3 Jenis Jenis Sesar, Lengkap dengan Contohnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jensi jenis sesar atau patahan ini diklasifikasikan berdasar arah pergerakan batuan terhadap bidang sesar dan gaya yang menjadi penyebab sesar.
BACA JUGA - Fenomena Alam Unik di Dunia
Sesar atau patahan secara geologi merupakan bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran ini bisa berjarak hanya beberapa milimeter atau hingga capai puluhan kilometer.
Kemunculan sesar umumnya disebabkan adanya Gaya pada batuan, dapat berupa gaya yang menekan, gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya. Sehingga batuan tidak mampu lagi menahan Gaya tersebut.
Daerah yang banyak memiliki sesar atau lempeng ini biasanya merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Karena gaya tektonik jadi hal utama yang menyebabkan terbentuknya sesar.
Sesar normal merupakan pergeseran yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Sesar ini ditandai dengan salah satu blok batuan bergeser ke arah bawah, hal ini terjadi karena adanya gaya tekan maksimum secara vertikal.
Bagian lempeng yang turun disebut dengan terban (graben), sedangkan yang tetap disebut sebagai sembul (horst). Sesar Semangko di Sumatera adalah contoh dari sesar jenis ini.
Pada sesar naik terjadi gaya maksimum secara horizontal, sehingga batuan yang tertekan akan menyebabkan salah satu batuan bergerak ke atas. Sesar ini seringkali ditemui di daerah pegunungan.
Jenis sesar yang terakhir ini disebabkan oleh gaya gesekan yang membuat lempeng-lempeng saling bergerak mendatar berlawanan arah. Sesar ini ditandai dengan arah pergerakan yang sejajar, baik ke kiri atau kanan.
Contoh dari sesar jenis mendatar ini terletak di Amerika Serikat, tepatnya sesar San Andreas, California.
Itulah tiga jenis jenis sesar atau patahan lengkap dengan contohnya. Semoga penjelasan ini dapat memperluas wawasan terkait geologi atau struktur Bumi.
BACA JUGA - Fenomena Alam Unik di Dunia
Sesar atau patahan secara geologi merupakan bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran ini bisa berjarak hanya beberapa milimeter atau hingga capai puluhan kilometer.
Kemunculan sesar umumnya disebabkan adanya Gaya pada batuan, dapat berupa gaya yang menekan, gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya. Sehingga batuan tidak mampu lagi menahan Gaya tersebut.
Daerah yang banyak memiliki sesar atau lempeng ini biasanya merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Karena gaya tektonik jadi hal utama yang menyebabkan terbentuknya sesar.
3 Jenis Jenis Sesar
1. Sesar Normal atau Normal Fault
Sesar normal merupakan pergeseran yang disebabkan oleh gaya gravitasi. Sesar ini ditandai dengan salah satu blok batuan bergeser ke arah bawah, hal ini terjadi karena adanya gaya tekan maksimum secara vertikal.
Bagian lempeng yang turun disebut dengan terban (graben), sedangkan yang tetap disebut sebagai sembul (horst). Sesar Semangko di Sumatera adalah contoh dari sesar jenis ini.
2. Sesar Naik atau Reverse Fault
Jenis jenis sesar selanjutnya ini ditandai dengan salah satu blok batuan yang bergeser ke arah atas dan blok batuan lainnya bergeser ke bawah. Lokasi reverse fault biasanya terjadi di area di mana dua lempeng tektonik bertabrakan.Pada sesar naik terjadi gaya maksimum secara horizontal, sehingga batuan yang tertekan akan menyebabkan salah satu batuan bergerak ke atas. Sesar ini seringkali ditemui di daerah pegunungan.
3. Sesar Mendatar atau Strike Slip Fault
Jenis sesar yang terakhir ini disebabkan oleh gaya gesekan yang membuat lempeng-lempeng saling bergerak mendatar berlawanan arah. Sesar ini ditandai dengan arah pergerakan yang sejajar, baik ke kiri atau kanan.
Contoh dari sesar jenis mendatar ini terletak di Amerika Serikat, tepatnya sesar San Andreas, California.
Itulah tiga jenis jenis sesar atau patahan lengkap dengan contohnya. Semoga penjelasan ini dapat memperluas wawasan terkait geologi atau struktur Bumi.
(wbs)