Arwah Vina Cirebon Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
loading...
A
A
A
CIREBON - Kasus pembunuhan brutal Vina Cirebon 2016 lalu masih membekas di ingatan masyarakat Indonesia, apalagi kisah tragis ini diangkat jadi film oleh rumah produksi Dee Company.
BACA JUGA - Trailer Film Vina: Sebelum 7 Hari Resmi Rilis, Angkat Kisah Nyata Korban Geng Motor Cirebon
Kisah pilu perempuan bernama Vina yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan secara brutal oleh geng motor di Cirebon tahun 2016 silam ini mengundang perhatian banyak pihak
Ada fakta menarik dan tak masuk akal dalam perkara ini ketika kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian, arwah Vina masuk ke tubuh kawannya dan bercerita kala itu Ia bersama Eky dikejar rombongan geng motor sampai di jalan layang Talun. Di sinilah Vina dipukuli sampai kehilangan kesadaran. Ketika tersadar, Vina dibenturkan ke motor.
Belum puas, pelaku kembali menyiksanya dengan membenturkan kepala Vina ke aspal. Tangan dan kaki Vina pun dipukul menggunakan balok sampai patah dan robek. Tak berhenti sampai sana, Vina pun juga diperkosa oleh pelaku dan rekan-rekannya.
Lalu bagaina fenomena ini berdasarkan Penjelasan ilmiah tentang kesurupan menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mereka tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah kesurupan.
Berbicara hal berbau mistis , ada cukup banyak istilah yang melekat bagi masyarakat Tanah Air. Dari sekian banyak yang dipercaya, salah satunya yang cukup menarik adalah fenomena kesurupan.
Lantas, apa itu sebenarnya kesurupan dan bisakah dijelaskan secara ilmiah?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‘Kesurupan’ berasal dari kata dasar ‘Surup'. Pemaknaannya adalah kemasukan (setan/roh), sehingga bertindak yang aneh-aneh atau tidak wajar.
Pada kepercayaan sebagian masyarakat, kesurupan diartikan ketika tubuh seseorang dirasuki makhluk halus. Ketika jiwanya dirasuki, orang tersebut bisa bertindak aneh atau setidaknya melakukan hal-hal di luar dari kebiasaannya.
Hampir serupa, perukiah memandang fenomena kesurupan sebagai kondisi hilangnya kesadaran akibat masuknya jin ke tubuh melalui aliran darah. Akibatnya, individu terkait tidak bisa mengendalikan diri.
Nah, setelah mengetahui arti kesurupan berdasarkan pemaknaan bahasa dan kepercayaan masyarakat, ada juga sejumlah pendapat lain yang mencoba mengambil sudut pandang berbeda. Salah satunya mencoba menelaah secara ilmiah.
Ada banyak studi yang mencoba menjelaskan istilah kerasukan secara ilmiah. Sebagai contoh, bisa diambil sebuah jurnal berjudul “Trapped Between Theological and Medical Notions of Possession: A Case of Possession Trance Disorder With a 3-Year Follow-Up” yang terbit di National Library of Medicine.
Dalam penjelasannya, sejumlah pakar mengklasifikasikan fenomena kesurupan sebagai Dissociative Trance Disorder (DTD). Selain itu, klasifikasi WHO edisi ke-10 dan 11 juga memasukkan Possession and Trance Disorder (PTD) pada bab gangguan disosiatif.
International Classification of Diseases 11th menjelaskan gangguan kesurupan sebagai perubahan nyata kondisi kesadaran seorang individu ketika digantikan oleh identitas lain yang bersifat eksternal.
Gejala-gejala yang membuat seseorang mengalami kejadian ini tidak muncul secara disengaja. Artinya, seseorang yang kesurupan pun tidak menyangka bakal mengalami kejadian tersebut.
Terkait faktor penyebabnya, gangguan seperti Possession Trance Disorder (PTD) ini belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa potensi yang bisa memengaruhinya seperti tekanan sosial dan mental yang muncul karena faktor genetik, lingkungan, hingga trauma di masa lalu.
Demikian ulasan mengenai penjelasan ilmiah tentang kesurupan. Jadi, bisa dipahami bahwa penjelasan terkait istilah kesurupan sebenarnya bisa berbeda-beda, tergantung sudut pandang yang diambil. Namun, tak perlu khawatir karena sejatinya perbedaan semacam ini sangatlah lazim dan harus diterima secara berdampingan.
BACA JUGA - Trailer Film Vina: Sebelum 7 Hari Resmi Rilis, Angkat Kisah Nyata Korban Geng Motor Cirebon
Kisah pilu perempuan bernama Vina yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan secara brutal oleh geng motor di Cirebon tahun 2016 silam ini mengundang perhatian banyak pihak
Ada fakta menarik dan tak masuk akal dalam perkara ini ketika kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian, arwah Vina masuk ke tubuh kawannya dan bercerita kala itu Ia bersama Eky dikejar rombongan geng motor sampai di jalan layang Talun. Di sinilah Vina dipukuli sampai kehilangan kesadaran. Ketika tersadar, Vina dibenturkan ke motor.
Belum puas, pelaku kembali menyiksanya dengan membenturkan kepala Vina ke aspal. Tangan dan kaki Vina pun dipukul menggunakan balok sampai patah dan robek. Tak berhenti sampai sana, Vina pun juga diperkosa oleh pelaku dan rekan-rekannya.
Lalu bagaina fenomena ini berdasarkan Penjelasan ilmiah tentang kesurupan menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mereka tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah kesurupan.
Berbicara hal berbau mistis , ada cukup banyak istilah yang melekat bagi masyarakat Tanah Air. Dari sekian banyak yang dipercaya, salah satunya yang cukup menarik adalah fenomena kesurupan.
Lantas, apa itu sebenarnya kesurupan dan bisakah dijelaskan secara ilmiah?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‘Kesurupan’ berasal dari kata dasar ‘Surup'. Pemaknaannya adalah kemasukan (setan/roh), sehingga bertindak yang aneh-aneh atau tidak wajar.
Pada kepercayaan sebagian masyarakat, kesurupan diartikan ketika tubuh seseorang dirasuki makhluk halus. Ketika jiwanya dirasuki, orang tersebut bisa bertindak aneh atau setidaknya melakukan hal-hal di luar dari kebiasaannya.
Hampir serupa, perukiah memandang fenomena kesurupan sebagai kondisi hilangnya kesadaran akibat masuknya jin ke tubuh melalui aliran darah. Akibatnya, individu terkait tidak bisa mengendalikan diri.
Nah, setelah mengetahui arti kesurupan berdasarkan pemaknaan bahasa dan kepercayaan masyarakat, ada juga sejumlah pendapat lain yang mencoba mengambil sudut pandang berbeda. Salah satunya mencoba menelaah secara ilmiah.
Ada banyak studi yang mencoba menjelaskan istilah kerasukan secara ilmiah. Sebagai contoh, bisa diambil sebuah jurnal berjudul “Trapped Between Theological and Medical Notions of Possession: A Case of Possession Trance Disorder With a 3-Year Follow-Up” yang terbit di National Library of Medicine.
Dalam penjelasannya, sejumlah pakar mengklasifikasikan fenomena kesurupan sebagai Dissociative Trance Disorder (DTD). Selain itu, klasifikasi WHO edisi ke-10 dan 11 juga memasukkan Possession and Trance Disorder (PTD) pada bab gangguan disosiatif.
International Classification of Diseases 11th menjelaskan gangguan kesurupan sebagai perubahan nyata kondisi kesadaran seorang individu ketika digantikan oleh identitas lain yang bersifat eksternal.
Gejala-gejala yang membuat seseorang mengalami kejadian ini tidak muncul secara disengaja. Artinya, seseorang yang kesurupan pun tidak menyangka bakal mengalami kejadian tersebut.
Terkait faktor penyebabnya, gangguan seperti Possession Trance Disorder (PTD) ini belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa potensi yang bisa memengaruhinya seperti tekanan sosial dan mental yang muncul karena faktor genetik, lingkungan, hingga trauma di masa lalu.
Demikian ulasan mengenai penjelasan ilmiah tentang kesurupan. Jadi, bisa dipahami bahwa penjelasan terkait istilah kesurupan sebenarnya bisa berbeda-beda, tergantung sudut pandang yang diambil. Namun, tak perlu khawatir karena sejatinya perbedaan semacam ini sangatlah lazim dan harus diterima secara berdampingan.
(wbs)