Astronot Eropa Ubah Batu Meteor Jadi Balok LEGO
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Para ilmuwan di Badan Antariksa Eropa (ESA) memang sedang mengembangkan teknologi inovatif dengan membuat balok LEGO dari bahan luar angkasa!
Bukan sembarang LEGO, balok-balok ini dicetak 3D menggunakan material luar angkasa berusia miliaran tahun. Hebatnya lagi, mereka berfungsi layaknya balok LEGO biasa, dan ya, sama sakitnya kalau diinjak!
Seperti dilansir dari IFL Science, bahan utama pembuatnya adalah regolit, tanah di Bulan yang terbentuk dari batuan tajam akibat tumbukan meteor selama miliaran tahun dan paparan partikel bermuatan dari Matahari.
Regolit ini tidak tersedia di Bumi, namun para ilmuwan berhasil mensimulasikannya dengan mencampurnya dengan polimer biodegradable berbasis bio yang disebut polilaktida.
Untuk menambah realisme, mereka menambahkan bahan ketiga: debu meteorit. Debu meteorit ini adalah bahan yang paling mirip dengan regolit di Bumi, dan diperoleh dari meteorit berusia 4,5 miliar tahun yang jatuh di Afrika Utara pada tahun 2000.
Proyek ini menandakan langkah maju dalam upaya membangun struktur di Bulan. Di masa depan, para ilmuwan berharap dapat menggunakan regolit Bulan yang sebenarnya untuk membangun tempat tinggal dan infrastruktur di sana, dengan memanfaatkan teknologi pencetakan 3D dan bahan-bahan inovatif seperti ini.
Bukan sembarang LEGO, balok-balok ini dicetak 3D menggunakan material luar angkasa berusia miliaran tahun. Hebatnya lagi, mereka berfungsi layaknya balok LEGO biasa, dan ya, sama sakitnya kalau diinjak!
Seperti dilansir dari IFL Science, bahan utama pembuatnya adalah regolit, tanah di Bulan yang terbentuk dari batuan tajam akibat tumbukan meteor selama miliaran tahun dan paparan partikel bermuatan dari Matahari.
Regolit ini tidak tersedia di Bumi, namun para ilmuwan berhasil mensimulasikannya dengan mencampurnya dengan polimer biodegradable berbasis bio yang disebut polilaktida.
Untuk menambah realisme, mereka menambahkan bahan ketiga: debu meteorit. Debu meteorit ini adalah bahan yang paling mirip dengan regolit di Bumi, dan diperoleh dari meteorit berusia 4,5 miliar tahun yang jatuh di Afrika Utara pada tahun 2000.
Proyek ini menandakan langkah maju dalam upaya membangun struktur di Bulan. Di masa depan, para ilmuwan berharap dapat menggunakan regolit Bulan yang sebenarnya untuk membangun tempat tinggal dan infrastruktur di sana, dengan memanfaatkan teknologi pencetakan 3D dan bahan-bahan inovatif seperti ini.
(wbs)