Jejak Kanibalisme untuk Ritual Kuno Berusia 14.700 Tahun Ditemukan di Gua Gough
loading...
A
A
A
BERLIN - Gua Gough, terletak di Kepulauan Gough yang terpencil di Atlantik Selatan, menyimpan rahasia kelam tentang masa lalu manusia. Penggalian arkeologi di gua ini telah mengungkapkan bukti kanibalisme dan ritual kuno yang dilakukan oleh manusia purba sejak 14.700 tahun lalu.
Pada tahun 2010, para arkeolog menemukan fragmen tulang manusia di Gua Gough. Analisis radiokarbon menunjukkan bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari periode antara 14.700 dan 12.700 tahun lalu.
Seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (18/2/2024), yang mengejutkan, beberapa tulang menunjukkan tanda-tanda pemotongan dan pembakaran, yang menunjukkan kemungkinan kanibalisme.
Selain tulang manusia, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di Gua Gough, termasuk alat-alat batu, perhiasan, dan cangkang moluska. Artefak-artefak ini menunjukkan bahwa Gua Gough mungkin digunakan sebagai tempat ritual kuno.
Temuan di Gua Gough memberikan wawasan baru tentang kehidupan manusia purba di Atlantik Selatan.
Kanibalisme mungkin dilakukan sebagai bagian dari ritual keagamaan atau sebagai cara untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras.
Ritual kuno yang dilakukan di Gua Gough mungkin terkait dengan pemujaan leluhur atau kepercayaan animisme.
Penemuan di Gua Gough memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang evolusi budaya manusia. Bukti kanibalisme dan ritual kuno menunjukkan bahwa manusia purba memiliki perilaku yang lebih kompleks daripada yang diyakini sebelumnya.
Meskipun penemuan di Gua Gough memberikan informasi yang berharga, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Para arkeolog masih belum mengetahui secara pasti mengapa manusia purba melakukan kanibalisme dan ritual kuno di Gua Gough. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami makna dan konteks ritual tersebut.
Gua Gough adalah situs arkeologi yang penting yang memberikan bukti tentang kanibalisme dan ritual kuno yang dilakukan oleh manusia purba sejak 14.700 tahun lalu. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya manusia purba di Atlantik Selatan.
Baca Juga
Pada tahun 2010, para arkeolog menemukan fragmen tulang manusia di Gua Gough. Analisis radiokarbon menunjukkan bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari periode antara 14.700 dan 12.700 tahun lalu.
Seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (18/2/2024), yang mengejutkan, beberapa tulang menunjukkan tanda-tanda pemotongan dan pembakaran, yang menunjukkan kemungkinan kanibalisme.
Selain tulang manusia, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak di Gua Gough, termasuk alat-alat batu, perhiasan, dan cangkang moluska. Artefak-artefak ini menunjukkan bahwa Gua Gough mungkin digunakan sebagai tempat ritual kuno.
Temuan di Gua Gough memberikan wawasan baru tentang kehidupan manusia purba di Atlantik Selatan.
Kanibalisme mungkin dilakukan sebagai bagian dari ritual keagamaan atau sebagai cara untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras.
Ritual kuno yang dilakukan di Gua Gough mungkin terkait dengan pemujaan leluhur atau kepercayaan animisme.
Penemuan di Gua Gough memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang evolusi budaya manusia. Bukti kanibalisme dan ritual kuno menunjukkan bahwa manusia purba memiliki perilaku yang lebih kompleks daripada yang diyakini sebelumnya.
Meskipun penemuan di Gua Gough memberikan informasi yang berharga, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Para arkeolog masih belum mengetahui secara pasti mengapa manusia purba melakukan kanibalisme dan ritual kuno di Gua Gough. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami makna dan konteks ritual tersebut.
Gua Gough adalah situs arkeologi yang penting yang memberikan bukti tentang kanibalisme dan ritual kuno yang dilakukan oleh manusia purba sejak 14.700 tahun lalu. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya manusia purba di Atlantik Selatan.
(wbs)