Bencana yang Nyaris Musnahkan Umat Manusia Ungkap Sejarah Evolusi
loading...
A
A
A
LONDON - Sebelum Homo sapiens berevolusi, nenek moyang kita pernah hampir punah. Bukti dari berbagai sumber mendukung teori ini, namun perkiraan waktunya masih diperdebatkan.
Satu penelitian menunjukkan peristiwa ini terjadi 1,15 juta tahun lalu, sementara penelitian lain menyebut 200.000 tahun setelahnya.
Analisis ulang data menunjukkan angka yang lebih baru, yaitu 900.000 tahun lalu. Temuan ini mungkin mengungkap salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah evolusi manusia.
Genom suatu spesies dapat menyimpan bukti masa-masa kritis ketika populasinya mengalami penurunan drastis. Perkawinan sedarah akibat populasi kecil ini dapat meningkatkan risiko kepunahan selama beberapa generasi, namun beberapa spesies berhasil pulih.
Pada kasus manusia, hambatan ini terjadi pada nenek moyang kita, kemungkinan Homo erectus, jauh sebelum Homo sapiens muncul. Jejak peristiwa ini masih dapat ditemukan dalam genom manusia modern.
Para ahli genetika dan paleontologi belum sepakat mengenai waktu pastinya. Perbedaan perkiraan waktu ini menjadi hambatan dalam memahami penyebab peristiwa ini.
Sebuah penelitian baru mengklaim telah menyelesaikan kontradiksi tersebut dan memberikan bukti adanya migrasi manusia yang sebelumnya tidak teridentifikasi dalam prosesnya.
Penelitian baru ini menunjukkan bahwa 900.000 tahun lalu, populasi Homo erectus mengalami penurunan drastis. Sekelompok kecil dari populasi ini kemudian bermigrasi keluar dari Afrika, membawa jejak genetik peristiwa nyaris punah tersebut.
Migrasi ini mungkin didorong oleh perubahan iklim atau faktor lainnya. Migrasi ini memungkinkan nenek moyang kita untuk menemukan habitat baru dan menghindari kepunahan.
Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang sejarah evolusi manusia. Hal ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita pernah mengalami masa kritis yang hampir memusnahkan seluruh spesies.
Migrasi besar yang terjadi setelahnya mungkin menjadi faktor kunci yang memungkinkan manusia untuk berkembang dan menjadi spesies dominan di Bumi.
Meskipun penelitian baru ini memberikan jawaban penting, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Baca Juga
Satu penelitian menunjukkan peristiwa ini terjadi 1,15 juta tahun lalu, sementara penelitian lain menyebut 200.000 tahun setelahnya.
Analisis ulang data menunjukkan angka yang lebih baru, yaitu 900.000 tahun lalu. Temuan ini mungkin mengungkap salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah evolusi manusia.
Genom suatu spesies dapat menyimpan bukti masa-masa kritis ketika populasinya mengalami penurunan drastis. Perkawinan sedarah akibat populasi kecil ini dapat meningkatkan risiko kepunahan selama beberapa generasi, namun beberapa spesies berhasil pulih.
Pada kasus manusia, hambatan ini terjadi pada nenek moyang kita, kemungkinan Homo erectus, jauh sebelum Homo sapiens muncul. Jejak peristiwa ini masih dapat ditemukan dalam genom manusia modern.
Para ahli genetika dan paleontologi belum sepakat mengenai waktu pastinya. Perbedaan perkiraan waktu ini menjadi hambatan dalam memahami penyebab peristiwa ini.
Sebuah penelitian baru mengklaim telah menyelesaikan kontradiksi tersebut dan memberikan bukti adanya migrasi manusia yang sebelumnya tidak teridentifikasi dalam prosesnya.
Penelitian baru ini menunjukkan bahwa 900.000 tahun lalu, populasi Homo erectus mengalami penurunan drastis. Sekelompok kecil dari populasi ini kemudian bermigrasi keluar dari Afrika, membawa jejak genetik peristiwa nyaris punah tersebut.
Migrasi ini mungkin didorong oleh perubahan iklim atau faktor lainnya. Migrasi ini memungkinkan nenek moyang kita untuk menemukan habitat baru dan menghindari kepunahan.
Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang sejarah evolusi manusia. Hal ini menunjukkan bahwa nenek moyang kita pernah mengalami masa kritis yang hampir memusnahkan seluruh spesies.
Migrasi besar yang terjadi setelahnya mungkin menjadi faktor kunci yang memungkinkan manusia untuk berkembang dan menjadi spesies dominan di Bumi.
Meskipun penelitian baru ini memberikan jawaban penting, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
(wbs)