Fosil Tumbuhan Berusia 350 Juta Tahun Tak seperti yang Terlihat Sebelumnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekelompok ilmuwan telah menemukan fosil tumbuhan berusia 350 juta tahun yang tidak seperti apa pun yang pernah mereka lihat sebelumnya. Fosil tersebut, yang ditemukan di Gilboa, New York, adalah sejenis tanaman berdaun yang disebut Archaeopteris.
Seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (4/1/2024), Archaeopteris adalah salah satu tanaman terestrial pertama yang berevolusi, dan fosil baru ini memberikan informasi baru tentang bagaimana tanaman ini berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan terestrial.
Fosil tersebut sangat terawetkan, menunjukkan detail yang luar biasa tentang struktur daun dan batangnya. Para ilmuwan dapat menggunakan informasi ini untuk merekonstruksi seperti apa Archaeopteris dalam kehidupan.
Mereka menemukan bahwa tanaman itu memiliki batang yang ramping dan bercabang, dan daunnya tersusun dalam pola spiral. Daunnya kecil dan berbentuk oval, dengan urat yang menonjol.
Penemuan fosil ini penting karena memberikan bukti baru tentang evolusi tumbuhan terestrial.
Archaeopteris adalah salah satu tanaman terestrial pertama yang berevolusi, dan fosil baru ini memberikan informasi baru tentang bagaimana tanaman ini berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan terestrial.
Fosil tersebut juga penting karena menunjukkan keanekaragaman tumbuhan yang ada pada periode Devon.
Periode Devon adalah waktu perubahan besar di Bumi, ketika tanaman dan hewan pertama kali mulai menjajah daratan. Penemuan fosil ini menunjukkan bahwa tumbuhan telah berevolusi menjadi berbagai bentuk dan ukuran pada saat ini.
Penemuan fosil tumbuhan berusia 350 juta tahun ini adalah penemuan penting yang memberikan informasi baru tentang evolusi tumbuhan terestrial.
Fosil tersebut menunjukkan keanekaragaman tumbuhan yang ada pada periode Devon, dan memberikan bukti baru tentang bagaimana tumbuhan ini berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan terestrial.
Seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (4/1/2024), Archaeopteris adalah salah satu tanaman terestrial pertama yang berevolusi, dan fosil baru ini memberikan informasi baru tentang bagaimana tanaman ini berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan terestrial.
Fosil tersebut sangat terawetkan, menunjukkan detail yang luar biasa tentang struktur daun dan batangnya. Para ilmuwan dapat menggunakan informasi ini untuk merekonstruksi seperti apa Archaeopteris dalam kehidupan.
Mereka menemukan bahwa tanaman itu memiliki batang yang ramping dan bercabang, dan daunnya tersusun dalam pola spiral. Daunnya kecil dan berbentuk oval, dengan urat yang menonjol.
Penemuan fosil ini penting karena memberikan bukti baru tentang evolusi tumbuhan terestrial.
Archaeopteris adalah salah satu tanaman terestrial pertama yang berevolusi, dan fosil baru ini memberikan informasi baru tentang bagaimana tanaman ini berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan terestrial.
Fosil tersebut juga penting karena menunjukkan keanekaragaman tumbuhan yang ada pada periode Devon.
Periode Devon adalah waktu perubahan besar di Bumi, ketika tanaman dan hewan pertama kali mulai menjajah daratan. Penemuan fosil ini menunjukkan bahwa tumbuhan telah berevolusi menjadi berbagai bentuk dan ukuran pada saat ini.
Penemuan fosil tumbuhan berusia 350 juta tahun ini adalah penemuan penting yang memberikan informasi baru tentang evolusi tumbuhan terestrial.
Fosil tersebut menunjukkan keanekaragaman tumbuhan yang ada pada periode Devon, dan memberikan bukti baru tentang bagaimana tumbuhan ini berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan terestrial.
(wbs)