Anomali Magnetik Aneh Ditemukan di Peta Baru Danau Rotorua

Selasa, 06 Februari 2024 - 06:15 WIB
loading...
Anomali Magnetik Aneh Ditemukan di Peta Baru Danau Rotorua
Peta Baru Danau Rotorua. foto/ IFL SCIENCE
A A A
OSLO - Peta baru Danau Rotorua di Selandia Baru telah mengungkapkan anomali magnetik aneh yang belum pernah terlihat sebelumnya. Para ilmuwan masih belum yakin apa yang menyebabkan anomali tersebut, tetapi mereka memiliki beberapa teori.



Seperti dilansir dari IFL Science, peta tersebut, yang dibuat menggunakan teknologi sonar dan magnetik, menunjukkan area besar di bagian selatan danau dengan sinyal magnetik yang sangat lemah.

Biasanya, batuan vulkanik, seperti yang ditemukan di sekitar Danau Rotorua, menghasilkan sinyal magnetik yang kuat.

Kawah Letusan Tersembunyi: Salah satu teorinya adalah anomali tersebut disebabkan oleh kawah letusan tersembunyi yang terkubur di bawah dasar danau. Letusan ini mungkin telah terjadi jutaan tahun lalu dan meninggalkan jejak magnetik yang unik.

Sungai Kuno: Teori lain adalah anomali tersebut disebabkan oleh sungai kuno yang terkubur di bawah dasar danau. Sungai ini mungkin mengandung mineral magnetik yang berbeda dari batuan di sekitarnya.

Aktivitas Hidrotermal: Ada juga kemungkinan bahwa anomali tersebut disebabkan oleh aktivitas hidrotermal di bawah danau.

Aktivitas ini dapat menghasilkan mineral magnetik yang unik dan mengubah sifat magnetik batuan di sekitarnya.

Para ilmuwan masih mempelajari anomali tersebut dan belum dapat menentukan penyebabnya dengan pasti.

Mereka berencana melakukan penelitian lebih lanjut, termasuk survei geofisika dan pengambilan sampel sedimen, untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang ada di bawah dasar danau.

Anomali magnetik tersebut tidak menimbulkan risiko bagi manusia atau lingkungan. Namun, hal ini dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi Danau Rotorua dan aktivitas hidrotermal di daerah tersebut.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2353 seconds (0.1#10.140)