Ini Dia Buku Tertua di Dunia, Ditaksir Senilai Rp41 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peradaban kuno Mesir menyimpan artefak buku tertua yang ditaksir bernilai Rp41 miliar. Buku ini ditulis pada awal mula perkembangan agama Kristen . Buku langka ini akan dilelang pada Juni 2024 mendatang di London.
Alarabiya News melansir, Senin (8/4/2024), buku yang dikenal sebagai Kodeks Crosby-Schoyen – ditulis dalam bahasa Koptik pada papirus sekitar 250-350 Masehi.
Buku ini diproduksi di salah satu biara Kristen pertama dan diperkirakan memiliki nilai jual sebesar setara Rp41 miliar hingga Rp60 miliar.
“Tepat pada masa itu, masa transisi, ketika gulungan papirus mulai berubah menjadi bentuk kodeks,” ujar Eugenio Donadoni, Spesialis Senior Manuskrip Abad Pertengahan dan Renaisans Balai Lelang Christie.
Bisa dikatakan buku-buku terbaru bersumber dari teks buku paling awal dari Mesir yang diketahui dilansir dari dua Alkitab. Buku tertua tersebut memiliki 104 halaman yang ditulis selama 40 tahun lamanya di sebuah biara di Mesir dan disimpan di balik kaca plexiglass. Kodeks ini berisi surat pertama Petrus dan Kitab Yunus bahkan hanya ada segelintir buku dari abad ke-3 dan ke-4 yang bertahan hingga saat ini.
“Semua penemuan utama manuskrip Kristen yang kita miliki pada abad ke-20 dan akhir abad ke-19 semuanya terkonsentrasi di Mesir karena kondisi iklim yang sangat tepat,” ujar Donadoni.
Kodeks ini pada awalnya ditemukan di Mesir pada tahun 1950-an dan diakuisisi oleh Universitas Mississippi, hingga tahun 1981. Kemudian berpindah tangan kepada kolektor manuskrip asal Norwegia Dr. Martin Schoyen pada 1988. Schoyen sekarang melelangnya bersama beberapa koleksi miliknya, salah satunya berupa koleksi manuskrip pribadi terbesar di dunia.
Kodeks dipamerkan di balai lelang terkenal bernama Christie's New York mulai 2 April hingga 9 April 2024 dan akan dilelang secara resmi di London pada 11 Juni mendatang.
MG/Maulana Kusumadewa Iskandar
Alarabiya News melansir, Senin (8/4/2024), buku yang dikenal sebagai Kodeks Crosby-Schoyen – ditulis dalam bahasa Koptik pada papirus sekitar 250-350 Masehi.
Buku ini diproduksi di salah satu biara Kristen pertama dan diperkirakan memiliki nilai jual sebesar setara Rp41 miliar hingga Rp60 miliar.
“Tepat pada masa itu, masa transisi, ketika gulungan papirus mulai berubah menjadi bentuk kodeks,” ujar Eugenio Donadoni, Spesialis Senior Manuskrip Abad Pertengahan dan Renaisans Balai Lelang Christie.
Bisa dikatakan buku-buku terbaru bersumber dari teks buku paling awal dari Mesir yang diketahui dilansir dari dua Alkitab. Buku tertua tersebut memiliki 104 halaman yang ditulis selama 40 tahun lamanya di sebuah biara di Mesir dan disimpan di balik kaca plexiglass. Kodeks ini berisi surat pertama Petrus dan Kitab Yunus bahkan hanya ada segelintir buku dari abad ke-3 dan ke-4 yang bertahan hingga saat ini.
“Semua penemuan utama manuskrip Kristen yang kita miliki pada abad ke-20 dan akhir abad ke-19 semuanya terkonsentrasi di Mesir karena kondisi iklim yang sangat tepat,” ujar Donadoni.
Kodeks ini pada awalnya ditemukan di Mesir pada tahun 1950-an dan diakuisisi oleh Universitas Mississippi, hingga tahun 1981. Kemudian berpindah tangan kepada kolektor manuskrip asal Norwegia Dr. Martin Schoyen pada 1988. Schoyen sekarang melelangnya bersama beberapa koleksi miliknya, salah satunya berupa koleksi manuskrip pribadi terbesar di dunia.
Kodeks dipamerkan di balai lelang terkenal bernama Christie's New York mulai 2 April hingga 9 April 2024 dan akan dilelang secara resmi di London pada 11 Juni mendatang.
MG/Maulana Kusumadewa Iskandar
(msf)