Menebak Orang Kaya atau Miskin dengan Melihat Wajah saat Istirahat
loading...
A
A
A
LONDON - Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan cara akurat untuk menebak apakah seseorang kaya atau miskin hanya dengan melihat wajahnya saat istirahat.
Para peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, menemukan bahwa orang-orang dengan kekayaan yang lebih tinggi cenderung memiliki wajah yang lebih simetris, dengan fitur yang lebih besar dan lebih menonjol.
Penulis utama studi tersebut, Dr Thora Bjornsdottir mengatakan penilaian semacam ini yang hanya berdasarkan penampilan dapat berdampak jangka panjang pada individu tersebut.
“Orang-orang yang dianggap berasal dari kelas sosial tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat-sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Penilaian seperti itu terbentuk meski hanya dari penampilan wajah saja, dan hal ini bisa menimbulkan konsekuensi besar, termasuk merugikan pihak-pihak yang dianggap berasal dari kelas sosial bawah,'' tegas Thora seperti dilansir dari Unilad, Senin (29/1/2023).
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa wajah-wajah yang dianggap 'buruk' tampak lebih 'kekanak-kanakan' dan memiliki ciri-ciri yang membulat, mirip dengan wajah anak-anak.
Pada saat yang sama, wajah 'kaya' dikenali sebagai wajah yang lebih panjang dan lebih jelas. Mereka biasanya memiliki hidung yang menonjol, mulut 'tersenyum' yang terbalik, dan dahi yang tinggi.
Mereka yang disurvei mengatakan bahwa karakteristik tersebut membuat mereka terlihat lebih dominan, cakap, dan jujur.
Profesor Rachael Jack berkata: “Penelitian kami menunjukkan bagaimana atribut wajah tertentu memainkan peran penting dalam menghubungkan persepsi kelas sosial dengan stereotip terkait.
Mereka juga cenderung memiliki alis yang lebih tebal, mata yang lebih lebar, dan bibir yang lebih penuh.
Para peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, menemukan bahwa orang-orang dengan kekayaan yang lebih tinggi cenderung memiliki wajah yang lebih simetris, dengan fitur yang lebih besar dan lebih menonjol.
Penulis utama studi tersebut, Dr Thora Bjornsdottir mengatakan penilaian semacam ini yang hanya berdasarkan penampilan dapat berdampak jangka panjang pada individu tersebut.
“Orang-orang yang dianggap berasal dari kelas sosial tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat-sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Penilaian seperti itu terbentuk meski hanya dari penampilan wajah saja, dan hal ini bisa menimbulkan konsekuensi besar, termasuk merugikan pihak-pihak yang dianggap berasal dari kelas sosial bawah,'' tegas Thora seperti dilansir dari Unilad, Senin (29/1/2023).
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa wajah-wajah yang dianggap 'buruk' tampak lebih 'kekanak-kanakan' dan memiliki ciri-ciri yang membulat, mirip dengan wajah anak-anak.
Pada saat yang sama, wajah 'kaya' dikenali sebagai wajah yang lebih panjang dan lebih jelas. Mereka biasanya memiliki hidung yang menonjol, mulut 'tersenyum' yang terbalik, dan dahi yang tinggi.
Mereka yang disurvei mengatakan bahwa karakteristik tersebut membuat mereka terlihat lebih dominan, cakap, dan jujur.
Profesor Rachael Jack berkata: “Penelitian kami menunjukkan bagaimana atribut wajah tertentu memainkan peran penting dalam menghubungkan persepsi kelas sosial dengan stereotip terkait.
Mereka juga cenderung memiliki alis yang lebih tebal, mata yang lebih lebar, dan bibir yang lebih penuh.