Ukuran Bulan Menciut, Ilmuwan Beberkan Sesuatu yang Akan Terjadi di Bumi

Jum'at, 09 Februari 2024 - 09:26 WIB
loading...
A A A
Lokasi tersebut dipilih karena wilayah Kutub Selatan bulan merupakan tempat yang gelap secara permanen, sehingga beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa dimungkinkan lokasi tersebut mengandung air.

Dalam penelitian terbaru, Tom Watters bersama tim menyatakan bahwa gempa dahsyat yang terjadi di bulan, terjadi karena patahan seismik aktif, yang terjadi pada saat bulan menyusut.

Sedangkan penelitian yang lain menyatakan bahwa belum cukup informasi dalam menentukan tempat berbahaya untuk melakukan pendaratan di bulan.

Pengukuran bulan dapat diukur dan diameternya mengalami penyusutan sekitar 150 kaki selama beberapa ratus juta tahun terakhir. Penyusutan terjadi akibat pendinginan alam inti cairan bulan.

Tarikan gravitasi bumi di bulan, juga memberikan gaya pada permukaan bulan, sehingga akan menambah tekanan dan membantu membentuk patahan dorongan di bulan.

Tom Watters menyatakan bahwa, bumi tidak mengalami penyusutan seperti ini. Inti cair bumi cenderung mendingin, tetapi kerak bumi terbuat dari lempeng-lempeng tektonik.

Hal tersebut tidak sama seperti bulan, yang hanya memiliki lempeng tunggal. Energi dari inti bumi menggerakkan lempeng-lempeng tersebut atau dilepaskan melalui letusan gunung berapi.

Sehingga, penyusutan bulan mempunyai dampak yang tidak berarti bagi bumi, perubahan ukuran tidak akan mengubah terjadinya gerhana, sehingga pasar surut air laut di bumi tidak terpengaruh.

Tom Watters juga menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi penduduk bumi untuk khawatir dengan menyusutnya bulan, kecuali penduduk bumi pindah ke bulan.

Penyusutan bulan ini memang tidak terlihat secara kasat mata, namun efeknya bisa terasa dalam jangka panjang. Berikut beberapa masalah yang bisa muncul akibat penyusutan bulan:
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3167 seconds (0.1#10.140)