhana langka dan singkat ini bisa disaksikan di langit Tajikistan dan Armenia di Asia Tengah, melintasi Turki, Yunani, Italia, dan Spanyol, hingga Miami dan Florida Keys, dan akhirnya, sebagian Meksiko.

Para astronom berharap dapat mempelajari lebih banyak tentang Betelgeuse dan Leona melalui gerhana ini, yang diperkirakan tidak akan berlangsung lebih dari 15 detik.



Dengan mengamati gerhana sebuah bintang yang lebih redup oleh Leona pada bulan September, tim yang dipimpin oleh Spanyol baru-baru ini memperkirakan asteroid tersebut memiliki lebar 55 kilometer dan panjang 80 kilometer.

Belum jelas apakah asteroid akan menutupi seluruh bintang, menciptakan gerhana total. Atau sebaliknya, bisa menjadi gerhana cincin api dengan tepi berapi kecil di sekitar bintang. Jika terjadi gerhana total, para astronom juga tidak yakin berapa detik bintang tersebut akan benar-benar hilang, mungkin hingga 10 detik.

"Skenarionya tidak pasti, membuat acara ini semakin menarik," kata astronom Gianluca Masa, pendiri Virtual Telescope Project, yang akan menyediakan siaran web langsung dari Italia.

Berjarak sekitar 700 tahun cahaya, Betelgeuse dapat terlihat dengan mata telanjang. Bionokular dan teleskop kecil akan meningkatkan pandangan. Satu tahun cahaya setara dengan 5,8 triliun mil.



Betelgeuse ribuan kali lebih terang dari matahari dan sekitar 700 kali lebih besar. Begitu besar sehingga jika menggantikan matahari, ia akan membentang melewati Jupiter.

Dengan usia hanya 10 juta tahun, Betelgeuse jauh lebih muda dari matahari yang berusia 4,6 miliar tahun. Para ilmuwan mengharapkan Betelgeuse berumur pendek, mengingat massa dan kecepatan dengan cara ia membakar materinya.

Setelah berabad-abad variasi kecerahan, Betelgeuse meredup secara dramatis pada 2019 ketika sejumlah besar materi permukaan terlempar ke luar angkasa. Awan debu yang dihasilkan sementara waktu menghalangi cahaya bintang dan dalam setengah tahun, Betelgeuse kembali cerah seperti sebelumnya. Ilmuwan memprediksi Betelgeuse akan meledak sebagai supernova dalam ledakan keras 100.000 tahun mendatang.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2918 seconds (0.1#10.140)