Para Ilmuwan Temukan Bola Logam Padat Raksasa di Inti Bumi
loading...
A
A
A
LONDON - Meskipun banyak orang tidak terlalu tertarik dengan sains di sekolah, kita semua pasti pernah mempelajari tentang planet yang kita tinggali ini, bukan?
Banyak orang mungkin berasumsi bahwa Bumi adalah bola padat dan bulat. Namun, tahukah Anda bahwa para ilmuwan baru saja menemukan bola logam padat raksasa di tengah inti bumi pada bulan Juli lalu?
Seperti dilansir dari Unilad, selama bertahun-tahun, para ilmuwan terus berdebat tentang apa yang mungkin ada di dalam inti bumi.
Namun, semua spekulasi tersebut terbantahkan berkat penelitian seismolog dari Australian National University. Thanh-Son Phạm dan Hrvoje Tkalčić menemukan inti logam padat ini dengan mempelajari gempa bumi dan memantau "gelombang seismik yang bergema di seluruh planet".
Penelitian mereka menggunakan metode baru untuk mempelajari inti bumi, sehingga mereka tidak hanya dapat memastikan keberadaan inti logam padat (yang juga dikenal sebagai "inti terdalam" atau IMIC), tetapi juga menemukan beberapa detail baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa diameter inti logam padat ini sekitar 800 mil, yang merupakan hampir satu persen volume bumi.
Jumlah ini jauh lebih besar dari prediksi para ilmuwan sebelumnya.
Penemuan ini mengejutkan banyak orang.
Thanh-Son Phạm mengatakan kepada The Washington Post: "Jelas, inti terdalam memiliki sesuatu yang berbeda dari lapisan luar," setelah mempublikasikan temuan mereka di Nature.
Meskipun intinya terbuat dari bahan yang sama dengan inti cair, inti logam padat ini mungkin memiliki sifat yang berbeda.
Peneliti ini menjelaskan bahwa cara atom "dikemas" di kedua wilayah ini sedikit berbeda, sehingga gelombang seismik melewatinya dengan kecepatan yang berbeda.
Para peneliti juga percaya bahwa inti logam padat ini dapat menjadi kunci untuk memahami bagaimana kehidupan berevolusi di planet bumi dan teori evolusi.
Berdasarkan penelitian mereka, inti logam ini bisa menjadi "catatan fosil" dari peristiwa tektonik yang signifikan, dan inti tersebut mengeras tak lama setelah peristiwa tersebut.
Penemuan ini merupakan langkah besar dalam memahami planet kita dan membuka peluang penelitian baru yang menarik di masa depan.
Banyak orang mungkin berasumsi bahwa Bumi adalah bola padat dan bulat. Namun, tahukah Anda bahwa para ilmuwan baru saja menemukan bola logam padat raksasa di tengah inti bumi pada bulan Juli lalu?
Seperti dilansir dari Unilad, selama bertahun-tahun, para ilmuwan terus berdebat tentang apa yang mungkin ada di dalam inti bumi.
Namun, semua spekulasi tersebut terbantahkan berkat penelitian seismolog dari Australian National University. Thanh-Son Phạm dan Hrvoje Tkalčić menemukan inti logam padat ini dengan mempelajari gempa bumi dan memantau "gelombang seismik yang bergema di seluruh planet".
Penelitian mereka menggunakan metode baru untuk mempelajari inti bumi, sehingga mereka tidak hanya dapat memastikan keberadaan inti logam padat (yang juga dikenal sebagai "inti terdalam" atau IMIC), tetapi juga menemukan beberapa detail baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa diameter inti logam padat ini sekitar 800 mil, yang merupakan hampir satu persen volume bumi.
Jumlah ini jauh lebih besar dari prediksi para ilmuwan sebelumnya.
Penemuan ini mengejutkan banyak orang.
Thanh-Son Phạm mengatakan kepada The Washington Post: "Jelas, inti terdalam memiliki sesuatu yang berbeda dari lapisan luar," setelah mempublikasikan temuan mereka di Nature.
Meskipun intinya terbuat dari bahan yang sama dengan inti cair, inti logam padat ini mungkin memiliki sifat yang berbeda.
Peneliti ini menjelaskan bahwa cara atom "dikemas" di kedua wilayah ini sedikit berbeda, sehingga gelombang seismik melewatinya dengan kecepatan yang berbeda.
Para peneliti juga percaya bahwa inti logam padat ini dapat menjadi kunci untuk memahami bagaimana kehidupan berevolusi di planet bumi dan teori evolusi.
Berdasarkan penelitian mereka, inti logam ini bisa menjadi "catatan fosil" dari peristiwa tektonik yang signifikan, dan inti tersebut mengeras tak lama setelah peristiwa tersebut.
Penemuan ini merupakan langkah besar dalam memahami planet kita dan membuka peluang penelitian baru yang menarik di masa depan.
(wbs)