Super Langka, Fenomena Nova Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang

Jum'at, 15 Maret 2024 - 10:00 WIB
loading...
Super Langka, Fenomena Nova Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang
Nova berasal dari bahasa Latin De nova stella yang berarti bintang baru. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Fenomena super langka, yaitu Nova diperkirakan akan terjadi pada tahun ini. Menariknya, peristiwa ini bisa disaksikan dengan mata telanjang di langit malam.

Salah satu keajaiban astronomi adalah kemunculan bintang-bintang yang tiba-tiba menjadi sangat terang. Ketika bintang yang dimaksud sebelumnya terlalu redup untuk dilihat, seolah-olah sebuah bintang baru telah muncul. Fenomena ini dikenal sebagai nova, berasal dari bahasa Latin De nova stella yang berarti bintang baru .

Para astronom tengah mengamati dengan cermat sebuah sistem bintang yang saat ini hanya dapat dilihat dengan teleskop. Pasalnya, sistem ini diprediksi akan segera mencapai kecerahan yang cukup untuk diamati dengan mata telanjang. Menurut salah satu prediksi, fenomena ini dapat terjadi kapan saja mulai sekarang hingga September, meskipun ada kemungkinan kita perlu menunggu satu tahun lagi.

Diperkirakan peningkatan kecerlangan ini akan terjadi pada jarak 2.500 tahun cahaya di arah konstelasi Corona Borealis. Peristiwa ini akan terjadi karena apa yang dikenal sebagai T Coronae Borealis (T CrB) bukanlah bintang tunggal, melainkan bintang ganda.

Melansir dari IFL Science, Jumat (15/3/2024), sistem bintang biner memang umum, namun pasangan ini merupakan kombinasi unik antara raksasa merah dan katai putih, keduanya sedikit lebih masif dari Matahari. Seiring waktu, gaya gravitasi katai putih yang kuat menarik material dari raksasa merah, menciptakan piringan akresi seperti yang mengelilingi lubang hitam.



Ketika sebagian material ini cukup dekat dengan katai putih, suhunya meningkat drastis hingga fusi nuklir dimulai, menyebabkan lonjakan kecerlangan. Kebanyakan peningkatan kecerlangan ini serupa dengan bintang variabel biasa. Contohnya, pada tahun 2016, kecerahan sistem T CrB meningkat sekitar tiga kali lipat. Namun, karena masih hampir tidak terlihat dengan teropong, fenomena ini tidak banyak menarik perhatian.

Nyaris sama dengan tahun 2016 dan 1946, di mana lonjakan kecerlangan T CrB mencapai beberapa ribu kali lipat sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang, para astronom menantikan kemunculan serupa tahun ini.

Beberapa katai putih menarik material dari bintang pendampingnya secara tidak teratur, hanya sekali kecerlangannya meningkat selama pengamatan. Yang lainnya, dikenal sebagai nova berulang, mengikuti jadwal teratur.

Fenomena nova berulang jarang terjadi karena jaraknya yang sangat jauh, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini membuat T CrB menjadi fenomena yang unik. Pada puncaknya di tahun 1866 dan 1946, kecerlangan T CrB hampir setara dengan Polaris, melebihi semua kecuali beberapa ratus bintang. Hanya satu nova berulang lain yang dapat dilihat dengan mata telanjang pada puncak kecerlangannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)