Penelitian Gelombang Gravitasi Temukan Mekanisme Antikythera yang Misterius

Kamis, 04 Juli 2024 - 09:42 WIB
loading...
Penelitian Gelombang Gravitasi Temukan Mekanisme Antikythera yang Misterius
Mekanisme Antikythera yang Misterius. FOTO/ DAILY
A A A
Mekanisme Antikythera, sebuah artefak kuno yang hanya terdiri dari fragmen roda gigi perunggu yang korosi dan roda gigi yang rumit, telah membingungkan para arkeolog selama berabad-abad mengenai tujuan dan fungsinya.


Meskipun penelitian selama beberapa dekade telah menghasilkan konsensus umum bahwa perangkat berusia 2.000 tahun ini adalah komputer analog yang digunakan untuk melacak pergerakan benda langit, fragmen-fragmen yang tersisa hanya memberikan petunjuk samar tentang cara kerjanya yang rumit.

Para peneliti dari Universitas Glasgow di Inggris baru-baru ini menerapkan teknik pemodelan statistik yang dipinjam dari studi gelombang gravitasi untuk mengekstrapolasi detail yang hilang dari roda gigi penting mekanisme Antikythera.

Pendekatan inovatif ini mengungkapkan bahwa bagian perangkat yang dikenal sebagai "cincin kalender" kemungkinan besar memiliki 354 lubang yang ditusuk, sesuai dengan kalender lunar.

Penemuan ini secara signifikan memperkuat hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa cincin tersebut melacak siklus bulan, dibandingkan dengan teori lain yang memperkirakan 365 atau 360 lubang.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan bahwa cincin kalender melacak kalender lunar, tetapi teknik ganda yang kami terapkan dalam studi ini secara substansial meningkatkan kemungkinan ini," kata astrofisikawan Joseph Bayley dari Universitas Glasgow seperti dilansi.

Mekanisme Antikythera, yang ditemukan oleh penyelam yang menjelajahi bangkai kapal di lepas pantai Yunani pada tahun 1901, meskipun dalam keadaan terfragmentasi, telah diidentifikasi sebagai komputer mekanis yang canggih yang digunakan untuk memprediksi posisi planet dan waktu gerhana. Diperkirakan berasal dari abad ke-1 SM, meskipun beberapa spekulasi menunjukkan usia yang lebih tua.

Penerapan teknik analisis gelombang gravitasi pada artefak ini merupakan contoh cemerlang bagaimana metode dari bidang ilmiah yang tampaknya tidak terkait dapat memberikan wawasan baru tentang misteri kuno, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang pencapaian teknologi dan ilmiah peradaban masa lampau.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)
pixels