Misteri Cahaya Biru dan Setan Emas di Kawah Ijen Jawa Timur Terkuak

Minggu, 18 Februari 2024 - 17:14 WIB
loading...
Misteri Cahaya Biru...
Misteri Cahaya Biru Kawah Ijen. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
SURABAYA - Kawah Ijen, gunung berapi di Jawa Timur Indonesia, terkenal dengan api biru mistisnya yang muncul di malam hari. Api ini berasal dari endapan belerang yang terbakar akibat panas gunung berapi.



Seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (18/2/2024), keindahan ini, however, menyembunyikan sisi gelap: penambangan belerang yang berbahaya dan melelahkan.

Belerang adalah sumber daya alam penting dengan berbagai kegunaan, dari gula dan korek api hingga pupuk dan obat-obatan. Dibandingkan dengan pekerjaan lain di pulau itu, penambangan belerang menawarkan gaji yang lebih baik, menarik banyak pekerja.

Namun, pekerjaannya sangat berbahaya. Gas belerang diekstraksi dari gunung berapi melalui pipa, mengembun menjadi cairan, dan mengeras menjadi lempengan kuning. Lempengan ini dipecah dengan tangan, dimasukkan ke dalam keranjang, dan dibawa kembali ke permukaan kawah di bahu penambang.

Membawa beban berat berulang kali seperti ini berdampak buruk bagi kesehatan. Para penambang membawa beban 68-90 kilogram, menyebabkan cedera tulang belakang, cacat punggung, dan harapan hidup rata-rata di bawah 50 tahun.

Kawah Ijen adalah salah satu tempat terakhir di dunia di mana belerang ditambang dengan cara tradisional ini.

Keindahan api biru berbanding terbalik dengan realitas keras para penambang yang mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka untuk mendapatkan "emas setan" ini.

Selain tantangan membawa bebatuan kuning tersebut, faktanya udara di dasar kawah juga dipenuhi asap belerang dioksida yang beracun.

Dalam banyak kasus, para penambang bekerja tanpa perlindungan yang sesuai, sehingga mereka menghirup gas yang membakar paru-paru mereka dan menyebabkan mata mereka terus-menerus berair.

Dalam konsentrasi yang cukup tinggi, sulfur dioksida dapat menyebabkan gangguan pernafasan bahkan edema paru akut.

Komunitas pertambangan di Jawa termasuk yang terakhir di dunia. Dalam kebanyakan kasus, belerang diekstraksi dari minyak bumi, gas alam, dan sumber daya fosil lainnya (yang diperoleh dalam bentuk hidrogen sulfida).
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)