Bagaimana Pelaut Bisa Berlayar dari Amerika ke India dalam Garis Lurus
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Sebaga i situs sains menjelaskan, kita sering kali terjebak dalam misteri hilangnya bintang dan krisis kosmologi.
Sementara di sisi lain, orang-orang di internet dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan membingungkan seperti mengapa terbang melawan rotasi bumi tidak mengurangi waktu penerbangan, atau mengapa kita tidak bisa memberi daya pada truk dengan magnet.
Minggu ini, tampaknya kebingungan berlanjut terkait garis lurus. Akhir pekan lalu, akun Twitter Terbaru di Luar Angkasa membagikan postingan yang cukup sederhana yang menjelaskan bahwa perjalanan dari India ke Amerika bisa dilakukan dalam garis lurus.
Seperti dilansir dari IFL Science, meskipun garis yang digambarkan terlihat jelas lurus, banyak orang yang tidak yakin.
Perlu diingat bahwa merepresentasikan dunia 3D pada peta 2D selalu menghadirkan beberapa masalah dan kompromi.
Tidak peduli seberapa akurat Anda mencoba membuatnya, Anda akan selalu menemukan area yang terbentang, negara yang tergencet, atau bagian peta yang terpotong sama sekali.
Peta yang mungkin paling familiar bagi Anda adalah peta yang didasarkan pada proyeksi Mercator, yang diterbitkan oleh kartografer Gerardus Mercator pada tahun 1569.
Proyeksi ini menggunakan bentuk silinder, di mana bola dunia ditempatkan di dalam silinder dan kemudian setiap titik di bumi dipetakan ke titik yang sesuai pada silinder.
Meridian (garis vertikal imajiner yang melintasi bumi dari kutub utara ke kutub selatan) dipetakan ke dalam garis vertikal dengan jarak yang sama pada peta, dan garis lintang (garis horizontal imajiner dari timur ke barat) dipetakan ke dalam garis horizontal dengan jarak yang sama.
Proyeksi Mercator memiliki beberapa keuntungan, seperti membuat navigasi laut lebih mudah karena garis lintang dan bujur membentuk sudut siku-siku. Namun, proyeksi ini juga memiliki beberapa kelemahan yang signifikan.
Sementara di sisi lain, orang-orang di internet dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan membingungkan seperti mengapa terbang melawan rotasi bumi tidak mengurangi waktu penerbangan, atau mengapa kita tidak bisa memberi daya pada truk dengan magnet.
Minggu ini, tampaknya kebingungan berlanjut terkait garis lurus. Akhir pekan lalu, akun Twitter Terbaru di Luar Angkasa membagikan postingan yang cukup sederhana yang menjelaskan bahwa perjalanan dari India ke Amerika bisa dilakukan dalam garis lurus.
Seperti dilansir dari IFL Science, meskipun garis yang digambarkan terlihat jelas lurus, banyak orang yang tidak yakin.
Perlu diingat bahwa merepresentasikan dunia 3D pada peta 2D selalu menghadirkan beberapa masalah dan kompromi.
Tidak peduli seberapa akurat Anda mencoba membuatnya, Anda akan selalu menemukan area yang terbentang, negara yang tergencet, atau bagian peta yang terpotong sama sekali.
Peta yang mungkin paling familiar bagi Anda adalah peta yang didasarkan pada proyeksi Mercator, yang diterbitkan oleh kartografer Gerardus Mercator pada tahun 1569.
Proyeksi ini menggunakan bentuk silinder, di mana bola dunia ditempatkan di dalam silinder dan kemudian setiap titik di bumi dipetakan ke titik yang sesuai pada silinder.
Meridian (garis vertikal imajiner yang melintasi bumi dari kutub utara ke kutub selatan) dipetakan ke dalam garis vertikal dengan jarak yang sama pada peta, dan garis lintang (garis horizontal imajiner dari timur ke barat) dipetakan ke dalam garis horizontal dengan jarak yang sama.
Proyeksi Mercator memiliki beberapa keuntungan, seperti membuat navigasi laut lebih mudah karena garis lintang dan bujur membentuk sudut siku-siku. Namun, proyeksi ini juga memiliki beberapa kelemahan yang signifikan.