SpaceX Luncurkan Konstelasi Starlink Baru untuk T-Mobile, Ini Kecanggihannya

Jum'at, 05 Januari 2024 - 17:39 WIB
loading...
SpaceX Luncurkan Konstelasi...
SpaceX meluncurkan konstelasi satelit Starlink baru untuk T-Mobile dengan kemampuan Direct to Cell. Foto/SpaceX/NewAtlas
A A A
CALIFORNIA - SpaceX meluncurkan konstelasi satelit Starlink baru untuk T-Mobile dengan kemampuan Direct to Cell. Teknologi ini memungkinkan pelanggan dengan sebagian besar ponsel biasa untuk menelepon, mengirim SMS, dan menjelajah langsung dari satelit bahkan di zona mati.

Sebanyak 21 satelit konstelasi Starlink baru ini diluncurkan roket SpaceX Falcon 9 dari Space Launch Complex 4 East di Vandenberg Space Force Base, California, pada 2 Januari 2024 pukul 19.44 waktu setempat. Di orbit rendah Bumi, konstelasi satelit tersebut ersebut mencakup enam satelit Starlink pertama yang diluncurkan lebih dulu.

Dengan kemampuan Direct to Cell, memungkinkan banyak telepon konvensional untuk menelepon atau mengirim SMS meskipun berada di tengah gurun, lembah gunung, atau di laut. “Peluncuran satelit Direct to Cell pertama ini merupakan tonggak sejarah yang menarik bagi SpaceX untuk mendemonstrasikan teknologi kami,” kata Sara Spangelo Sr, Direktur Teknik Satelit dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Jumat (5/1/2024).



Satelit-satelit tersebut saat ini sedang melalui proses pengujian dan commissioning sebelum memasuki layanan komersial. Hal ini akan dimulai dengan pengiriman pesan teks, diikuti dengan layanan suara dan data seiring dengan semakin matangnya teknologi dan perluasan jaringan.

Meskipun Direct to Cell saat ini berfokus di AS, diperkirakan akan meluas ke Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Swiss, Cile, dan Peru. “Kami berharap dapat segera memperluas Direct to Cell dengan operator mitra kami di seluruh dunia dan meluncurkan layanan pesan untuk pelanggan T-Mobile,” lanjut Spangelo.
SpaceX Luncurkan Konstelasi Starlink Baru untuk T-Mobile, Ini Kecanggihannya


Setelah peluncuran, sekitar 8,5 menit, tahap pertama Falcon 9 kembali ke Bumi untuk pendaratan vertikal di lepas pantai California. Sementara itu, 21 satelit Starlink dikerahkan dari tahap atas Falcon 9 ke orbit rendah Bumi (geostasioner) sekitar 62,5 menit setelah lepas landas.

Orbit geostasioner terletak sekitar 35.700 kilometer di atas Bumi. Pada ketinggian ini, kecepatan orbit sesuai dengan kecepatan rotasi Bumi, sehingga memungkinkan satelit untuk melayang di atas permukaan tanah yang sama secara terus menerus.



Ini adalah peluncuran pertama SpaceX pada tahun 2024. Perusahaan ini mencetak rekor tahun lalu dengan 96 misi orbital, ditambah dua uji terbang roket Starship Mars raksasa generasi berikutnya.

Sebagian besar peluncuran pada tahun 2023 dikhususkan untuk membangun Starlink, megakonstelasi broadband SpaceX. Jaringan tersebut saat ini terdiri dari lebih dari 5.100 satelit aktif dan jaringan tersebut terus berkembang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2102 seconds (0.1#10.140)