Jadi Metode Invasif, PCI Prosedur Penanganan Serangan Jantung Akut

Kamis, 19 September 2024 - 17:14 WIB
loading...
Jadi Metode Invasif,...
Serangan Jantung Akut. FOTO/ Analytica World
A A A
JAKARTA - Serangan jantung akut, atau infark miokard akut, adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian segera karena berpotensi menyebabkan kerusakan jantung permanen dan berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien.



Penyebab utama serangan jantung adalah penyumbatan pada salah satu arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh pembekuan darah yang terbentuk di permukaan plak aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak dan zat lain di dinding dalam arteri.

Ketika aliran darah terganggu, bagian otot jantung yang terkena tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel-sel jantung. Jika tidak ditangani dengan cepat, maka kerusakan ini dapat berlanjut dan menimbulkan komplikasi serius seperti gagal jantung atau kematian mendadak.

Gejala serangan jantung dapat mencakup nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang bawah, dan dapat menyebabkan sesak napas serta rasa mual. Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, mencari bantuan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sesegera mungkin, adalah langkah yang sangat penting.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Siloam Lippo Village Karawaci DR. dr. Antonia Anna Lukito Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI, Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah prosedur medis yang dirancang untuk membuka penyumbatan pada arteri koroner dan mengembalikan aliran darah ke jantung.

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di lengan atau paha, yang kemudian diarahkan ke arteri koroner yang mengalami penyumbatan.

''Setelah kateter berada di lokasi yang tepat, dokter dapat menggunakan balon kecil yang dipompa untuk membuka penyumbatan atau menempatkan stent (penyangga arteri jantung) untuk menjaga arteri tetap terbuka,''Antonia di Jakarta belum lama ini.

PCI merupakan metode minimal invasif dan sering kali merupakan pilihan utama dalam penanganan serangan jantung akut karena efektivitasnya dalam mengembalikan aliran darah secara cepat dan mengurangi kerusakan otot jantung.

Salah satu keuntungan utama PCI adalah kemampuannya untuk dilakukan secara darurat yang merupakan langkah penting ketika serangan jantung terjadi. Prosedur ini biasanya dilakukan di Catheterization Lab, yaitu sebuah ruangan yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memantau dan mengendalikan tindakan secara real-time.

Selama PCI, dokter dapat melihat gambar arteri jantung secara langsung melalui pemantauan fluoroskopi (pemeriksaan sinar-X langsung), yang memungkinkan mereka untuk menentukan dengan akurat lokasi penyumbatan dan menyesuaikan tindakan mereka.

Prosedur ini bertujuan tidak hanya untuk membuka penyumbatan tetapi juga untuk mencegah penyumbatan kembali dengan menempatkan stent yang dirancang khusus untuk menopang dinding arteri.

Proses awal ini melibatkan pengambilan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pelaksanaan EKG untuk mendeteksi adanya pola abnormal pada jantung yang dapat mengindikasikan infark miokard atau serangan jantung.

Hasil EKG dan tes darah, termasuk kadar enzim jantung, digunakan untuk menentukan tingkat keparahan kondisi sang pasien dan kebutuhan untuk intervensi lebih lanjut.

Jika diagnosis awal menunjukkan bahwa PCI mungkin diperlukan, pasien akan segera dipindahkan ke Catheterization Lab untuk tindakan lebih lanjut.

Proses ini memerlukan koordinasi yang cepat antara berbagai tim medis untuk memastikan bahwa semua langkah dilakukan dengan efisien dan efektif. Rumah Sakit Siloam berkomitmen untuk meminimalkan waktu yang diperlukan dari kedatangan pasien di IGD hingga tindakan PCI, dengan tujuan untuk mengoptimalkan hasil dan meminimalkan kerusakan jantung.

Biasanya, waktu dari kedatangan pasien hingga PCI dilakukan adalah kurang dari 90 menit, tergantung pada keadaan dan kompleksitas kasus.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0933 seconds (0.1#10.140)