6 Misi Luar Angkasa yang Akan Meluncur di 2024

Selasa, 02 Januari 2024 - 09:13 WIB
loading...
6 Misi Luar Angkasa yang Akan Meluncur di 2024
Perlombaan menjelajahi luar angkasa akan terus berlanjut pada 2024. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Perlombaan menjelajahi luar angkasa akan terus berlanjut pada 2024. Sejumlah negara dan lembaga antariksa bahkan telah mencanangkan misi khusus.

Misi khusus yang akan diluncurkan pada tahun ini akan menargetkan Bulan, planet hingga asteroid, untuk mendapatkan data-data terbaru.

Berikut daftar misi penjelajahan luar angkasa yang akan diluncurkan di 2024 dilansir dari Greek Reporter, Selasa (2/1/2023).

1. Misi CLPS NASA ke Bulan


Serangkaian misi Commercial Lunar Payload Service (CLPS) dari NASA akan diluncurkan pada 2024, dengan membawa berbagai instrumen ke Bulan. Program CLPS merupakan bagian dari inisiatif Artemis NASA untuk melanjutkan eksplorasi manusia ke Bulan. Salah satu tujuan utama program ini untuk menyelidiki kemungkinan menggunakan sumber daya bulan sebagai bahan bakar.

Oleh karena itu, beberapa instrumen pada misi CLPS-1, yang juga dikenal sebagai Peregrine, dirancang untuk menilai jumlah hidrogen di permukaan Bulan. CLPS-2 dijadwalkan diluncurkan pada awal Januari 2024, dan ada empat misi CLPS lain yang direncanakan diluncurkan sepanjang tahun ini.


2. Misi Trailblazer


Misi Trailblazer NASA ke Bulan bertujuan untuk memahami keberadaan air di sana. Apakah terkunci di dalam batuan sebagai bagian dari struktur mineral, atau terdeposit sebagai es di permukaan batu. Misi Trailblazer dijadwalkan diluncurkan pada kuartal pertama 2024.

3. Chang'e 6


Peluncuran Chang'e 6, misi China terbaru ke Bulan, direncanakan pada Mei 2024. Misi ini bertujuan membawa material Bulan ke Bumi. Wahana antariksa ini akan mengumpulkan materi dari sisi terjauh Bulan, yaitu cekungan Aitken Kutub Selatan. Wilayah ini diyakini memiliki air beku yang melimpah.


4. Misi Hera


Pada September 2022, misi Dart NASA bertemu dengan sistem yang terdiri dari dua asteroid bernama Didymos dan Dimorphos, dan menabrak Dimorphos. Tabrakan tersebut bertujuan untuk menguji apakah aksi semacam itu dapat mengalihkan asteroid yang sedang melintas.

Dua tahun kemudian, misi Hera dari Badan Antariksa Eropa akan diluncurkan untuk mengunjungi Didymos dan Dimorphos. Misi ini tidak dirancang untuk menabrak salah satu asteroid, tetapi untuk mengukur efek dari tabrakan Dart sebelumnya. Saat tabrakan terjadi, orbit Dimorphos di sekitar Didymos menjadi lebih cepat selama 33 menit, gerakan signifikan yang menunjukkan bahwa jalur asteroid dapat diubah.

Namun yang belum diketahui adalah seberapa efektif dampaknya. Apakah Dimorphos tetap berada di orbit baru, memantul kembali ke orbit lamanya, atau terus mempercepat? Misi Hera akan menyelidiki dengan detail dan hasilnya akan membantu menentukan protokol pertahanan planet Bumi.

5. Misi Europa Clipper


Europa Clipper adalah wahana antariksa yang memiliki misi penjelajahan di Europa, salah satu dari 79 satelit Planet Jupiter untuk mengetahui apakah tempat tersebut bisa dihuni.

Misi ini telah dinanti-nantikan sejak misi Galileo pertama kali menunjukkan pemandangan permukaan es Europa pada akhir 1990an. Sejak itu, NASA mempelajari tentang lautan yang tersembunyi di bawah kerak es. Tak menutup kemungkinan, Europa memiliki kehidupan dalam bentuk fauna yang substansial analog dengan hewan yang hidup di dasar laut dalam di sekitar lubang ventilasi hidrotermal.

Europa Clipper akan melewati Europa 40 hingga 50 kali, mengambil gambar detail permukaan, memonitor satelit untuk plume es - dan yang paling penting, melihat apakah bulan ini memiliki kondisi yang cocok untuk mendukung kehidupan.

Misi ini juga akan menyelidiki apakah laut Europa asin dan apakah blok bangunan penting kehidupan yaitu karbon, nitrogen, dan belerang, tersedia di sana. Namun, sayangnya, tidak akan ada transmisi data dari observasi ini sampai tahun 2030.

6. MISI MMX


Misi Martian Moon Exploration (MMX) dari Badan Antariksa Jepang ke Phobos , salah satu satelit Mars, dijadwalkan pada September 2024. Robot penjelajah MMX diharapkan mampu mengambil sampel Phobos dan membawanya kembali ke Bumi pada 2029.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6449 seconds (0.1#10.140)