Danau California Simpan Cadangan 18 Juta Ton Lithium, Setara 375 Juta Baterai Kendaraan Listrik

Rabu, 13 Desember 2023 - 18:36 WIB
loading...
Danau California Simpan...
Sebuah danau di California yang dikenal sebagai Laut Salton diketahui menyimpan cadangan Lithium terbesar di dunia. Foto/Daily Mail
A A A
CALIFORNIA - Sebuah danau di California yang dikenal sebagai Laut Salton diketahui menyimpan cadangan Lithium terbesar di dunia. Penelitian terbaru yang didanai Departemen Energi (DOE) menemukan cadangan emas putih sebanyak 18 juta ton.

Jumlah itu diperkirakan setara untuk membuat 375 juta baterai kendaraan listrik. Diketahui saat ini harga satu ton Lithium sekitar USD29.000 atau Rp454 juta, maka cadangan emas putih di Laut Salton bernilai lebih dari USD540 miliar atau Rp8.444 triliun.

Lithium merupakan komponen penting dalam baterai yang menggerakkan segala hal mulai dari ponsel pintar (smartphone) hingga kendaraan listrik dan panel surya. China mendominasi pasar Lithium selama beberapa dekade karena 90% logam tersebut ditambang disuling di negara tersebut.



“Laporan ini menegaskan peluang besat dalam satu generasi untuk membangun industri litium domestik sekaligus memperluas pembangkitan listrik yang ramah lingkungan dan fleksibel,” kata Jeff Marootian, Wakil Asisten Sekretaris Utama untuk Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan, dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Rabu (13/12/2023).

Gubernur California Gavin Newsom sebelumnya menggambarkan cadangan Lithium di Laut Salton seperti cadangan minyak bumi di Arab Saudi. Kandungan emas putih di Laut Salton menjadikan danau tersebut sebagai yang terbesar di dunia, melampaui Cile sebesar 9 juta ton.
Danau California Simpan Cadangan 18 Juta Ton Lithium, Setara 375 Juta Baterai Kendaraan Listrik


Laut Salton terletak di wilayah Riverside dan Imperial di ujung selatan California memiliki panjang 35 mil (56 Km), lebar 15 mil (24 Km), dan kedalaman 51 kaki (15,5 meter). Laut Salton di California selatan telah dipenuhi sejumlah perusahaan besar dan kecil untuk mengekstrak litium.

Tiga perusahaan berlomba-lomba menjadi yang pertama memanfaatkan tambang emas putih tersebut. Berkshire Hathaway Energy (BHE) milik Buffett, salah satu perusahaan yang bekerja untuk mengekstrak Lithium, diberi hibah USD14,9 juta pada tahun 2021 oleh DOE untuk mempelajari Lithium di Laut Salton.



Analisis tim, yang didanai oleh DOE, menetapkan setidaknya ada 4 juta ton Lithium berdasarkan porsi reservoir panas bumi yang telah dibor. Diperkirakan terdapat 18 juta ton setara Lithium Karbonat (LCE) jika seluruh reservoir dibor untuk menghasilkan lebih banyak tenaga panas bumi.

Berbeda dengan tambang Lithium lainnya di AS, Laut Salton merupakan kawasan aktivitas panas bumi yang mengandung logam mulia dalam jumlah besar. Hal ini memungkinkan sejumlah perusahaan untuk menggunakan pembangkit listrik tenaga uap untuk melakukan eksplorasi di sana.

“Kami menggunakan uap dari air garam tersebut untuk menghasilkan energi bersih. Jadi, kami sudah setengah jalan dalam hal ini dan sudah memiliki Lithium di sini,” kata Presiden dan CEO BHE Renewables, Alicia Knapp, mengatakan kepada CNBC.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2148 seconds (0.1#10.140)