Harta Karun Bernilai Triliunan Rupiah akan Diangkat dari Laut Karibia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kolombia berencana mengambil benda-benda bersejarah dari kapal galiung San Jose yang karam pada 1708 di laut Karibia. Diyakini kapal ini memuat harta karun bernilai triliunan rupiah.
Menteri Kebudayaan Kolombia Juan David Correa mengatakan upaya pengangkatan akan dilakukan antara April dan Mei, tergantung pada kondisi laut. Correa berjanji itu akan menjadi ekspedisi ilmiah.
"Ini adalah kapal karam arkeologis, bukan harta karun ," kata Correa setelah pertemuan dengan Presiden Gustavo Petro dilansir dari AP, Sabtu (23/12/2023).
Namun, kapal ini diyakini menyimpan 11 juta koin emas dan perak , zamrud, dan kargo berharga lainnya dari koloni yang dikuasai Spanyol, yang bisa bernilai triliunan rupiah jika berhasil diambil. Correa mengatakan materi yang diekstraksi dari kapal akan dibawa ke kapal angkatan laut untuk dianalisis.
Kapal Galiung San Jose tenggelam dalam pertempuran dengan kapal-kapal Inggris 300 tahun lalu. Lokasinya ditemukan pada 2015 tetapi terlibat dalam sengketa hukum dan diplomatik.
Pada 2018, pemerintah Kolombia membatalkan rencana menggali puing-puing tersebut, karena perselisihan dengan perusahaan swasta yang mengklaim beberapa hak penyelamatan berdasarkan perjanjian tahun 1980 dengan pemerintah Kolombia.
Pada tahun 2018, UNESCO meminta Kolombia untuk tidak mengkomersialkan eksploitasi kapal karam tersebut. UNESCO mengirim surat kepada Kolombia yang menyatakan kekhawatiran bahwa pemulihan harta karun untuk dijual daripada nilai historisnya akan menyebabkan kehilangan warisan yang signifikan yang tidak dapat dipulihkan.
Kolombia belum menandatangani Konvensi Hukum Laut PBB, yang akan membuatnya tunduk pada standar internasional dan mengharuskannya memberi tahu UNESCO tentang rencananya untuk kapal karam tersebut.
Puing-puing kapal ini ditemukan tiga tahun lalu dengan bantuan tim internasional ahli dan kendaraan bawah air otonom, dan lokasi tepatnya menjadi rahasia negara. Kapal itu tenggelam di suatu tempat di wilayah luas di lepas Semenanjung Baru Kolombia, selatan Cartagena, di Laut Karibia.
Kapal ini menjadi subjek sengketa hukum di AS, Kolombia, dan Spanyol mengenai siapa yang memiliki hak atas harta karun yang tenggelam tersebut.
Kapal San Jose yang bertingkat tiga memiliki panjang 45 meter, dengan lebar 14 meter dan dilengkapi dengan 64 meriam. Kolombia mengatakan para peneliti menemukan meriam perunggu, vas keramik dan porselen serta senjata lainnya. Para peneliti mengatakan spesifikasi meriam tersebut membuktikan bahwa puing-puing di dasar laut adalah kapal San Jose.
Menteri Kebudayaan Kolombia Juan David Correa mengatakan upaya pengangkatan akan dilakukan antara April dan Mei, tergantung pada kondisi laut. Correa berjanji itu akan menjadi ekspedisi ilmiah.
"Ini adalah kapal karam arkeologis, bukan harta karun ," kata Correa setelah pertemuan dengan Presiden Gustavo Petro dilansir dari AP, Sabtu (23/12/2023).
Namun, kapal ini diyakini menyimpan 11 juta koin emas dan perak , zamrud, dan kargo berharga lainnya dari koloni yang dikuasai Spanyol, yang bisa bernilai triliunan rupiah jika berhasil diambil. Correa mengatakan materi yang diekstraksi dari kapal akan dibawa ke kapal angkatan laut untuk dianalisis.
Kapal Galiung San Jose tenggelam dalam pertempuran dengan kapal-kapal Inggris 300 tahun lalu. Lokasinya ditemukan pada 2015 tetapi terlibat dalam sengketa hukum dan diplomatik.
Pada 2018, pemerintah Kolombia membatalkan rencana menggali puing-puing tersebut, karena perselisihan dengan perusahaan swasta yang mengklaim beberapa hak penyelamatan berdasarkan perjanjian tahun 1980 dengan pemerintah Kolombia.
Pada tahun 2018, UNESCO meminta Kolombia untuk tidak mengkomersialkan eksploitasi kapal karam tersebut. UNESCO mengirim surat kepada Kolombia yang menyatakan kekhawatiran bahwa pemulihan harta karun untuk dijual daripada nilai historisnya akan menyebabkan kehilangan warisan yang signifikan yang tidak dapat dipulihkan.
Kolombia belum menandatangani Konvensi Hukum Laut PBB, yang akan membuatnya tunduk pada standar internasional dan mengharuskannya memberi tahu UNESCO tentang rencananya untuk kapal karam tersebut.
Baca Juga
Puing-puing kapal ini ditemukan tiga tahun lalu dengan bantuan tim internasional ahli dan kendaraan bawah air otonom, dan lokasi tepatnya menjadi rahasia negara. Kapal itu tenggelam di suatu tempat di wilayah luas di lepas Semenanjung Baru Kolombia, selatan Cartagena, di Laut Karibia.
Kapal ini menjadi subjek sengketa hukum di AS, Kolombia, dan Spanyol mengenai siapa yang memiliki hak atas harta karun yang tenggelam tersebut.
Kapal San Jose yang bertingkat tiga memiliki panjang 45 meter, dengan lebar 14 meter dan dilengkapi dengan 64 meriam. Kolombia mengatakan para peneliti menemukan meriam perunggu, vas keramik dan porselen serta senjata lainnya. Para peneliti mengatakan spesifikasi meriam tersebut membuktikan bahwa puing-puing di dasar laut adalah kapal San Jose.
(msf)