Seni Cadas Bersanding dengan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Brasil

Selasa, 26 Maret 2024 - 21:18 WIB
loading...
Seni Cadas Bersanding dengan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Brasil
Jejak Kaki Dinosaurus . FOTO/ DAILY
A A A
RIO DE JANEIR - Di timur laut Brasil, sebuah penemuan luar biasa telah menyatukan paleontologi dan arkeologi. Situs Serrote do Letreiro di kotamadya Sousa, Negara Bagian Paraíba, menghadirkan jejak kaki dinosaurus yang berdampingan dengan pahatan batu kuno.



Situs ini terdiri dari tiga singkapan batuan utama yang menyimpan fosil jejak kaki dinosaurus theropoda, sauropoda, dan iguanodontian dari periode Kapur Awal (145 hingga 100,5 juta tahun lalu).

Seperti dilansir dari IFL Science, Selasa (26/4/2023) selain itu, kawasan ini juga menjadi rumah bagi petroglif, seni cadas prakolonial yang dibuat dengan mencungkil permukaan batu.

Sebuah studi baru menggambarkan perpaduan elemen paleontologi dan arkeologi ini sebagai "sangat berharga" dan belum pernah ditemukan sedekat ini sebelumnya.

Meskipun jejak kaki dinosaurus dan seni cadas telah ditemukan bersama di tempat lain – seperti di Australia, Polandia, dan Utah – penelitian ini menunjukkan hubungan yang lebih erat antara jejak kaki dan petroglif di Serrote do Letreiro.

Para peneliti menyimpulkan bahwa "para pengukir pasti mengenali jejak kaki tersebut dan dengan sengaja membuat petroglif di sekitarnya, membangun hubungan simbolis antara ekspresi grafis manusia dan catatan fosil."

Penemuan jejak kaki dinosaurus di wilayah ini pertama kali dilaporkan pada awal abad ke-20. Sejak itu, aspek paleontologis situs tersebut telah dipelajari beberapa kali. Namun, petroglif tidak mendapat banyak perhatian dan belum pernah dianalisis secara komprehensif atau dikaitkan dengan jejak kaki.

Tim peneliti melakukan survei di lokasi tersebut dan mengidentifikasi tiga singkapan utama yang memuat jejak kaki dinosaurus dan petroglif. Pada singkapan pertama, mereka menemukan 22 simbol baru, bersama dengan konsentrasi jejak theropoda (kelompok yang termasuk T. rex) terbanyak.

Penemuan ini membuka peluang baru untuk mempelajari interaksi manusia dan dinosaurus di masa lampau, serta memberikan wawasan tentang budaya dan kepercayaan masyarakat prakolonial.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2081 seconds (0.1#10.140)