Kontroversi Mimas, Bulan atau Samudera Tersembunyi Ruang Angkasa

Sabtu, 10 Februari 2024 - 21:00 WIB
loading...
Kontroversi Mimas, Bulan atau Samudera Tersembunyi Ruang Angkasa
Mimas awalnya dianggap sebagai benda padat tak bernyawa dengan lapisan permukaan yang terbuat dari es berlubang-lubang. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Bagian dari bulan di rotasi planet Saturnus bernama Mimas masih menjadi kontroversi. Pasalnya, bentuknya meragukan antara bulan atau samudra hangat yang tersembunyi.

Mimas, yang berukuran sekitar 402 kilometer sebelumnya dianggap sebagai benda padat tak bernyawa dengan lapisan permukaan yang terbuat dari es berlubang-lubang.

Melansir GBNews.com, Sabtu (10/2/2024), para ilmuwan saat ini mencermati Mimas mengorbit Saturnus dan bergerak dengan cara yang paling baik dijelaskan sebagai keberadaan volume besar air cair. Diperkirakan bulan tersebut memiliki samudra yang dalamnya sekitar 64 kilometer, di bawah kerak es yang tebalnya sekitar 24 kilometer.

Para astronom mengklaim bahwa air bisa mencapai suhu 30 derajat Celsius - suhu yang ideal yang mungkin dapat mendukung kehidupan.



Jika analisis tersebut benar, Mimas akan menjadi bagian dari koleksi dunia samudra, termasuk bulan Jupiter Europa dan Enceladus.

Penemuan itu terjadi setelah data yang dikumpulkan oleh wahana antariksa Cassini milik NASA dianalisis. "Ini adalah tempat yang sangat tidak mungkin untuk menemukan air yang bisa dihuni.Jika kita menemukannya di sini, itu menunjukkan bahwa kita akan menemukannya di banyak lokasi lain," kata Dr. Valéry Lainey dari Observatoire de Paris-PSL, yang memimpin penelitian tersebut.

Data menunjukkan bahwa Mimas memiliki samudra yang sangat muda, terbentuk hanya lima hingga 15 juta tahun yang lalu. Dr. Nick Cooper dari Queen Mary University of London melihat Mimas sebagai bulan kecil dan permukaannya yang penuh dengan kawah tidak memberikan petunjuk tentang samudra tersembunyi di bawahnya.



"Penemuan ini menambahkan Mimas ke dalam kelompok eksklusif bulan dengan samudra internal, termasuk Enceladus dan Europa, tetapi dengan perbedaan unik samudranya sangat muda," kata Cooper.

Keberadaan samudra air cair yang baru terbentuk membuat Mimas menjadi kandidat utama untuk studi bagi para peneliti yang menyelidiki asal-usul kehidupan. Hal ini sekaligus membuka peluang baru yang menarik untuk eksplorasi masa depan untuk menjawab pertanyaan kuno: apakah kita sendirian di alam semesta? "
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2730 seconds (0.1#10.140)