Langkah Tepat untuk Mengurangi Efek Perubahan Iklim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah menetapkan bahwa kita perlu membatasi pemanasan global hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim. Untuk mencapai hal ini, kita perlu mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) adalah tantangan yang besar, tetapi itu adalah tantangan yang harus kita atasi. Sains iklim dapat membantu kita memahami tantangan ini dan mengembangkan solusi yang efektif. Dengan bekerja sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk planet kita.
Ada banyak cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca GRK, seperti yang terdapat dalam laporan tahunan British American Tobacco (BAT) Group resmi menerbitkan Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Gabungan yang merinci kinerja unggul dalam bidang ESG secara global.
Laporan ini menyoroti mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan perkembangan sains mengenai iklim:
Pengurangan emisi gas rumah kaca dalam Scope 1 dan 2 sebesar 33,1% pada tahun 2023, dan pengurangan emisi dalam Scope 3 sebesar 12,48% pada tahun 2022 dibandingkan dengan data awal di tahun 2020.
Mengurangi limbah operasional hingga 28,2% (dibanding data awal di tahun 2017), sehingga target pengurangan 25% BAT tercapai lebih cepat.
Selain itu, tercatat 94% bahan yang digunakan untuk kemasan terbuat dari bahan yang dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dijadikan kompos.
Mendorong target keanekaragaman hayati: Upaya mencapai target keanekaragaman hayati tetap terjaga (on track), termasuk 68,8% reboisasi area hutan yang sebelumnya menjadi rantai pasok tembakau kami pada tahun 2025.
"Setiap industri bertanggung jawab untuk berkontribusi mewujudkan masa depan Net Zero. Kami terus berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan inisiatif ESG di Indonesia guna memberikan dampak nyata dan berkontribusi pada upaya global untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan." Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group dalam keterangan persnya di Jakarta belum lama ini.
Masa depan planet Bumi bergantung pada tindakan kita hari ini. Dengan mengandalkan sains iklim dan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan tahan iklim bagi semua.
Baca Juga
Mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) adalah tantangan yang besar, tetapi itu adalah tantangan yang harus kita atasi. Sains iklim dapat membantu kita memahami tantangan ini dan mengembangkan solusi yang efektif. Dengan bekerja sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk planet kita.
Ada banyak cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca GRK, seperti yang terdapat dalam laporan tahunan British American Tobacco (BAT) Group resmi menerbitkan Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Gabungan yang merinci kinerja unggul dalam bidang ESG secara global.
Laporan ini menyoroti mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan perkembangan sains mengenai iklim:
Pengurangan emisi gas rumah kaca dalam Scope 1 dan 2 sebesar 33,1% pada tahun 2023, dan pengurangan emisi dalam Scope 3 sebesar 12,48% pada tahun 2022 dibandingkan dengan data awal di tahun 2020.
Mengurangi limbah operasional hingga 28,2% (dibanding data awal di tahun 2017), sehingga target pengurangan 25% BAT tercapai lebih cepat.
Selain itu, tercatat 94% bahan yang digunakan untuk kemasan terbuat dari bahan yang dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dijadikan kompos.
Mendorong target keanekaragaman hayati: Upaya mencapai target keanekaragaman hayati tetap terjaga (on track), termasuk 68,8% reboisasi area hutan yang sebelumnya menjadi rantai pasok tembakau kami pada tahun 2025.
"Setiap industri bertanggung jawab untuk berkontribusi mewujudkan masa depan Net Zero. Kami terus berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan inisiatif ESG di Indonesia guna memberikan dampak nyata dan berkontribusi pada upaya global untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan." Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group dalam keterangan persnya di Jakarta belum lama ini.
Masa depan planet Bumi bergantung pada tindakan kita hari ini. Dengan mengandalkan sains iklim dan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan tahan iklim bagi semua.
(wbs)