Mematikan, Ini Deretan Drone Canggih Hizbullah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelompok militan Hizbullah mengembangkan teknologi drone yang tengah menjadi tren global. Berikut ini deretan drone canggih Hizbullah.
Melansir berbagai sumber, Kamis (6/6/2024) kelompok milisi Hizbullah yang fokus melawan Israel ini selama bertahun-tahun mencoba mengintegrasikan teknologi canggih dari Iran. Salah satunya, kendaraan udara tak berawak (UAV) alias drone.
Hizbullah menilai akan memeroleh keuntungan strategis dengan mengaktifkan kemampuan pengintaian dan serangan di berbagai wilayah operasional. Berikut deretan drone canggih yang digunakan Hizbullah.
Mirsad 1 menjadi hasil pengembangan drone Mohajer 2 Iran sejak 2002. Drone ini terutama digunakan untuk pengintaian. Pengembangan ini menjadi salah satu upaya pertama Hizbullah dalam teknologi drone, serta menunjukkan kemampuannya mengumpulkan informasi intelijen di wilayah Israel.
Mengikuti Mirsad-1, Mirsad-2 dikembangkan pada 2003. Drone ini meniru model Mohajar 4 Iran yang menawarkan kemampuan lebih baik dibandingkan pendahulunya. Mirsad 2 digunakan untuk pengintaian dan operasi ofensif terbatas.
Seri drone ini digunakan sejak era Perang Lebanon pada 2006. Drone Ababil mengadopsi model Ababil-T Iran. Drone ini dikenal karena keserbagunaannya dan digunakan untuk berbagai misi pengintaian. Selama konflik 2006, beberapa drone Ababil menjadi incaran Pasukan Pertahanan Israel.
Drone Ayub menjadi komponen penting lainnya dari kemampuan UAV Hizbullah. Menggunakan teknologi Iran, Ayub digunakan dalam misi penting untuk menembus jauh ke wilayah udara Israel.
Model drone baru ini dilengkapi dengan hulu ledak berat dan mengadopsi drone terbaru Iran, seperti Shahed 136. Drone Burkan mewakili peningkatan kemampuan ofensif Hizbullah yang memungkinkannya melakukan serangan lebih destruktif.
Drone Ma'arab digunakan selama konflik Suriah yang diidentifikasi sebagai tiruan dari drone Yasser Iran. Drone ini digunakan secara luas untuk pengintaian dan penargetan yang menunjukkan keterlibatan Hizbullah dalam konflik regional di luar wilayah operasionalnya di Lebanon.
Drone ini seperti replika UAV Ra`ad-1 Iran. Spesifikasinya memperluas kemampuan pengintaian Hizbullah, serta mengumpulkan informasi rinci tentang posisi dan pergerakan musuh.
Selain UAV militer, Hizbullah juga menggunakan drone komersial yang diadaptasi untuk penggunaan militer. Drone ini dimodifikasi untuk menjatuhkan bom kecil dan melakukan misi pengawasan terperinci. Ukurannya yang kecil dan kebisingan rendah membuatnya sulit dideteksi. Spesifikasi ini menjadikannya ideal untuk operasi rahasia.
Operasi drone Hizbullah terlibat dalam beberapa insiden penting. Rata-rata penerbangan dronenya berlangsung hingga 18 menit, namun menunjukkan kemampuan Hizbullah untuk melakukan misi pengintaian jauh ke dalam wilayah udara Israel.
Selama konflik ini, Hizbullah berusaha menembus wilayah udara Israel dengan drone seperti Ababil. Meskipun berhasil dicegat, upaya ini menunjukkan nilai strategis Hizbullah pada teknologi drone.
Sebuah misi penting drone Ayub terbang jauh ke wilayah udara Israel. Insiden tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jangkauan dan kemampuan drone Hizbullah.
Dalam operasi tingkat tinggi, Hizbullah meluncurkan drone menuju ladang gas Karish yang terletak di perairan sengketa antara Israel dan Lebanon. Meskipun drone ini dicegat oleh pasukan Israel, operasi tersebut menyoroti kesediaan Hizbullah untuk menggunakan drone di wilayah yang strategis dan diperebutkan.
Penggunaan drone secara ekstensif oleh Hizbullah yang didukung oleh teknologi Iran memungkinkan pesawat tak berawak ini melakukan misi pengintaian canggih dan melancarkan serangan. Kemampuan untuk mengevolusi drone yang digunakan Hizbullah mengadaptasi drone yang tersedia secara komersial untuk tujuan militer juga menunjukkan kecerdikan yang mempersulit upaya pertahanan terhadap drone.
MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
Melansir berbagai sumber, Kamis (6/6/2024) kelompok milisi Hizbullah yang fokus melawan Israel ini selama bertahun-tahun mencoba mengintegrasikan teknologi canggih dari Iran. Salah satunya, kendaraan udara tak berawak (UAV) alias drone.
Hizbullah menilai akan memeroleh keuntungan strategis dengan mengaktifkan kemampuan pengintaian dan serangan di berbagai wilayah operasional. Berikut deretan drone canggih yang digunakan Hizbullah.
1. Mirsad 1 dan Mirsad 2
Mirsad 1 menjadi hasil pengembangan drone Mohajer 2 Iran sejak 2002. Drone ini terutama digunakan untuk pengintaian. Pengembangan ini menjadi salah satu upaya pertama Hizbullah dalam teknologi drone, serta menunjukkan kemampuannya mengumpulkan informasi intelijen di wilayah Israel.
Mengikuti Mirsad-1, Mirsad-2 dikembangkan pada 2003. Drone ini meniru model Mohajar 4 Iran yang menawarkan kemampuan lebih baik dibandingkan pendahulunya. Mirsad 2 digunakan untuk pengintaian dan operasi ofensif terbatas.
2. Ababil
Seri drone ini digunakan sejak era Perang Lebanon pada 2006. Drone Ababil mengadopsi model Ababil-T Iran. Drone ini dikenal karena keserbagunaannya dan digunakan untuk berbagai misi pengintaian. Selama konflik 2006, beberapa drone Ababil menjadi incaran Pasukan Pertahanan Israel.
3. Ayub
Drone Ayub menjadi komponen penting lainnya dari kemampuan UAV Hizbullah. Menggunakan teknologi Iran, Ayub digunakan dalam misi penting untuk menembus jauh ke wilayah udara Israel.
4. Burkan
Model drone baru ini dilengkapi dengan hulu ledak berat dan mengadopsi drone terbaru Iran, seperti Shahed 136. Drone Burkan mewakili peningkatan kemampuan ofensif Hizbullah yang memungkinkannya melakukan serangan lebih destruktif.
5. Ma'arab (Yaser)
Drone Ma'arab digunakan selama konflik Suriah yang diidentifikasi sebagai tiruan dari drone Yasser Iran. Drone ini digunakan secara luas untuk pengintaian dan penargetan yang menunjukkan keterlibatan Hizbullah dalam konflik regional di luar wilayah operasionalnya di Lebanon.
6. Rami-1
Drone ini seperti replika UAV Ra`ad-1 Iran. Spesifikasinya memperluas kemampuan pengintaian Hizbullah, serta mengumpulkan informasi rinci tentang posisi dan pergerakan musuh.
7. Drone Komersial
Selain UAV militer, Hizbullah juga menggunakan drone komersial yang diadaptasi untuk penggunaan militer. Drone ini dimodifikasi untuk menjatuhkan bom kecil dan melakukan misi pengawasan terperinci. Ukurannya yang kecil dan kebisingan rendah membuatnya sulit dideteksi. Spesifikasi ini menjadikannya ideal untuk operasi rahasia.
Operasi drone Hizbullah terlibat dalam beberapa insiden penting. Rata-rata penerbangan dronenya berlangsung hingga 18 menit, namun menunjukkan kemampuan Hizbullah untuk melakukan misi pengintaian jauh ke dalam wilayah udara Israel.
Perang Lebanon 2006
Selama konflik ini, Hizbullah berusaha menembus wilayah udara Israel dengan drone seperti Ababil. Meskipun berhasil dicegat, upaya ini menunjukkan nilai strategis Hizbullah pada teknologi drone.
Misi Ayub 2012
Sebuah misi penting drone Ayub terbang jauh ke wilayah udara Israel. Insiden tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jangkauan dan kemampuan drone Hizbullah.
Ladang Gas Karish 2022
Dalam operasi tingkat tinggi, Hizbullah meluncurkan drone menuju ladang gas Karish yang terletak di perairan sengketa antara Israel dan Lebanon. Meskipun drone ini dicegat oleh pasukan Israel, operasi tersebut menyoroti kesediaan Hizbullah untuk menggunakan drone di wilayah yang strategis dan diperebutkan.
Penggunaan drone secara ekstensif oleh Hizbullah yang didukung oleh teknologi Iran memungkinkan pesawat tak berawak ini melakukan misi pengintaian canggih dan melancarkan serangan. Kemampuan untuk mengevolusi drone yang digunakan Hizbullah mengadaptasi drone yang tersedia secara komersial untuk tujuan militer juga menunjukkan kecerdikan yang mempersulit upaya pertahanan terhadap drone.
MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
(msf)