Bergoyang selama 8,5 Tahun, Ilmuwan Klaim Inti Bumi Tidak Sejajar

CALIFORNIA - Ilmuwan ungkap inti dan mantel Bumi tidak sejajar, hal ini diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Universitas California, Berkeley. Penelitian tersebut menggunakan data dari jaringan seismik global untuk mengukur pergerakan inti Bumi.



Seperti dilansir dari Wion News, hasil penelitian menunjukkan bahwa inti Bumi berputar dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat daripada mantel Bumi.

Hal ini menyebabkan inti Bumi tergelincir ke arah barat laut, relatif terhadap mantel Bumi. Gesekan antara inti dan mantel Bumi menyebabkan goyangan yang berlangsung selama 8,5 tahun.

Goyangan inti Bumi ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, goyangan ini dapat mempengaruhi medan magnet Bumi. Medan magnet Bumi dihasilkan oleh gerakan inti Bumi. Perubahan gerakan inti Bumi dapat menyebabkan perubahan medan magnet Bumi.

Kedua, goyangan ini dapat mempengaruhi aktivitas vulkanik dan seismik. Aktivitas vulkanik dan seismik dikendalikan oleh pergerakan inti Bumi. Perubahan gerakan inti Bumi dapat menyebabkan perubahan aktivitas vulkanik dan seismik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa inti dan mantel Bumi saling berinteraksi secara kompleks. Pergerakan inti Bumi dapat mempengaruhi berbagai aspek Bumi, termasuk medan magnet, aktivitas vulkanik, dan seismik.

Goyangan inti Bumi tidak berbahaya bagi manusia secara langsung. Namun, goyangan ini dapat menyebabkan perubahan medan magnet Bumi dan aktivitas vulkanik dan seismik. Perubahan-perubahan ini dapat berdampak pada kehidupan manusia, misalnya:

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih lanjut tentang goyangan inti Bumi dan implikasinya bagi manusia.