Paling Banyak Merenggut Nyawa, Kanker dan Jantung Intai Usia Muda

Senin, 26 Februari 2024 - 16:14 WIB
loading...
Paling Banyak Merenggut Nyawa, Kanker dan Jantung Intai Usia Muda
Penyakit jantung dan kanker paling banyak merenggut nyawa. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Usia muda, kondisi prima bukan jaminan seseorang terbebas dari ancaman penyakit kritis. Kondisi lingkungan sosial dengan tingkatan stres tinggi, gaya hidup, hingga pola makan tidak sehat bisa membuat ancaman penyakit kritis semakin meningkat di kalangan muda.



Mereka yang seharusnya masih produktif kini bisa saja tiba-tiba diserang penyakit kelas berat, seperti stroke, jantung, ginjal, hingga kanker.

Penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular (cardiovascular diseases/ CVD) seperti jantung koroner, gagal jantung, dan stroke masih menjadi momok menakutkan, bahkan menjadi penyebab kematian nomor satu sedunia.

Data World Heart Federation pada 2017 menunjukkan, CVD menjadi penyebab satu dari tiga kematian. Setiap tahun, CVD memakan korban jiwa sebanyak 17 juta jiwa.

Pada 2030, angka ini diperkirakan akan membengkak hingga 23 juta jiwa. Sebagai perbandingan, kematian yang disebabkan penyakit kanker “hanya” memakan korban 8 juta jiwa setiap tahun.

Wianto Chen, Presiden Direktur & CEO MSIG Life menyampaikan bahwa pembayaran klaim kesehatan meningkat sebesar 39% sepanjang 2023.

'' Penyakit yang paling banyak diklaim oleh nasabah individu dan nasabah kumpulan MSIG Life, antara lain: kanker, penyakit jantung, penyakit tulang dan sendi, penyakit pencernaan, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),'' tutur Wianto saat mengumumkan jumlah pembayaran total klaim kesehatan dan meninggal dunia sepanjang 2023 serta tren klaim kesehatan di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Wianto Chen menyampaikan, MSIG Life telah membayarkan total klaim kesehatan dan meninggal dunia lebih dari Rp608 miliar sepanjang 2023,

Penyakit tidak menular yang kritis seperti jantung, kanker, ginjal dan sebagainya juga berpotensi menyebabkan kesulitan keuangan.

Penelitian ASEAN Cost in Oncology mengungkap bahwa dari 9.513 pasien pengidap kanker yang diteliti pada 2014-2015, hampir separuhnya mengalami kebangkrutan atau masalah finansial setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan.

Sayang sekali jika anak muda usia produktif terkena penyakit kritis, sehingga tak bisa menikmati usia muda dan jerih payah dalam bekerja.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2624 seconds (0.1#10.140)