Misteri Batu Singapura Berusia 2 Abad, Diduga Bertuliskan Aksara Jawa Kuno

Rabu, 31 Juli 2024 - 20:00 WIB
loading...
Misteri Batu Singapura...
Batu Singapura menjadi salah satu teka-teki paling misterius di dunia. Foto/Wikimedia Commons
A A A
SINGAPURA - Batu Singapura menjadi salah satu teka-teki paling misterius di dunia. Para ilmuwan belum mengetahui apa yang tertulis pada batu raksasa ini. Namun, semua itu bisa berubah dalam waktu dekat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).

Batu Singapura ditemukan pada tahun 1819. Pekerja yang membersihkan pohon dari sisi tenggara Sungai Singapura menemukannya secara tidak sengaja. Batu tersebut berukuran beberapa meter dan ditutupi sekitar 50 baris tulisan. Batu misterius itu diledakkan pada tahun 1843 untuk memperlebar mulut Sungai Singapura, meski ada petisi yang diajukan oleh Letnan Kolonel James Low.

Sang letnan lantas mengumpulkan sisa-sisa batu dengan tulisan yang terlihat lalu mengirimnya ke Museum Royal Asiatic Society di Calcutta atau Museum India. Selanjutnya para ilmuwan berupaya menguraikan tulisan misterius tersebut. Meski sudah berusia selama beberapa dekade, namun misteri Batu Singapura hingga kini masih belum terungkap.

Para ilmuwan meyakini penulisnya kemungkinan besar adalah seseorang dari Sumatera yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Namun hal ini masih belum cukup untuk menentukan apa yang tertulis di batu. Kini batu tersebut tersimpan di Museum Nasional Singapura dan dianggap sebagai sebagai salah satu dari 12 harta nasional.



Ahli prasasti Belanda Johan Hendrik Caspar Kern sebenarnya berhasil menguraikan beberapa kata tetapi tidak dapat mengidentifikasi bahasa yang digunakan dalam tulisan tersebut. Dia memperkirakan prasasti pada batu Singapura kemungkinan dibuat pada tahun 1230.

Peneliti Belanda lainnya, N.J. Krom, menyimpulkan tulisan di batu tersebut mirip dengan yang digunakan di Majapahit , kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dari tahun 1293 hingga 1550. Dia juga menyatakan bahwa tulisan tersebut mungkin berasal dari sebelum tahun 1360.



Akhirnya, kecerdasan buatan membawa angin segar untuk dapat membantu memecahkan salah satu teka-teki terbesar arkeologi. Namun, akan sulit karena bahasa yang ditemukan pada Batu Singapura belum diidentifikasi di mana pun.

Kecerdasan buatan akan menggunakan satu-satunya fragmen batu yang tersedia tetapi juga gambar seluruh batu pasir dari tahun 1837. Untuk kripto linguistik, sangat penting untuk mengumpulkan sebanyak mungkin materi dengan bahasa yang tidak dikenal, karena ini memudahkan untuk dikenali.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Francesco Cavallaro dari Universitas Nanyang di Singapura mengawasi alat untuk menguraikan tulisan di Batu Singapura. Menurut pengumuman, AI akan lebih efektif daripada manusia karena dapat melewati batasan yang terkait dengan kesalahan kognitif. Alat ini akan mempelajari karakter yang sebelumnya tidak dikenal dan memperkirakan apa yang mungkin ada pada fragmen batu pasir yang hilang. Semua berharap misteri Batu Singapura segera terungkap.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)