Populasi Hiu Martil Hilang dari Gunung Bawah Laut Teluk California
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Hiu martil bergerigi menghilang dari sekitar dua gunung bawah laut di barat daya Teluk California. Hiu martil (Sphyrna lewini) mengalami penurunan 97% di gunung bawah laut El Bajo dan penurunan 100% di gunung bawah laut Las Animas.
Data itu disampaikan para peneliti dengan meminta informasi para penyelam dalam kurun waktu 50 terakhir di lepas Pantai Meksiko. Peneliti utama studi ini, Kathryn Ayres, mengatakan kepada Live Science melalui email, Selasa (12/12/2023), dia mengaku sedih namun tidak terkejut dengan kondisi ini.
“Hiu martil, dan sebagian besar spesies hiu pada umumnya, rentan terhadap kepunahan. Mereka hanya menghasilkan sedikit keturunan, memiliki masa kehamilan yang lama, dan pertumbuhan yang lambat,” kata Ayres.
Hiu martil bergerigi biasa mencari perlindungan di dua gunung bawah laut Meksiko, namun tampaknya penangkapan besar-besar telah membunuh mereka. Menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN, hiu martil adalah spesies yang terancam punah akibat penangkapan ikan.
Hiu-hiu tersebut menjadi sasaran karena siripnya yang besar, yang digunakan dalam sup sirip hiu. Para peneliti tidak mengetahui berapa banyak hiu yang tersisa secara global.
Gunung laut El Bajo dan Las Animas dulunya merupakan tempat berkumpulnya kawanan besar hiu martil. Sebuah survei yang dilakukan pada akhir tahun 1970-an dan 1980-an mencatat terdapat 225 hiu martil di El Bajo.
Ayres mengatakan hiu menggunakan gunung bawah laut sebagai tempat berlindung di siang hari. Di mana arus kuat memaksa air beroksigen melewati insang mereka sehingga mereka tidak perlu menggunakan energi untuk berenang.
Penyelam melaporkan melihat rata-rata 150 hiu di El Bajo dan 100 hiu di Las Animas per penyelaman pada tahun 1970-an. Jumlah itu menurun menjadi hanya lima hiu di El Bajo dan nol hiu di Las Animas per penyelaman pada tahun 2010-an.
Menurut penelitian tersebut, para partisipan berpendapat bahwa penurunan jumlah hiu di dua gunung bawah laut tersebut disebabkan oleh penangkapan ikan yang berlebihan, pengelolaan perikanan, perubahan kelimpahan mangsa, degradasi habitat, dan perubahan iklim.
Data itu disampaikan para peneliti dengan meminta informasi para penyelam dalam kurun waktu 50 terakhir di lepas Pantai Meksiko. Peneliti utama studi ini, Kathryn Ayres, mengatakan kepada Live Science melalui email, Selasa (12/12/2023), dia mengaku sedih namun tidak terkejut dengan kondisi ini.
“Hiu martil, dan sebagian besar spesies hiu pada umumnya, rentan terhadap kepunahan. Mereka hanya menghasilkan sedikit keturunan, memiliki masa kehamilan yang lama, dan pertumbuhan yang lambat,” kata Ayres.
Hiu martil bergerigi biasa mencari perlindungan di dua gunung bawah laut Meksiko, namun tampaknya penangkapan besar-besar telah membunuh mereka. Menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN, hiu martil adalah spesies yang terancam punah akibat penangkapan ikan.
Hiu-hiu tersebut menjadi sasaran karena siripnya yang besar, yang digunakan dalam sup sirip hiu. Para peneliti tidak mengetahui berapa banyak hiu yang tersisa secara global.
Gunung laut El Bajo dan Las Animas dulunya merupakan tempat berkumpulnya kawanan besar hiu martil. Sebuah survei yang dilakukan pada akhir tahun 1970-an dan 1980-an mencatat terdapat 225 hiu martil di El Bajo.
Ayres mengatakan hiu menggunakan gunung bawah laut sebagai tempat berlindung di siang hari. Di mana arus kuat memaksa air beroksigen melewati insang mereka sehingga mereka tidak perlu menggunakan energi untuk berenang.
Penyelam melaporkan melihat rata-rata 150 hiu di El Bajo dan 100 hiu di Las Animas per penyelaman pada tahun 1970-an. Jumlah itu menurun menjadi hanya lima hiu di El Bajo dan nol hiu di Las Animas per penyelaman pada tahun 2010-an.
Menurut penelitian tersebut, para partisipan berpendapat bahwa penurunan jumlah hiu di dua gunung bawah laut tersebut disebabkan oleh penangkapan ikan yang berlebihan, pengelolaan perikanan, perubahan kelimpahan mangsa, degradasi habitat, dan perubahan iklim.
(wib)