Buatan Italia, Ini Spesifikasi Pesawat Latih Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD

Senin, 20 Mei 2024 - 07:44 WIB
loading...
Buatan Italia, Ini Spesifikasi Pesawat Latih Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD
Pesawat latih Tecnam P2006T dengan nomor PK-IFP jatuh di Lapangan Sunberst, BSD, Tangerang Selatan. (Foto: Isra Triansyah)
A A A
TANGERANG - Pesawat latih jenis Tecnam P2006T dengan nomor PK-IFP milik Indonesia Flying Club (IFC) jatuh di Lapangan Sunberst, BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024). Dalam insiden tersebut tiga orang meninggal dunia .

Belum diketahui penyebab pasti pesawat latih tersebut terjatuh, karena masih dalam proses investigasi KNKT. Dikabarkan Basarnas, pesawat yang mengangkut tiga awak itu hilang kontak sejak pukul 13.45 WIB. Pesawat sebelumnya kembali dari Bandara Tanjung Lesung, Banten pukul 13.00 WIB. Pesawat itu akan menuju Bandara Pondok Cabe , Tangerang Selatan.

Sebagai informasi, pesawat latih digunakan untuk calon penerbang atau melatih penerbang agar siap menggunakan pesawat jenis dan fungsi tertentu. Umumnya dibagi atas pesawat temput latih dasar dan latih lanjut. Pesawat yang digunakan adalah pesawat ringan dengan avionik standar. Pesawat ini menggunakan mesin piston ataupun turboprop selain itu sering digunakan untuk membentuk team aerobatik.


Spesifikasi Pesawat Tecnam P2006T


Melansir laman Tecnam, pesawat ringan berbahan logam bersayap tinggi dengan mesin ganda itu berasal dari Italia. Pesawat ini dibuat oleh perusahaan Costruzioni Aeronautiche Tecnam yang berbasis di Capua, Italia, dekat Napoli.

P2006T merupakan pesawat bersertifikat mesin ganda paling ringan yang pernah ada dalam dunia penerbangan. Ini merupakan pesawat yang didukung mesin Rotax berpendingin cairan yang dapat dijalankan dengan bensin beroktan 92 serta Avgas 100LL.





Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan jelajah maksimal 150 knots (278 km/jam). Sementara jangkauannya sejauh 2.037 Km dengan berat lepas landas maksimum 1.230 Kg dan lama penerbangan hingga 5 jam.

Pesawat ini memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebesar 240 liter. Mesin Rotax 912 S3 dapat menghasilkan tenaga 2x100 hp dengan konsumsi bahan bakar 34 liter per jam.

Usai kecelakaan, puing pesawat latih dengan nomor PK-IFP 172 diangkut menggunakan truk derek milik Ditlantas Polda Metro Jaya dan satu truk berukuran besar. Bagian-bagian pesawat, seperti badan pesawat, ekor pesawat, dan sayap, diangkut ke Pondok Cabe secara terpisah dan ditutup dengan terpal untuk menjaga barang bukti. Pemindahan puing pesawat ke Pondok Cabe bertujuan untuk memudahkan proses investigasi oleh KNKT.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)
pixels