Arkeolog Klaim Semakin Dekat dengan Lokasi Perjamuan Terakhir Yesus

JERUSALEM - Perjamuan Terakhir, momen penting dalam Alkitab ketika Yesus makan bersama para rasulnya sebelum penyaliban, telah lama menjadi daya tarik bagi para peziarah dan arkeolog. Kini, para ahli percaya bahwa mereka semakin dekat untuk menemukan lokasi persisnya.



Seperti dilansir dari Daily Mail, dipercaya bahwa Perjamuan Terakhir berlangsung di "Ruang Atas", sebuah ruangan di sebuah rumah berlantai dua dengan dinding batu kapur dan atap merah yang masih berdiri di Yerusalem.

Lokasi ini telah digambarkan dalam berbagai karya seni sejak abad ke-4 M, dan telah menjadi tempat ziarah bagi umat Kristiani selama berabad-abad.

Bukti arkeologis dan sejarah telah menguatkan keyakinan bahwa Ruang Atas adalah lokasi Perjamuan Terakhir. Penggalian di daerah tersebut telah mengungkapkan sisa-sisa rumah berlantai dua yang berasal dari periode Romawi, dan peta Yerusalem kuno menunjukkan bahwa sebuah gereja berdiri di lokasi tersebut pada masa awal Kekristenan.

Lebih lanjut, dekorasi interior Ruang Atas menampilkan lukisan dinding dan mosaik yang menggambarkan adegan Perjamuan Terakhir, yang menunjukkan bahwa ruangan tersebut telah lama dihormati sebagai situs suci.

Penemuan terbaru oleh para arkeolog semakin memperkuat klaim bahwa Ruang Atas adalah lokasi Perjamuan Terakhir. Pada tahun 2016, tim arkeolog Israel menemukan sebuah ruangan tersembunyi di bawah lantai Ruang Atas. Ruangan ini, yang diyakini sebagai ruang makan kuno, memiliki ukuran dan tata letak yang sesuai dengan deskripsi Perjamuan Terakhir dalam Injil.

Penemuan ini, bersama dengan bukti yang ada sebelumnya, menunjukkan dengan kuat bahwa Ruang Atas adalah tempat Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir dengan para rasulnya. Penemuan ini merupakan peristiwa penting bagi umat Kristiani, karena memberikan wawasan baru tentang salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah agama mereka.

Meskipun masih ada beberapa penelitian yang harus dilakukan, penemuan Ruang Atas kemungkinan akan menjadi salah satu penemuan arkeologi paling penting dalam sejarah Kristen. Hal ini tidak hanya memberikan lokasi fisik Perjamuan Terakhir, tetapi juga menghubungkan umat Kristiani dengan momen penting dalam kehidupan Yesus dengan cara yang baru dan bermakna.