10 Hewan yang Pernah Punah, Kini Bangkit Kembali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak spesies hewan yang dulunya dianggap telah punah, kini muncul kembali. Kemunculannya membuat publik terkejut sekaligus penasaran atas daya tahannya.
Mamalia kecil dengan nama populer platipus ini memang selalu membuat penasaran. Lantaran hanya terdapat tiga spesies dalam genusnya. Platipus berpenampilan unik karena berparuh panjang. Mereka juga bertelur. Faktanya, selain platipus, mereka adalah satu-satunya mamalia di Bumi yang melakukan hal ini.
Platipus memiliki moncong panjang menonjol yang ditutupi duri keratin pelindung dan digunakan untuk mencari serangga. Semua echidna termasuk langka, tetapi spesies khusus ini terbukti lebih sulit ditangkap dibandingkan spesies lainnya. Hewan ini pertama kali dideskripsikan dan dikumpulkan pada 1961, namun belum pernah terlihat lagi sejak saat itu.
Pada November 2023, cuplikan mamalia menakjubkan ini diambil di Pegunungan Cyclops, tempat asalnya di Indonesia, lebih dari 60 tahun setelah terakhir kali terlihat. Platipus ditangkap di Pegunungan Cyclops, daerah asalnya, Indonesia, lebih dari 60 tahun setelah penampakan terakhirnya.
Kadal asal Australia ini ditemukan kembali pada 2023, namun belum pernah diamati oleh para ilmuwan selama lebih dari 50 tahun. Spesies ini pernah tersebar luas di Victoria, namun kerusakan habitat yang meluas membawanya ke ambang kepunahan serius pada 1960an. Penampakannya terakhir terlihat pada 1969.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2019 menunjukkan bahwa spesies ini mungkin sudah punah. Namun, berbagai penampakan yang belum dikonfirmasi telah meninggalkan harapan bagi kelangsungan hidupnya, dan harapan ini akhirnya terkonfirmasi tahun lalu ketika survei ekologi menemukan kembali individu pertama. Survei lapangan selanjutnya menghasilkan koleksi 16 individu, yang kini berpartisipasi dalam program pembiakan Kebun Binatang Melbourne.
Lazarus berbeda dengan echidna. Kepunahannya bukan selama beberapa dekade, tetapi selama ribuan tahun. Ikan purba ini diyakini telah dikenal dalam catatan fosil sejak abad ke-19 dan punah pada akhir Zaman Kapur, sekitar 66 juta tahun lalu.
Namun, yang mengejutkan semua orang, pada 1938, spesimen hidup diambil dari perairan dalam lepas pantai Afrika Selatan oleh nelayan setempat.
Nelayan itu sendiri tidak menyadari pentingnya hasil tangkapannya, namun untungnya seorang pegawai museum, Marjorie Courtenay Latimer, kebetulan memeriksa ikan tersebut dan menemukan sesuatu yang istimewa di tangannya. Penemuan tak disengaja ini kini dianggap sebagai salah satu penemuan zoologi paling penting abad ke-20.
Seperti coelacanth, hewan berkuku mirip babi ini hanya diketahui melalui penemuan fosil sejak lama. Penampakannya hanya ada sebagai bukti paleontologis dan dinyatakan punah dalam waktu lama. Namun, pada 1971, tim ahli biologi memutuskan untuk menyelidiki rumor penampakan penduduk setempat dan menemukan spesies ini hidup di wilayah Chaco yang panas dan kering di Argentina.
Megachili pluto atau lebah raksasa Wallace, dinamai sesuai nama kolektor pertamanya Alfred Russell Wallace dikenal sebagai lebah soliter asli Indonesia.
Serangga raksasa ini berukuran empat kali lebih besar dari rata-rata lebah madu, dengan panjang tubuh mencapai 4 inci dan lebar sayap hingga 2,5 inci. Pada 2019, lebah madu ini belum pernah diamati hidup selama 38 tahun, dan para ilmuwan tidak yakin apakah lebah tersebut masih ada. Para ahli entomologi menemukan satu spesimen betina bersarang di area rayap. Namun, spesies ini masih dianggap terancam punah, sebagian disebabkan oleh hilangnya habitat akibat perkebunan kelapa sawit.
Mamalia kecil ini tidak biasa dalam banyak hal. Mereka tidak hanya sangat langka sehingga dianggap punah, tetapi mereka juga merupakan salah satu dari sedikit mamalia yang berbisa.
Melansir Discover Wildlife, Rabu (8/5/2024), berikut daftar 10 hewan yang pernah punah dan kini bangkit kembali.
1. Echidna Attenborough (Zaglossus attenboroughi)
Mamalia kecil dengan nama populer platipus ini memang selalu membuat penasaran. Lantaran hanya terdapat tiga spesies dalam genusnya. Platipus berpenampilan unik karena berparuh panjang. Mereka juga bertelur. Faktanya, selain platipus, mereka adalah satu-satunya mamalia di Bumi yang melakukan hal ini.
Platipus memiliki moncong panjang menonjol yang ditutupi duri keratin pelindung dan digunakan untuk mencari serangga. Semua echidna termasuk langka, tetapi spesies khusus ini terbukti lebih sulit ditangkap dibandingkan spesies lainnya. Hewan ini pertama kali dideskripsikan dan dikumpulkan pada 1961, namun belum pernah terlihat lagi sejak saat itu.
Pada November 2023, cuplikan mamalia menakjubkan ini diambil di Pegunungan Cyclops, tempat asalnya di Indonesia, lebih dari 60 tahun setelah terakhir kali terlihat. Platipus ditangkap di Pegunungan Cyclops, daerah asalnya, Indonesia, lebih dari 60 tahun setelah penampakan terakhirnya.
Baca Juga
2. Kadal Naga Tanpa Telinga Padang Rumput Victoria (Tympanocryptis pinguicolla)
Kadal asal Australia ini ditemukan kembali pada 2023, namun belum pernah diamati oleh para ilmuwan selama lebih dari 50 tahun. Spesies ini pernah tersebar luas di Victoria, namun kerusakan habitat yang meluas membawanya ke ambang kepunahan serius pada 1960an. Penampakannya terakhir terlihat pada 1969.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2019 menunjukkan bahwa spesies ini mungkin sudah punah. Namun, berbagai penampakan yang belum dikonfirmasi telah meninggalkan harapan bagi kelangsungan hidupnya, dan harapan ini akhirnya terkonfirmasi tahun lalu ketika survei ekologi menemukan kembali individu pertama. Survei lapangan selanjutnya menghasilkan koleksi 16 individu, yang kini berpartisipasi dalam program pembiakan Kebun Binatang Melbourne.
3. Coelacanth (Coelacanthidae)
Lazarus berbeda dengan echidna. Kepunahannya bukan selama beberapa dekade, tetapi selama ribuan tahun. Ikan purba ini diyakini telah dikenal dalam catatan fosil sejak abad ke-19 dan punah pada akhir Zaman Kapur, sekitar 66 juta tahun lalu.
Namun, yang mengejutkan semua orang, pada 1938, spesimen hidup diambil dari perairan dalam lepas pantai Afrika Selatan oleh nelayan setempat.
Nelayan itu sendiri tidak menyadari pentingnya hasil tangkapannya, namun untungnya seorang pegawai museum, Marjorie Courtenay Latimer, kebetulan memeriksa ikan tersebut dan menemukan sesuatu yang istimewa di tangannya. Penemuan tak disengaja ini kini dianggap sebagai salah satu penemuan zoologi paling penting abad ke-20.
4. Babi Chaco (Catagonus wagneri)
Seperti coelacanth, hewan berkuku mirip babi ini hanya diketahui melalui penemuan fosil sejak lama. Penampakannya hanya ada sebagai bukti paleontologis dan dinyatakan punah dalam waktu lama. Namun, pada 1971, tim ahli biologi memutuskan untuk menyelidiki rumor penampakan penduduk setempat dan menemukan spesies ini hidup di wilayah Chaco yang panas dan kering di Argentina.
Baca Juga
5. Lebah Raksasa Wallace (Megachile pluto)
Megachili pluto atau lebah raksasa Wallace, dinamai sesuai nama kolektor pertamanya Alfred Russell Wallace dikenal sebagai lebah soliter asli Indonesia.
Serangga raksasa ini berukuran empat kali lebih besar dari rata-rata lebah madu, dengan panjang tubuh mencapai 4 inci dan lebar sayap hingga 2,5 inci. Pada 2019, lebah madu ini belum pernah diamati hidup selama 38 tahun, dan para ilmuwan tidak yakin apakah lebah tersebut masih ada. Para ahli entomologi menemukan satu spesimen betina bersarang di area rayap. Namun, spesies ini masih dianggap terancam punah, sebagian disebabkan oleh hilangnya habitat akibat perkebunan kelapa sawit.
6. Solenodon Kuba (Atopogale cubana)
Mamalia kecil ini tidak biasa dalam banyak hal. Mereka tidak hanya sangat langka sehingga dianggap punah, tetapi mereka juga merupakan salah satu dari sedikit mamalia yang berbisa.