Inovasi Mengatasi Kanker Pankreas dengan Whipple Surgery.
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan, sering kali didiagnosis pada tahap lanjut, dan sulit diobati.
BACA JUGA - Panas Ekstrem Berpotensi Timbulkan Kanker Kulit
Namun, ada sebuah prosedur bedah yang kompleks dan dapat menjadi pilihan untuk menangani kanker pankreas atau kanker saluran empedu yaitu Whipple surgery.
Sebelum membahas tentang Whipple surgery, DR. dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD, dokter spesialis bedah digestif dari RS MRCCC Siloam Semanggi memberikan sedikit pemahaman mengenai apa itu kanker pankreas.
Pankreas adalah organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang terletak di belakang rongga perut. Salah satu fungsi utama pankreas adalah memproduksi hormon dan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan.
Namun, ketika sel-sel di pankreas mulai tumbuh secara tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan tumor yang ganas, yang dikenal sebagai kanker pankreas.
”Kanker pankreas ini gejalanya tidak spesifik dan sulit dideteksi atau tidak terlihat pada tahap awal. Gejala yang mungkin muncul termasuk nyeri perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan kulit menjadi kuning. Pada banyak kasus sering ditemukan pasien sudah memasuki tahap lanjutan,” sebut dr. Wifanto.
Prosedur Whipple adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk mengangkat tumor yang berlokasi di kepala pankreas. Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi lain yang melibatkan kepala pankreas, seperti kista pankreas, tumor neuroendokrin, atau tumor di daerah saluran empedu.
Whipple surgery biasanya menjadi pilihan ketika tumor belum menyebar ke organ lain di sekitar pankreas. Dalam prosedur ini, dokter spesialis bedah akan mengangkat bagian dari pankreas, bagian pertama usus kecil (duodenum), sebagian saluran empedu, dan kantong empedu. Pada beberapa kasus, sebagian dari lambung atau tubuh pankreas juga dapat diangkat.
Prosedur Whipple merupakan operasi bedah yang kompleks dan memerlukan tim bedah terampil serta fasilitas medis yang memadai.
Meskipun Whipple surgery merupakan prosedur yang penting, namun tidak terlepas dari risiko dan komplikasi. Risiko yang mungkin timbul setelah operasi termasuk perdarahan, infeksi, gangguan pencernaan, diabetes, kebocoran pada sambungan usus atau saluran empedu, serta penurunan berat badan yang signifikan.
Hal ini menjadikan pasien kanker pankreas yang telah menjalani operasi tetap akan dipantau secara khusus dan berkala untuk memastikan tidak adanya risiko dan komplikasi yang diakibatkan pasca-operasi dilakukan.
Selain itu, perawatan luka juga sangat penting untuk mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan yang optimal. Pasien perlu mematuhi instruksi dokter dan mengikuti program rehabilitasi yang direkomendasikan untuk memulihkan kekuatan dan kesehatan secara bertahap.
Whipple surgery merupakan langkah penting dalam penanganan kanker pankreas yang terlokalisasi. Meskipun merupakan prosedur yang kompleks dan berisiko tinggi, namun dapat memberikan harapan bagi pasien untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup mereka.
BACA JUGA - Panas Ekstrem Berpotensi Timbulkan Kanker Kulit
Namun, ada sebuah prosedur bedah yang kompleks dan dapat menjadi pilihan untuk menangani kanker pankreas atau kanker saluran empedu yaitu Whipple surgery.
Sebelum membahas tentang Whipple surgery, DR. dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD, dokter spesialis bedah digestif dari RS MRCCC Siloam Semanggi memberikan sedikit pemahaman mengenai apa itu kanker pankreas.
Pankreas adalah organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang terletak di belakang rongga perut. Salah satu fungsi utama pankreas adalah memproduksi hormon dan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan.
Namun, ketika sel-sel di pankreas mulai tumbuh secara tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan tumor yang ganas, yang dikenal sebagai kanker pankreas.
”Kanker pankreas ini gejalanya tidak spesifik dan sulit dideteksi atau tidak terlihat pada tahap awal. Gejala yang mungkin muncul termasuk nyeri perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan kulit menjadi kuning. Pada banyak kasus sering ditemukan pasien sudah memasuki tahap lanjutan,” sebut dr. Wifanto.
Prosedur Whipple adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk mengangkat tumor yang berlokasi di kepala pankreas. Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi lain yang melibatkan kepala pankreas, seperti kista pankreas, tumor neuroendokrin, atau tumor di daerah saluran empedu.
Whipple surgery biasanya menjadi pilihan ketika tumor belum menyebar ke organ lain di sekitar pankreas. Dalam prosedur ini, dokter spesialis bedah akan mengangkat bagian dari pankreas, bagian pertama usus kecil (duodenum), sebagian saluran empedu, dan kantong empedu. Pada beberapa kasus, sebagian dari lambung atau tubuh pankreas juga dapat diangkat.
Prosedur Whipple merupakan operasi bedah yang kompleks dan memerlukan tim bedah terampil serta fasilitas medis yang memadai.
Meskipun Whipple surgery merupakan prosedur yang penting, namun tidak terlepas dari risiko dan komplikasi. Risiko yang mungkin timbul setelah operasi termasuk perdarahan, infeksi, gangguan pencernaan, diabetes, kebocoran pada sambungan usus atau saluran empedu, serta penurunan berat badan yang signifikan.
Hal ini menjadikan pasien kanker pankreas yang telah menjalani operasi tetap akan dipantau secara khusus dan berkala untuk memastikan tidak adanya risiko dan komplikasi yang diakibatkan pasca-operasi dilakukan.
Selain itu, perawatan luka juga sangat penting untuk mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan yang optimal. Pasien perlu mematuhi instruksi dokter dan mengikuti program rehabilitasi yang direkomendasikan untuk memulihkan kekuatan dan kesehatan secara bertahap.
Whipple surgery merupakan langkah penting dalam penanganan kanker pankreas yang terlokalisasi. Meskipun merupakan prosedur yang kompleks dan berisiko tinggi, namun dapat memberikan harapan bagi pasien untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup mereka.
(wbs)