NASA Kembangkan Roket Baru, Pangkas Waktu Tempuh ke Mars

Kamis, 30 Mei 2024 - 06:52 WIB
loading...
NASA Kembangkan Roket...
Penjelajah Curiosity milik NASA menggunakan kamera navigasi hitam putih untuk menangkap panorama di Mars. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Misi eksplorasi luar angkasa semakin maju dengan kehadiran mesin roket baru milik NASA. Kini perjalanan ke planet Mars atau tempat lain di luar sana bisa dicapai dalam hitungan bulan, bukan lagi tahun.

Bekerjasama dengan Howe Industries, NASA tengah mengembangkan desain roket baru yang disebut Pulsed Plasma Rocket (PPR). Perusahaan saat ini sedang dalam tahap awal mempelajari teknologinya sebelum membangun model mesin baru. Mesin roket tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya dorong secara signifikan guna mempercepat perjalanan ruang angkasa dan meningkatkan efisiensi roket.

Dilansir dari VoA, Kamis (30/5/2024) dalam pernyataan baru-baru ini, Howe Industries mengatakan teknologi roket diperlukan untuk mendukung rencana NASA mengirim manusia ke Bulan dan Mars. NASA juga bertujuan membangun pangkalan jangka panjang di luar angkasa. Namun hambatan terhadap semua rencana ini adalah lamanya waktu perjalanan yang dibutuhkan oleh sistem pesawat ruang angkasa saat ini.

NASA memperkirakan jarak Bulan rata-rata 382.500 kilometer dari Bumi. Jarak pastinya bervariasi tergantung pada orbit Bulan mengelilingi Bumi. Jarak rata-rata Bumi ke Mars adalah 225 juta kilometer.



NASA mengatakan perjalanan ke Mars menggunakan pesawat ruang angkasa yang ada akan memakan waktu setidaknya 200 hari sekali jalan. Para pengembang roket plasma yang direncanakan mengatakan bahwa hal itu dapat mengurangi waktu perjalanan ke Mars menjadi sekitar dua bulan sekali jalan.

Howe Industries mengatakan desain barunya akan memungkinkan roket mencapai kecepatan sangat tinggi. Tim pengembang memperkirakan sistem PPR dapat menghasilkan daya dorong hingga 100.000 Newton, satuan ukuran gaya dorong.

NASA menggambarkan Space Launch System (SLS) sebagai yang paling kuat yang pernah dibuat. Badan tersebut mengatakan sistem roket SLS diperkirakan menghasilkan daya dorong sekitar 53 juta N selama perjalanan luar angkasa .



Selain peningkatan daya dorong yang signifikan, pengembang PPR mengatakan desain baru ini juga menawarkan tingkat impuls spesifik sebesar 5.000. Impuls spesifik adalah cara mengukur daya dorong dan efisiensi mesin roket per detik. Semakin tinggi angka ini, semakin efisien sistem rudalnya. Sebagai perbandingan, roket SLS memiliki denyut spesifik kurang dari 500.

Pejabat Universitas Howe mengatakan PPR didasarkan pada teknologi berbasis plasma yang dikenal sebagai pulsed fusion. Prosesnya melibatkan tekanan plasma yang cepat untuk menghasilkan daya dorong. Namun para pengembang mengatakan sistem PPR lebih kecil, sederhana dan lebih murah untuk dioperasikan.

Dalam sebuah pernyataan yang memperkenalkan teknologi tersebut, Howe mengatakan kombinasi daya dorong yang sangat tinggi dan impuls spesifik yang lebih tinggi memiliki potensi untuk merevolusi eksplorasi ruang angkasa.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2248 seconds (0.1#10.140)