Asal-usul Bumi Berbentuk Bola Akhirnya Terkuak, Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
LONDON - Misteri Bumi yang berbentuk bola salju raksasa sekitar 700 juta tahun lalu, periode yang dikenal sebagai "Bumi Bola Salju" (Snowball Earth), kini telah terkuak.
Letusan gunung berapi dahsyat: Sekitar 1-2 juta tahun sebelum periode Bumi Bola Salju, letusan gunung berapi raksasa melepaskan gas sulfur dioksida (SO2) ke atmosfer.
“Kami kini berpikir bahwa kami telah memecahkan misteri ini: emisi karbon dioksida vulkanik yang secara historis rendah, dibantu oleh pelapukan tumpukan besar batuan vulkanik di tempat yang sekarang disebut Kanada; sebuah proses yang menyerap karbon dioksida di atmosfer,” kata Dr Dutkiewicz, dalam penelitian tersebut seperti dilansir dari Wion News, Minggu (11/2/2024).
Glasiasi yang berlangsung antara 717 hingga 660 juta tahun yang lalu ini sangatlah signifikan. Peristiwa ini terjadi sebelum zaman dinosaurus dan kehidupan tumbuhan darat kompleks yang mewakili zaman penting dalam sejarah Bumi.
SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam sulfat, yang memantulkan sinar matahari dan menyebabkan pendinginan global.
Posisi benua: Pada saat itu, semua massa daratan Bumi terletak di atau dekat khatulistiwa. Hal ini menyebabkan cuaca ekstrem dan tidak ada batuan yang terpapar untuk pelapukan oleh angin dan hujan.
Pelapukan biasanya membantu menyerap CO2 dari atmosfer, yang merupakan gas rumah kaca.
Suhu Bumi turun drastis, menyebabkan gletser menutupi seluruh permukaan planet, bahkan di garis khatulistiwa.
Fotosintesis terhenti karena kurangnya sinar matahari, dan banyak spesies punah.
Letusan gunung berapi dahsyat: Sekitar 1-2 juta tahun sebelum periode Bumi Bola Salju, letusan gunung berapi raksasa melepaskan gas sulfur dioksida (SO2) ke atmosfer.
“Kami kini berpikir bahwa kami telah memecahkan misteri ini: emisi karbon dioksida vulkanik yang secara historis rendah, dibantu oleh pelapukan tumpukan besar batuan vulkanik di tempat yang sekarang disebut Kanada; sebuah proses yang menyerap karbon dioksida di atmosfer,” kata Dr Dutkiewicz, dalam penelitian tersebut seperti dilansir dari Wion News, Minggu (11/2/2024).
Glasiasi yang berlangsung antara 717 hingga 660 juta tahun yang lalu ini sangatlah signifikan. Peristiwa ini terjadi sebelum zaman dinosaurus dan kehidupan tumbuhan darat kompleks yang mewakili zaman penting dalam sejarah Bumi.
SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam sulfat, yang memantulkan sinar matahari dan menyebabkan pendinginan global.
Posisi benua: Pada saat itu, semua massa daratan Bumi terletak di atau dekat khatulistiwa. Hal ini menyebabkan cuaca ekstrem dan tidak ada batuan yang terpapar untuk pelapukan oleh angin dan hujan.
Pelapukan biasanya membantu menyerap CO2 dari atmosfer, yang merupakan gas rumah kaca.
Suhu Bumi turun drastis, menyebabkan gletser menutupi seluruh permukaan planet, bahkan di garis khatulistiwa.
Fotosintesis terhenti karena kurangnya sinar matahari, dan banyak spesies punah.