Kerusakan Gyro Diatasi, Teleskop Luar Angkasa Paling Produktif di Dunia Kembali Beraksi
loading...
A
A
A
FLORIDA - Setelah jeda singkat, NASA mengumumkan Teleskop Luar Angkasa Hubble kembali beroperasi. Masalah dengan salah satu gyronya membuat Hubble masuk ke mode aman pada 19 November 2023.
Saat ini, masalah tersebut telah diatasi, dan teleskop luar angkasa paling produktif di dunia telah kembali beroperasi. Gyro adalah bagian dari sistem pemandu dan bidik teleskop, bersama dengan Sensor Panduan Halus dan Roda Reaksi.
Laman Science Alert melaporkan, teleskop secara otomatis menempatkan dirinya dalam mode aman pada tanggal 19 November 2023 setelah salah satu gyronya rusak, namun para insinyur memulihkannya keesokan harinya. Masalah gyro muncul kembali dan teleskop menghentikan operasi sains lagi pada tanggal 21 November 2023.
Sekali lagi, sudah pulih, dan lagi, masuk ke mode aman pada tanggal 23 November. Operasi sains ditangguhkan hingga 8 Desember.
“Kemudian para insinyur berhasil mengatasi masalah tersebut dan teleskop luar angkasa kembali beroperasi secara ilmiah,” tulis laman Science Alert, Kamis (14/12/2023).
Ketika teleskop luar angkasa Hubble diluncurkan pada tahun 1990, memiliki enam gyro. Pesawat-pesawat tersebut gagal dan diganti dengan enam pesawat baru dengan desain berbeda pada tahun 2009.
Sekarang, tiga di antaranya telah gagal, dan Hubble kini tinggal di tiga pesawat terakhir. Tidak ada lagi misi pelayanan pada Hubble, jadi ketika tiga misi terakhir ini akhirnya gagal, Hubble hanya akan menjadi kenangan.
Namun Hubble masih memiliki sisa kehidupan. NASA memperkirakan gyro akan bertahan hingga tahun 2030-an. Meskipun ada kemungkinan akan terjadi kegagalan berkala, mode aman, dan penangguhan operasi sains.
Meskipun teleskop terhenti ketika salah satu gyro-nya menjadi miring, masih banyak kehidupan yang tersisa. Hubble dapat beroperasi dengan satu gyro jika diperlukan. Hal ini akan berdampak pada pekerjaannya namun tidak akan mengakhirinya.
Meski teleskop kembali beroperasi, namun belum beroperasi penuh. Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Surveys melanjutkan pengamatan sains pada hari Jumat tanggal 8 Desember.
Namun Spektrograf Asal Kosmik dan Spektrograf Pencitraan Teleskop Luar Angkasa masih offline. Tim Hubble berharap mereka bisa bekerja pada bulan Desember nanti.
Ketika operasi sains dihentikan, hal ini berdampak pada jadwal teleskop. Ada observasi terjadwal yang mendukung penelitian Objek Sabuk Kuiper, kandungan logam di satelit Galaksi Andromeda, supernova Tipe 1A, dan topik lainnya.
Dengan terselesaikannya masalah ini, semoga sebagian pekerjaan ini dapat dilanjutkan. Teleskop luar angkasa Hubble telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun. Kemampuannya memberi kontribusi besar pada ilmu astronomi dan astrofisika.
Saat ini, masalah tersebut telah diatasi, dan teleskop luar angkasa paling produktif di dunia telah kembali beroperasi. Gyro adalah bagian dari sistem pemandu dan bidik teleskop, bersama dengan Sensor Panduan Halus dan Roda Reaksi.
Laman Science Alert melaporkan, teleskop secara otomatis menempatkan dirinya dalam mode aman pada tanggal 19 November 2023 setelah salah satu gyronya rusak, namun para insinyur memulihkannya keesokan harinya. Masalah gyro muncul kembali dan teleskop menghentikan operasi sains lagi pada tanggal 21 November 2023.
Sekali lagi, sudah pulih, dan lagi, masuk ke mode aman pada tanggal 23 November. Operasi sains ditangguhkan hingga 8 Desember.
“Kemudian para insinyur berhasil mengatasi masalah tersebut dan teleskop luar angkasa kembali beroperasi secara ilmiah,” tulis laman Science Alert, Kamis (14/12/2023).
Ketika teleskop luar angkasa Hubble diluncurkan pada tahun 1990, memiliki enam gyro. Pesawat-pesawat tersebut gagal dan diganti dengan enam pesawat baru dengan desain berbeda pada tahun 2009.
Sekarang, tiga di antaranya telah gagal, dan Hubble kini tinggal di tiga pesawat terakhir. Tidak ada lagi misi pelayanan pada Hubble, jadi ketika tiga misi terakhir ini akhirnya gagal, Hubble hanya akan menjadi kenangan.
Namun Hubble masih memiliki sisa kehidupan. NASA memperkirakan gyro akan bertahan hingga tahun 2030-an. Meskipun ada kemungkinan akan terjadi kegagalan berkala, mode aman, dan penangguhan operasi sains.
Meskipun teleskop terhenti ketika salah satu gyro-nya menjadi miring, masih banyak kehidupan yang tersisa. Hubble dapat beroperasi dengan satu gyro jika diperlukan. Hal ini akan berdampak pada pekerjaannya namun tidak akan mengakhirinya.
Meski teleskop kembali beroperasi, namun belum beroperasi penuh. Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Surveys melanjutkan pengamatan sains pada hari Jumat tanggal 8 Desember.
Namun Spektrograf Asal Kosmik dan Spektrograf Pencitraan Teleskop Luar Angkasa masih offline. Tim Hubble berharap mereka bisa bekerja pada bulan Desember nanti.
Ketika operasi sains dihentikan, hal ini berdampak pada jadwal teleskop. Ada observasi terjadwal yang mendukung penelitian Objek Sabuk Kuiper, kandungan logam di satelit Galaksi Andromeda, supernova Tipe 1A, dan topik lainnya.
Dengan terselesaikannya masalah ini, semoga sebagian pekerjaan ini dapat dilanjutkan. Teleskop luar angkasa Hubble telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun. Kemampuannya memberi kontribusi besar pada ilmu astronomi dan astrofisika.
(wib)