Spesifikasi Pesawat Supersonik X-59 yang Senyap, Masa Depan Dunia Penerbangan

Senin, 15 Januari 2024 - 08:05 WIB
loading...
Spesifikasi Pesawat...
Pesawat supersonik X-59 dengan suara senyap sudah diujicoba di Lockheed Martin Skunk Works di Palmdale, California. (Foto: The Register)
A A A
JAKARTA - Pesawat supersonik X-59 milik NASA dengan suara senyap mulai diujicoba di Lockheed Martin Skunk Works di Palmdale, California pada Jumat, lalu. Pesawat ini akan mengubah masa depan dunia penerbangan komersil.

Kelebihan pesawat ini adalah kecepatan terbangnya yang bisa mencapai Mach 1.4 atau sekitar 925 mph serta ketiadaan ledakan sonik yang selama ini menjadi masalah utama armada supersonik. Ledakan sonik selain memunculkan suara menggelegar, getarannya juga bisa menimbulkan kerusakan pada properti di bawah lintasan penerbangan.

"Terobosan ini benar-benar mendefinisikan kembali kelayakan perjalanan supersonik komersial. Ini membawa kita lebih dekat dengan masa depan yang dapat kita pahami bersama, memotong waktu penerbangan dari New York ke Los Angeles menjadi separuhnya," kata Wakil Administrator NASA Pam Melroy dikutip dari The Register, Senin (15/1/2024).

Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat selama ini melarang pesawat sipil melebihi kecepatan suara sejak 27 April 1973, dengan alasan perlunya melindungi orang dan properti dari gelombang suara dan kejut. Dengan kehadiran pesawat supersonik X-59, maka larangan ini bisa ditinjau ulang.

“X-59 akan menembus batasan itu. Pesawat ini menghasilkan getaran yang lembut, hampir seperti bisikan dibandingkan dengan ledakan yang mengganggu di masa lalu," kata Melroy.



NASA menghadirkan X-59 untuk meyakinkan FAA dan otoritas penerbangan lainnya, menuliskan ulang peraturan mereka berdasarkan tingkat suara, bukan kecepatan pesawat. Dengan menurunkan desibel penerbangan supersonik, NASA berharap, akan meyakinkan pemerintah bahwa melebihi kecepatan suara dengan senyap seharusnya diizinkan. Hal ini tentu akan mengubah masa depan penerbangan sipil dan militer.

NASA tak main-main dengan proyek ini karena biaya program X-59, termasuk pengujian, selama delapan tahun sekitar USD632 juta. Kontrak awal untuk program ini, yang diberikan oleh NASA kepada Lockheed pada 2018, adalah sebesar USD247,5 juta. Saat itu, Lockheed berharap dapat mengirimkan pesawat pada 2022 dan dijadwalkan terbang perdana pada tahun 2024.

Spesifikasi Pesawat Supersonik X-59


Pesawat supersonik X-59 dirancang untuk mencapai kecepatan Mach 1.4, sekitar 925 mph. Sementara jet penumpang besar biasanya melaju pada kecepatan antara Mach 0,78 hingga Mach 0,81, atau 575-600 mph.
Pesawat Concorde yang kini sudah pensiun misalnya, yang dioperasikan oleh Air France dan British Airways, menawarkan penerbangan penumpang supersonik dari tahun 1969 hingga 2003.

Pesawat ini mampu mencapai kecepatan Mach 2, atau sekitar 1.350 mph. Tetapi kecelakaan fatal Penerbangan 4590 Air France pada 25 Juli 2000, mahalnya ongkos operasional, masalah ketersediaan suku cadang, dan faktor-faktor lain seperti dampak perjalanan serangan teroris 11 September 2001, membuat Air France dan British Airways pensiun pada 2003.



Setelah NASA membuktikan bahwa X-59 dapat terbang dengan cepat dan tenang, agensi antariksa AS berencana untuk melakukan uji penerbangan di beberapa area padat penduduk yang belum ditentukan dan kemudian mengumpulkan umpan balik dari warga setempat. Hasilnya kemudian akan disampaikan kepada FAA dan otoritas penerbangan internasional untuk membuktikan kesesuaian X-59.

X-59 bukan pesawat prototipe, tapi desain eksperimental yang dimaksudkan untuk membuktikan teknologi yang dapat diimplementasikan pada pesawat masa depan. Dengan panjang 99,7 kaki dan lebar 29,5 kaki, X-59 hampir sepertiga bagian hidung - probosis menonjol pesawat tersebut berfungsi untuk memecah gelombang kejut yang sebaliknya akan menyatu untuk menyebabkan ledakan sonik. Mesin pesawat ditempatkan di atas ekor sebagai teknik mitigasi suara lainnya.

Pandangan dari kokpit meninggalkan kekurangan dalam hal tidak ada jendela yang menghadap ke depan. Sebaliknya, pilot akan melihat melalui apa yang disebut NASA sebagai "Sistem Visi Eksternal," monitor 4K yang disuplai oleh serangkaian kamera video beresolusi tinggi.



Menurut Melroy, ketiadaan jendela yang menghadap ke depan adalah keputusan rekayasa yang sengaja diambil untuk menjaga agar pesawat tetap tenang. Dan dia yakin bahwa inovasi tersebut mungkin berguna untuk desain pesawat lain. "Di luar aplikasinya langsung untuk X-59, sistem visi eksternal memiliki potensi untuk memengaruhi desain pesawat masa depan, di mana ketiadaan jendela yang menghadap ke depan mungkin membuktikan bermanfaat untuk alasan rekayasa seperti yang kami lakukan," katanya.

Pesawat supersonik X-59 , kata dia, adalah puncak dari puluhan tahun penelitian rekayasa untuk mengurangi ledakan sonik. "Saya sangat gembira secara pribadi tentang keajaiban rekayasa ini terbang," katanya.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5021 seconds (0.1#10.140)