AMOC Akan Runtuh, Kiamat Diprediksi Terjadi setelah Tahun 2050
loading...
A
A
A
LONDON - Riset baru telah menemukan bahwa dunia tidak lama lagi akan mengalami peristiwa cuaca apokaliptik, yang pada akhirnya akan menyebabkan kiamat.
Rangkaian peristiwa bencana tersebut kemungkinan akan mulai terjadi kapan saja dalam 6.000 tahun ke depan, menurut penelitian tersebut.
Sebuah tim peneliti dari Universitas Teknik Munich dan Potsdam Institute for Climate Impact Research telah menganalisis dan memperkirakan Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik (AMOC) kemungkinan akan runtuh dalam satu setengah dekade mendatang yang akan memicu siklus kondisi iklim yang dahsyat.
Keruntuhan tersebut kemungkinan akan mendefinisikan ulang pola cuaca dan iklim planet kita dan memiliki konsekuensi yang luas pada ekosistem serta masyarakat manusia.
Sistem ini mengirimkan air permukaan yang hangat dari Belahan Bumi Selatan ke daerah yang dingin di Atlantik Utara. Air yang lebih asin dan dingin bergerak menuruni dasar laut dan mengalir ke selatan.
“Penelitian kami merupakan peringatan sekaligus kisah peringatan. Ada hal-hal yang masih belum dapat kami prediksi, dan kami perlu berinvestasi dalam data yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem yang dimaksud. Taruhannya terlalu tinggi untuk bergantung pada prediksi yang tidak pasti.” tutur penulis utama Maya Ben-Yami seperti dilansir dari Wion News.
Sistem ini mencegah panas berlebih di Belahan Bumi Selatan dan menghentikan Belahan Bumi Utara dari pembekuan tetapi juga menyebarkan nutrisi yang menyehatkan kehidupan di seluruh ekosistem laut.
Menurut para ahli iklim, AMOC akan melemah karena mencairnya es dan peningkatan gas rumah kaca. Menurut prediksi sebelumnya dari data historis, keruntuhan kemungkinan akan terjadi antara tahun 2025 dan 2095.
Namun, menurut studi baru, karena terlalu banyak ketidakpastian, prediksi tersebut tidak dapat diandalkan.
Rangkaian peristiwa bencana tersebut kemungkinan akan mulai terjadi kapan saja dalam 6.000 tahun ke depan, menurut penelitian tersebut.
Sebuah tim peneliti dari Universitas Teknik Munich dan Potsdam Institute for Climate Impact Research telah menganalisis dan memperkirakan Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik (AMOC) kemungkinan akan runtuh dalam satu setengah dekade mendatang yang akan memicu siklus kondisi iklim yang dahsyat.
Keruntuhan tersebut kemungkinan akan mendefinisikan ulang pola cuaca dan iklim planet kita dan memiliki konsekuensi yang luas pada ekosistem serta masyarakat manusia.
Sistem ini mengirimkan air permukaan yang hangat dari Belahan Bumi Selatan ke daerah yang dingin di Atlantik Utara. Air yang lebih asin dan dingin bergerak menuruni dasar laut dan mengalir ke selatan.
“Penelitian kami merupakan peringatan sekaligus kisah peringatan. Ada hal-hal yang masih belum dapat kami prediksi, dan kami perlu berinvestasi dalam data yang lebih baik dan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem yang dimaksud. Taruhannya terlalu tinggi untuk bergantung pada prediksi yang tidak pasti.” tutur penulis utama Maya Ben-Yami seperti dilansir dari Wion News.
Sistem ini mencegah panas berlebih di Belahan Bumi Selatan dan menghentikan Belahan Bumi Utara dari pembekuan tetapi juga menyebarkan nutrisi yang menyehatkan kehidupan di seluruh ekosistem laut.
Menurut para ahli iklim, AMOC akan melemah karena mencairnya es dan peningkatan gas rumah kaca. Menurut prediksi sebelumnya dari data historis, keruntuhan kemungkinan akan terjadi antara tahun 2025 dan 2095.
Namun, menurut studi baru, karena terlalu banyak ketidakpastian, prediksi tersebut tidak dapat diandalkan.